Warning, harap bijak memilih bacaan. Ada unsur dewasa. Harap tutup jika belum masuk umur legal dan pobia bxb. Makasih
....
"Ini mobil siapa, Mas?"
Jaemin terkejut luar biasa sebuah mobil berwarna abu yang dikendarai Jeno terparkir di depannya. Logan berada dalam gandengannya sambil memakan permen. Hari ini dia butuh lebih banyak gula untuk beraktifitas.
"Ini mobil temenku, tenang aja. Masa udah ganteng ini jadi maling sih? Iya kalau jadi maling hati kamu gak apa sih." Masih sempat saja Jeno menggoda Jaemin.
"Apa sih Mas."
"Ayo berangkat, Yah."
Tujuan pertama mereka adalah museum Musee du Louvre. Jaemin mengeluarkan peralatan memotretnya. Dia sebenarnya ingin sekali mengunjungi tempat ini saat malam hari. Ya, mungkin nanti saat masih ada waktu, dia akan kemari lagi saat malam.
"Sayang, perlu lampu tambahan, gak?"
"Gak apa, Mas. Mataharinya masih bagus kok. Nanti aja."
Agak lelah sebenarnya karena Jaemin tidak hanya mengambil dari satu tempat saja. Namun, tak apa. Jeno rela lelah membawa semua peralatan Jaemin asal sang kekasih senang. Jeno senang melihat senyum cerah Jaemin.
Bucin memang beda ya bestie :)
Tempat selanjutnya adalah Champs-Élysées, Jaemin bahkan harus memotret memakai drone. Dia juga masuk ke atap sebuah gedung untuk mengabadikan gambar. Bayangkan saja seberapa repotnya Jeno dalam membawa peralatan Jaemin yang tidak bisa dikatakan enteng dan murah.
"Ayo ke menara Eiffel, Yah."
Jaemin awalnya ingin bergantian menyetir mobil, tetapi Jeno belum mengizinkannya. Jadi, ya sudah selama di mobil Jaemin memeriksa batrai dan menggantinya dengan yang baru.
Jaemin menyempatkan diri untuk memotret menggunakan ponselnya. Hasilnya, jangan ditanya lagi.
"Sayang, istirahat dulu aja ya? Udah siang juga nih, makan dulu."
Jaemin melihat Logan yang nampaknya juga kelaparan. Jadinya dia mengambil wadah berisi perlak piknik dan beberapa makanan yang sudah dibawa. Jeno yang menyiapkan semuanya.
Ingatkan Jaemin untuk memberi Jeno bonus nanti.
Jaemin dan Jeno mengajak Logan juga untuk ke Disneyland Paris. Anak itu begitu senang bisa bermain lagi. Di sana juga mereka bertemu dengan Karina. Wanita itu memang sedang ada pekerjaan di Paris sejak seminggu yang lalu. Jadi sekalian saja mereka menghabiskan waktu bersama. Jaemin tidak cemburu dengan kedekatan Karina dan Jeno. Mereka sudah terlihat seperti teman dari pada seorang pasangan. Jamein faham, Logan juga memerlukan perhatian dari kedua orang tuanya.
"Logan biar sama aku dulu ya," ujar Karina.
Anak itu sudah tertidur karena kelalahan bermain. Jeno memastikan anaknya duduk dengan nyaman di mobil dan mengecup pipinya. Mereka berpamitan di parkiran dan akan bertemu lagi besok atau lusa. Sebenarnya juga Karina membiarkan Jaemin dan Jeno menikmati waktu bersama.
"Mas, hujan..."
Jeno menarik tangan Jaemin menuju mobil mereka yang terparkir. Awalnyasih biasa saja, sebelum Jaemin tiba-tiba mengajak Jeno berperang lidah.
"Ahh... Naren...."
Jaemin sedang sibuk meliukkan lidahnya di atas kejantanan Jeno. Mereka berada di mobil karena di luar sedang hujan lebat. Dinginnya suhu tak membuat anak adam itu kedinginan, justru saat ini mereka sedang berkeringat karena sibuk dengan urusan masing-masing.
"Egnhhh..." Jaemin melakukan deep throat seperti yang Jeno sukai. Jeno menekan kepala Jaemin agar lebih dalam memanjakan kejantanannya dan Jaemin bisa melakukan hal itu. Hanya Jaemin yang mampu memberikan kenikmatan seperti ini.
"Sayanghhh...." Jeno keluar begitu banyak sampai membuat Jaemin tersedak. Sisa cairan Jeno membekas di sudut bibir Jaemin dan pemandangan itu begitu sexy di mata Jeno.
"Sayangku sexy banget," puji Jeno dan mereka kembali terlibat perang lidah,
Hari ini yang lebih mendominasi adalah Jaemin, seperti janjinya bahwa dia akan memberikan hadiah untuk kerja keras Jeno yang membantunya membawa semua alat kamera dan menyiapkan bekal makan siang.
"Biar aku yang gerak, kamu nikmatin aja goyangan aku."
Jeno menampar pipi pantat Jaemin dan membuat lelaki manis itu mengeluh. Jaemin tidak salah memang bahwa gerakannya memang luar biasa. Jeno hanya membantu kekasihnya sesekali saja karena Jaemin ingin mendominasi permainan mereka.
"Mashh Reno..." Jaemin mengeluh karena Jeno memainkan dadanya. Jaemin di pangkuannya yang sedang bergerak mendekap kepala Jeno. Kemeja Jaemin sudah tak terurus kancingnya. Celananya sudah terlepas. Sedangkan Jeno hanya menggunakan atas tanpa lengan berwarna hitam dan jeans hitam yang resletingnya terbuka.
"Enak?"tanya Jeno kemudian memberi tanda di tulang selangka Jaemin.
"Lagih... Lagih Mashh..."
Jaemin sepertinya ketagihan dan Jeno hanya bisa menuruti keinginan kekasihnya sampai Jaemin lemas bukan main.
Selepas pulang pun, mereka kembali melanjutkan permianan di ranjang. Kali ini Jeno yang lebih mendominasi dan Jaemin pasrah di bawah kendali Jeno.
"Muachhh...." Decapan nyaring terdengar saat kedua bibir itu berpisah. Bibir Jaemin bengkak luar biasa. Bahkan, bibirnya sedikit terluka karena Jeno yang menggigitnya.
"Sudah puas ?"
"Banget, aku mau lagi," goda Jaemin.
Ehem, mereka kembali melanjutkannya padahal sudah pukul sepuluh. Oh, mereka melakukannya dari sore. Entah kapan akan berakhir,
"Terushhh, Ahhh Mash Reno..."
Oke, cut...
Hi, bye
KAMU SEDANG MEMBACA
At My Worst 🔞 (END)
Fanfic"Gak perlu sempurna, cukup seseorang yang nerima aku apa adanya, bukan ada apanya," Jeno Arreno. #nomin #jenjaem #au Jangan salah lapak, ini lapak nomin.