20. Cemburu

401 66 4
                                    

Mainkan :Mine --- Petra Sihombing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mainkan :
Mine --- Petra Sihombing

Pernah beberapa kali tubuhnya terbaring di brankar rumah sakit, namun dari sekian kali itu hari ketika ia terbangun dengan Alisha disisinya adalah yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernah beberapa kali tubuhnya terbaring di brankar rumah sakit, namun dari sekian kali itu hari ketika ia terbangun dengan Alisha disisinya adalah yang terbaik.

"Hei~"

Sambutan senyum menenangkan, elusan lembut di kepala dan genggaman erat di jemarinya yang terasa hangat. Sabian mengerjap, memandangi raut cantik itu. Rasanya seperti bangun di surga dan disambut bidadari.

"Ada yang sakit?"

Sabian menggeleng, tak henti menatap raut wajah cantik Alisha yang menatapnya intens.

"Mau minum?"

Membuka mulut, Sabian berusaha bersuara dan baru menyadari tenggorokannya sakit. Membuatnya berdehem terlebih dahulu sebelum mengeluarkan suara, "Mau." Jawabnya pelan, dengan suara lirih dan serak.

Mengangguk paham, Alisha menaikkan sandaran tempat tidur Sabian terlebih dahulu sebelum mengambil gelas di meja nakas untuk di isinya dengan air mineral dari dispenser dalam ruangan.

"Pelan-pelan." Dengan sedotan bengkok stainless yang di keluarkan Alisha dari dalam tasnya, ia membantu Sabian minum.

"Udah?" Telaten Alisha mengusap ujung bibir Sabian yang sebetulnya tak basah, ia hanya melakukannya. Kemudian mengembalikan gelas pada nakas saat Sabian mengangguk sebagai pertanda bahwa tenggorokannya sudah cukup nyaman setelah menerima beberapa sedotan air.

"Makasih," Ujarnya, benar-benar bersyukur melihat Alisha disini.

"Sama-sama sayang." Cengiran manis membuat kedua sudut bibir Sabian terangkat naik, ia barusan di panggil sayang lho!

Sabian lantas bertanya, "Kamu sendiri?"

"Kan sama kamu."

"Gak gitu maksudnya."

Alisha terkekeh, "Iyaa~ papa kamu ada kok. Mau dipanggilin? Tadi keluar mau makan siang."

Sabian menggeleng, "Nggak usah. Papa mah nangis lihat aku sakit." Ia tersenyum tipis, ia sudah sadar semenjak papanya menangis sesegukan disisinya pagi tadi, hanya saja selain karena rasa berat di kepala menuntunnya untuk memilih tidur lagi, ia hanya tak ingin melihat Aryo yang sedang sedih. Terlebih itu karenanya.

NEVER ENDING STORY ( Spin Off Boy With Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang