Terenggutnya Cahaya

576 121 26
                                    

Pernikahan yang mewah, terlalu mewah untuk dua orang tidak tau diri bagi Davin. Mereka berenam berangkat bersama. Meski sudah melarang Senja, anak itu dengan wajah datarnya tetap datang.

"Senja, terima kasih banyak sudah datang nak."

Senja tidak sedikitpun membalas pelukan Fajar. Pun tatapan belasan pasang mata yang tidak dia pedulikan. Dia hanya ingin mendengar sampai akhir bagaimana papanya mengucapkan ijab kabul untuk perempuan lain dan mengkhianati mama sampai akhir.

Maka saat itu benar-benar terjadi, Senja merasakan jutaan jarum seperti menusuk jantungnya.

"Saya terima nikahnya..."

Senja tidak lagi bisa mendengar ucapan papanya, yang ia dengar hanya bisik-bisik dan bayang-bayang saat keluarganya masih utuh. Superheronya sudah menjadi super hero Arka.

"Wih papa beliin Senja action figure iron man."

"Haha, papa liat lucu inget Senja jadi beliin."

"Huaaa makasih pa!"

"Besok papa beliin lagi, ssstt jangan bilang-bilang mama."

"Apa ini bisik-bisik."

"Eh engga kok ma! Papa tadi bilang pengen ketoprak pak Deni!"

"Senja ngga bisa bohong loh."

"E-eh"

"Hahaha"

"Senja, Senja!"

Senja terbangun dari lamunannya, ia tersenyum tipis pada Davin. "Gue pulang duluan."

Senja bangun dan pergi begitu saja membuat beberapa orang termasuk Fajar yang baru selesai mengucapkan ijab kabul menatap ke arah Senja yang berjalan sedikit berlari.

Arka ikut berdiri, dia berlari mendahului teman-temannya yang lain menyusul Senja. Sedangkan Fajar ditahan Daniar untuk tetap duduk.

"Inget mas, kita masih di acara nikahan. Jangan mengacau." Bisiknya pada sang suami.

Arka menarik Senja saat mereka baru sampai di halaman depan. Senja menatap Arka tanda bertanya.

"Senja gue tau ini berat buat lo, tapi gue mohon biarin ibu dan papa bahagia ya?"

Senja masih terdiam, menelisik wajah Arka. Dia baru menyadari ini, dia merindukan Arka yang tidak pernah lagi menemaninya.

"Senja, gue mohon lo jangan egois." 

"Arka!"

Geo memanggil dengan sedikit emosi, "cukup." Titahnya kesal.

Senja masih termenung di tempatnya. Arka benar-benar menabur garam di atas lukanya.

Afkar yang tidak tahan dengan situasi ini menggeret Senja memasuki mobil diikuti Rama dan Pras. Afkar tidak perduli statusnya sebagai keluarga mempelai wanita. Dia benar-benar tidak lagi mengerti jalan pikiran sepupunya.

Davin yang masih berdiri di belakang Geo maju selangkah, menatap Arka tepat di mata. Anak itu terkekeh, perkataan Arka benar-benar membuatnya marah.

"Lo yang egois, Arka." Davin menunjuk Arka tepat di wajah. Namun tangannya disentak Geo dengan cepat.

"Davin! Balik ke mobil."

Menuruti perintah Geo, Davin menatap tajam Arka untuk terakhir kali dan berjalan ke mobil Geo.

"Arka, lo bahagia?"

Arka menyunggingkan senyumnya, ingin sekali Geo meninju wajah sok kuat di depannya.

Crepuscule [JJK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang