Man with Sunglasses

926 86 24
                                    

Saat ini siswa siswi sedang berlomba-lomba menuju kantin tentu saja untuk mengisi perut mereka. Kelas hari ini hanya sebentar dikarenakan masih hari pertama sekolah mungkin saja setelah istirahat mereka sudah bisa pulang. Keadaan kantin saat ini sangat ramai, beruntung kantin SMA Karasuno ini cukup luas untuk menampung siswa siswi kelaparan ini.

"Tadashi tidak ingin ke kantin? Aku lapar sekali", Shoyo bertanya pada Tadashi dengan wajah cemberutnya yang lucu.

" Sebenarnya aku dimasakin bekal sama Bunda, tapi kita bisa makan di kantin aku akan menemani mu, aku mungkin hanya memesan minuman saja", jawab Tadashi membuat Shoyo tersenyum lebar.

"Kalau begitu ayo pergi, nanti kantinya keburu ramai", ajak Shoyo dan mereka pun berjalan menuju Kantin.



~~🍵🍵~~



" Kalian sudah memesan makanan? " Tanya Suna pada teman-temannya yang telah lebih dulu sampai di kantin.

"Kami menunggumu dan Bokuto", jawab Tobio.
" Baiklah mari memesan makanan, sana kau saja yang memesan Tobio", perintah Kuroo seenaknya.

"Kenapa harus aku sialan", umpat Tobio

" Karena Tobio kami yang paling muda disini ", ucap Suna dengan nada mengejek.

Tobio memang satu tahun lebih muda dibandingkan teman-temannya yang lain dia terlalu cepat masuk sekolah sama seperti Kei bedanya Kei memang pintar sedangkan Tobio dia bahkan hampir tidak pernah menggunakan otaknya tapi nekat memilih kelas IPA.

"Ngomong-ngomong pesankan aku minuman saja ya adik kecil " ucap Bokuto mengundang tatapan heran dari teman-temannya. "Kau tidak makan?", Kiyoomi yang sedari tadi hanya menyimak bertanya.

" Tadi Keiji bilang dia memasakkan aku bekal, kalian jangan iri pacarku memang yang terbaik ", ucap Bokuto dengan sombongnya membuat teman-temannya jengkel.

" Ku doakan putus baru tau rasa", ucap Kuroo. Dia merasa iri sekali melihat kisah percintaan teman-temannya yang uWu berbeda dengan dirinya.

Tak lama kemudian Tobio datang membawa makanan mereka. Mereka memesan nasi Goreng. Bersamaan Keiji datang dengan Kenma dan Si kembar Miya.

"Bokuto ini bekal yang aku masak untukmu", ucap Keiji dihiasi dengan senyuman tipis. Sangat manis.

" Terimakasih sayang, kau memang yang terbaik. Mau bergabung dengan kami makan disini? ", tanya Bokuto pada kekasihnya itu.

Kenma yang sedari tadi hanya diam kemudian pergi menuju meja lain dia tidak mungkin mau bergabung bersama mereka. Di sana ada Kuroo. Ia melihat adiknya bersama Tadashi dan kemudian memutuskan untuk bergabung bersama adiknya saja.

"Maaf ya kurasa kami akan bersama Kenma saja tidak mungkin kami meninggalkan dia sendiri", ucap Keiji. " Baiklah tidak apa-apa sayang", jawab Bokuto dengan lembut.

"Bye bye sampai nanti Omi", ucap Atsumu pada Kiyoomi pacarnya.

" Aku pergi dulu Rin", pamit Osamu pada pacarnya. Lalu mereka menuju meja tempat Kenma dan Adiknya.

"Kenma itu benar-benar tidak mau berinteraksi denganmu ya Kuroo", Tobio mengeluarkan suaranya yang membuat Kuroo merasa jengkel.

" Diamlah sialan, Kau bahkan tidak pernah berpacaran sejak lahir", Kuroo tidak mau kalah. Kenapa harus diingatkan sih dia kan jadi merasa sedih .

Mereka tidak menyadari salah satu temannya yang sedari tadi hanya diam sedang menatap seseorang di seberang sana. Pria berfreckless itu menarik semua atensinya. Matanya tak lepas dari pria cantik itu. Kelihatannya pria itu hendak memesan sesuatu. Kei kemudian berdiri dari tempat duduknya.

LIMERENCE  [TSUKKIYAMA FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang