7. (Sekar Dan Satria)

735 67 1
                                    

Hehe kali ini full Sekar sama Satria ya

---HAPPY READING---

Sekar menatap kembali sebuah kertas yang di pegang nya. Gadis itu kemudian menghela nafas panjang. Kertas ini berisi tentang permintaan perijinan orang tua untuk siswa siswi yang akan mengikuti olimpiade matematika minggu depan. Padahal, dia baru mendengarnya tiga hari yang lalu dari si Revan. Dan tadi, dia benar-benar dipanggil oleh kepala sekolah untuk mengikuti olimpiade tingkat nasional itu.

Awalnya kepala sekolah SMA DAMAWANGSA ragu untuk memilih Bella mengikuti lomba tersebut. Bu Eka bilang, guru matematika kelas XI, mengatakan kalau baru kali ini seorang Bella yang terkenal berotak minus bisa menyelesaikan materi Hipotesis Riemann itu. Awalnya kepala sekolah tak percaya, dia kemudian membuat soal campuran pelajaran serumit mungkin untuk dia gunakan sebagai alat tes pembuktian ucapan guru matematika tersebut.

Akhirnya, dia memanggil Bella dan Chandra untuk keruangan nya. Kepala sekolah langsung memberikan kertas tersebut pada kedua muridnya. Dapat kepala sekolah lihat, Bella menyelesaikannya dengan mudah tanpa memperlihatkan raut kesulitan. Membuatnya cukup kagum dan takjub. Apalagi setelah melihat jawaban keduanya, tidak ada salah sedikitpun, meskipun cara mereka menghitung cukup berbeda. Dan finally, dia memberikan surat perijinan orang tua pada Bella dan Chandra. Karena, setiap siswa yang akan melakukan lomba tingkat nasional, harus mendapat ijin dulu dari kedua orangtuanya.

Sekar kembali melangkah masuk ke dalam rumah. Jantung nya berpacu dengan cepat, karena dia ragu untuk memberikan surat perijinan itu pada Handika dan Dita. Karena apa? Karena Sekar takut mereka akan menertawakan dan mengatainya kalau itu hanya mimpi, yang tidak bisa dicapai oleh anaknya.

Wajah Sekar mengeras kala mendapat pikiran buruk itu. Dia harus membuktikan pada orangtuanya, bahwa anak bungsu mereka bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan sebelumnya. Sekar akan membuktikan dan merubah pandangan orang lain tentang Bella yang bodoh, kini menjadi seorang Bella dengan kapasitas otak di atas rata-rata.

"Ma, Pa" sapa Sekar saat melihat Handika dan Dita tengah berbincang di ruang keluarga.

"Ada apa?" tanya Dita malas.

"Ini, ada surat dari sekolah untuk kalian" ucap Sekar sembari menyodorkan surat itu ke arah mereka.

Handika langsung merebut surat itu dan menatap nyalang ke arahnya. "Ini surat penurunan nilai kamu Bella? Kamu mau mempermalukan saya lagi hah?" bentaknya.

"Keparat kamu Bella, apa kamu mau mempermalukan citra keluarga Edward hah?" ketus Dita ikut-ikutan.

Sekar menghela nafas berat. "Dibuka saja dulu, itu surat perijinan dari kepala sekolah" sahutnya sabar.

Handika mengernyit bingung, kemudian dia dengan cepat membuka lipatan kertas itu. Matanya membulat kala membaca setiap deretan kalimat yang tertulis rapi di sana. Dia menganga lebar kala melihat sebuah surat fenomenal yang baru pertama kali dia dapat ini.

Dita yang melihat raut terkejut suaminya langsung ikut mengintip. Mulutnya terbuka lebar setelah membaca surat perijinan olimpiade matematika tingkat Nasional, dan yang mengikuti adalah anak bungsunya.

"Kamu ikut olimpiade matematika?" tanya Handika tak percaya.

"Yeah, dan ini tes tulis yang kepala sekolah beri tadi, aku bisa menjawabnya dengan capat dan benar" sombong Sekar sambil menyodorkan kertas lain ke arah mereka.

Lagi-lagi Dita dan Handika terkejut. Ini adalah tulisan Bella, dan semua jawaban itu mendapat poin seratus yang artinya Bella menjawabnya dengan benar. Baru pertama kalinya, mereka mendapat kabar baik tentang nilai Bella.

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang