Chapter 16

1.3K 114 48
                                    

Note : well, this chapter is the real sesajen buat scara wkwkwk good luck buat yg nge pull dia, dan good luck buat yg nge save buat chara lain^^
As for me, well... hahaha, I'm not asking him kindly 🗡🗡🗡
Chap ini 7000an words sih, yg sabar ya bacanya^^ but saya personally suka sama chap ini sih wkwk
Btw, enjoy!

Present Time, Y/N POV

Sudah beberapa waktu berlalu sejak kunjunganku ke Liyue Harbor. Selama itu, dapat dikatakan aku memiliki banyak kegiatan. Latihan dan pemulihan, tentu saja. Dan pada saat-saat tertentu, Xiao membiarkanku berburu monster untuk membantunya. Sepertinya dia... sudah merasa lebih santai di sekitarku—ia semakin jarang menolakku untuk hal-hal semacam ini. Dan meski dilakukan secara samar, aku tahu bahwa ia mulai menurunkan dinding yang ia bangun. Harus kuakui itu membuatku puas. Namun, ada juga hal seperti ini.

DUAR!!
"Huufft."

Aku membuang napas keras, lalu terdiam berpikir selagi menyaksikan abu dari bangkai abyss mage es yang baru saja meledak larut di dalam aliran angin. Namun, sebagian abu itu terhirup olehku, membuat hidungku gatal.

"Hatchi!"

Oh, astaga...

Aku segera bangkit, berderap mendekati tepian sungai yang hanya berjarak sekitar tiga meter dari tempat abyss mage es itu mengembuskan napas terakhirnya. Kulihat pantulan wajahku yang dinodai bercak darah sebelum melepaskan sarung tangan dan membilasnya dengan air sungai yang jernih.

Tap tap tap tap!

Terdengar suara-suara langkah kaki yang terburu tak jauh dari tempatku berada, sepertinya berasal dari sekelompok orang. Lantas aku menghentikan seluruh kegiatanku, secara insting berteleport ke balik pepohonan terdekat untuk menyembunyikan diri. Di sana, aku menyandarkan sebagian tubuhku pada batang sebuah pohon, lalu mengintip melalui ujung mata. Aku mengatur tempo napas, juga menajamkan telinga.

"Kita terlambat!"
"Siapa yang sudah menghancurkan sarang hilichurl ini?"

Fatui.

Setelah mengobrol denganku waktu itu, rupanya Childe sungguh memertimbangkan informasi yang kuberikan padanya. Kutebak dia sudah melakukan saranku dan menginterogasi beberapa Abyss Mage untuk memastikan sebelum mengirim bawahannya secara berkelompok seperti ini. Meski telah mendapatkan gambaran situasi secara garis besar, aku memutuskan untuk tetap berada di tempat ini dan memerhatikan. Barangkali, aku dapat mencuri dengar sesuatu. Namun, setelah beberapa saat berlalu, aku melipat tanganku di depan dada dan tersenyum sangat tipis. Untuk saat ini, setidaknya mereka belum mencari masalah.

Tap... Tap... Tap...

Lalu, terdengar suara lain yang berasal dari balik punggungku. Tidak seperti fatui-fatui di sana yang suara langkah kakinya keras hingga dapat terdeteksi olehku dari kejauhan, suara langkah kali ini terdengar tenang dan mengalir dalam keheningan. Jika aku tidak fokus, mungkin saja aku takkan berhasil mendeteksinya. Hanya dengan kenyataan kecil itu, aku tahu bahwa orang yang tengah mendekat bukanlah orang sembarangan. Karenanya, senyum tipis yang semula kusunggingkan seketika berubah menjadi senyum miris. Ah, aku bodoh. Mengapa aku langsung berasumsi bahwa fatui-fatui itu adalah bawahan Childe, hanya karena dialah yang mengobrol denganku beberapa waktu lalu?

Aku memutar tubuhku dengan sengaja, lalu menghela napas pelan ketika melihat Scaramouche berdiri di hadapanku. Tentu saja. Kalau itu Childe, dia pasti akan menyapa begitu melihatku.

"Bagaimana? Apakah menyenangkan mengintip bawahanku?" sindir Scaramouche sebagai permulaan. Ia mengadahkan sebelah tangan di dekat wajahnya yang dimiringkan, sementara senyum palsu yang terlalu sering hinggap di bibirnya itu nyaris terlihat manis. "Tentunya kau takkan berpura-pura tidak mengenaliku lagi. Cara itu sudah kuno, aku tidak akan terhibur," lanjutnya. "Tidak," aku menurunkan wajah dan membalas dengan tenang. "Aku sedang membersihkan diriku ketika menyadari kedatangan mereka. Berpindah ke balik pohon seperti ini bukanlah hal aneh," ucapku.

Eternal Torch ( Xiao x Reader ) -Genshin Impact Fanfiction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang