PROLOG

20 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

.

Hai aku Lalisa sering di panggil Lili umur ku 23 tahun tepat bulan ini loh, ya aku tokoh utama dalam cerita ini, dan ini cerita ku.

Aku 3 bersaudara, aku mempunyai adik pertama laki-laki, dan yang terakhir perempuan.
Kalian tau ga sih rasanya jadi aku tuh dari kecil sampai sekarang campur aduk ya bund..

Gimana engga nih, soalnya aku tuh adalah anak pertama dan juga cucu pertama, beh asal kalian tau yaa banyak banget tuntutannya, harus ini harus itu ga boleh ini ga boleh itu, semua lah pokok nya.

Aku merasa di kekang dan di tuntut untuk sempurna, pergerakan ku di batasi, aku mengerti hal itu baik buat aku di masa depan nanti tapi, apakah ini baik juga untuk mental seorang anak.

Bicara soal mental anak nih ya, aku bukan seorang dokter sih! itu cuman dari pendapatku yang mengalami hal tersebut itu tidak baik untuk perkembangan anak, karena anak tidak akan bisa bergerak bebas mengeksplor hal lain entah itu dalam kehidupan, sekolah, pertemanan, dll.

Balik lagi nih ya keceritanya, aku tuh kalo di rumah suka merasa selalu di salahkan, ga di rumah aja sih di mana aku berada tuh kaya nya salah terus ga ada yang pernah benernya. Bingung juga sama peraturan orang rumah gimana.

Sampai aku merasa tertekan banget kalo dulu tuh, sampai berteman aja di batasi atau bahkan pernah ga di perbolehkan.

Kalo soal perjalanan sekolah ku ya gitu lah, ga mulus-mulus amat juga, karna aku sebagai salah satu korban bullying yang berkedok "CUMAN BERCANDA" sampai-sampai aku merasa terbiasa kalo di sekolah. Mulai dari aku SD, SMP, SMA yang paling parah sih Waktu SMP menurut ku. Kalo untuk sekarang kuliah ku aman sih.

Prolognya segini dulu deh, untuk anak-anak di luar sana yang pernah ngalamin seperti dicerita ini
sehat-sehat kalian anak yang hebat, dan kalian harus tahu kalian ga sendiri🫶🏻

Gimana nih next?

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The First DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang