"Nggak, emang Zila itu siapa?" tanya Zia pada abangnya.
"Itu lho, Zila yang datang ke acara ta'aruf abang kemaren, yang baju nya ke tumpahan susu coklat," jawab Argan sambil fokus menyetir mobil.
"Oooohhh!!!" Zia meng oh kan untuk menjawab omongan Abang nya itu.
"Ingat?" tanya abang nya.
"Nggak," dengan singkat Zia menjawab, sebenarnya dia ingat tapi emang di sengaja kan karena ingin membuat abang nya emosi.
"Ckk, percuma gw jelasin panjang lebar tapi gak nyangkut di otak lo!!" Argan berdecak kesal karna tingkah laku adik nya itu.
"Bang lama benget sih nyampe nya?" ucap Zia ke argan.
"Udah, tu udah keliatan gerbang sekolah baru Lo," jawab argan sambil melirik ke wajah polos adek nya itu.
"Ya udah, makasih udah mau antarin gw sekolah, gw turun ya?" Zia berterima kasih ke Abang nya karna sudah mengantarkan nya ke sekolah.
"Ya hati-hati, belajar yang rajin, jangan nakal, jaga aurat Lo, jangan sampai rambut Lo di liat Ama anak-anak sekolah, jaga jarak ama cowo, jangan makan makanan yang nggak sehat, oke ? dan satu lagi klo gw belum jemput Lo juga, Lo bisa Chet atau telpon gw, gw suka lupa soal nya hehe," Setelah panjang lebar argan mengingatkan adik nya untuk jaga jarak dengan yang bukan muhrim, baru lah Zia bisa berbicara.
"Iya bang tenang aja," Zia mengiyakan perintah abang nya itu lalu menyalam tangan Abang nya.
"Ya udah sana masuk, udah mau bel tuh tar Lo telat lagi!" Suruh abang nya.
"Iya assalamualaikum." jawab Zia.
Zia pun langsung bergegas masuk ke area sekolah. Sepasang mata banyak yang melihat ke arah wanita yang mengenakan baju seragam jas almamater dan sepasang baju putih abu-abu tidak lupa dengan hijab putih yg ia kenakan setiap sekolah.
Karna banyak pasang mata yang melihat nya yang membuat Zia merasa tidak nyaman, Zia hanya tersenyum melihat orang yang sadari tadi melihat ke arah nya.
Pada saat Zia ingin mancari keberadaan kantor sekolah untuk mengantar surat-surat yang masih kurang tiba tiba-
BRUK...
"Aduh, Auwh!!" Zia meringis kesakitan karna ia melanggar benda yang dia tidak ketahui dan Ternyata benda yang di langgarnya itu adalah punggung bidang seorang remaja tampan seumuran dengan nya.
Melihat ada seorang yang ia tabrak, dia pun langsung bergegas berdiri kembali, untuk meminta maaf.
"M-maaf, g-gw gak sengaja ngelanggar Lo," ucap gadis itu sambil terbata-bata dan menunduk.
"Sens, lain kali klo mau kemana-mana hati hati." jawab pria itu sambil membantu memungut surat surat Zia yang jatuh.
"Eh gak papa, gw aja" ujar Zia langsung mengambil alih surat yang ada di tangan pria tampan itu.
"Ya udh klo gitu gw ma-" belum sempat Zia menyelesaikan pembicaraan nya sudah di potong dengan dirga.
"Eh tunggu deh, lo anak baru ya?"tanya pria tampan itu ke zia.
"I-iya," jawab Zia dengan gelagapan.
"gak usah takut, gw gak Makan orang di sini," ujar pria itu sambil terkekeh melihat wajah Zia yang sedikit takut
"Nggak kok gw gak takut" elak gadis itu.
"Okey" jawab dirga sambil mengulurkan tangannya nya pertanda ia ingin berkenalan dengan Zia.
"Gw DIRGANTARA ALFAJJAR PRAWIRA boleh panggil gw Dirga,Tara,Fajjar,Wira. Tapi kebanyakan orang manggil gw Dirga," ucap pria itu tak lain ia adalah Dirga.
Zia langsung merapat kan tangan nya di dada nya sambil menunduk kan kepala karna ia ingat dgn perkataan bg nya waktu di mobil tadi, untuk tidak terlalu dekat dgn yang bukan mahram/muhrim apa lagi bersentuhan, dan hal itu membuat ia lupa dengan pesan uminya, bahwa tidak boleh bersentuhan dengan yang bukan mahram.
"Gw ZIANDINI ALFARRO DINARTIN boleh panggil gw zia,dini,farro, tapi kebanyakan orang manggil gw zia!!?." Ucap zia pada Dirga.
"Astaghfirullah! Gw lupa!" Gerutu Dirga dalam hati
"Owh Okey gw panggil Zia ya?" Ucap Dirga.
"Iyaa" jawab gadis itu sambil tersenyum.
"Oh iya, Lo kelas berapa?" Tanya Dirga pada gadis yg bernama belakang Dinartin itu.
"Gw kelas XII IPA" jawab Zia sambil berjalan santai dengan dirga.
"XII IPA berapa?" Tanya Dirga.
"Belum di kasi tau IPA berapa," jawab Zia lagi.
"Btw Lo mau kemana?" Tanya Dirga pada Zia.
"Gw nyari kantor di sekolah ini, dimana ya?" Gadis itu menjawab dan bertanya kembali.
"Astaghfirullah, Kenapa gak bilang dari tadi?, Kantor nya udah kelewat jauh"jawab dirga, diakhiri dengan tertawa kecil.
"Eh iya ya, berarti kita putar balik lagi dong?" Ucap zia sedikit mengeluarkan ketawa kecil nya.
"Ya udah ayok cepetan jalan nya, bentar lagi bel bunyi," ajak dirga pada Zia.
Selang berapa menit Mereka berjalan akhirnya sampai juga ke kantor yang ada di SMA MANDALA BANGSA.
"Gw balik apa gw nungguin lo disini?" Tanya Dirga pada gadis yg ada di depannya.
"Kek nya Lo balik aja deh ke kelas, soalnya gw barengan Ama guru nanti ke kelas nya, maaf ya sebelum nya?" Jawab Zia ke Dirga.
"Ya udh gw balik ya, assalamualaikum?" Ucap Dirga dan tidak lupa mengucapkan salam kepada Zia.
"Wa'alaikumsalam" jwb Zia sambil tersenyum melihat Dirga yg sudah berjalan menuju ke kalas nya.
Setelah itu gadis yg bernama lengkap ZIANDINI ALFARRO DINARTIN itu pun langsung masuk ke dlm kantor dan tk lupa ia mengungkapkan dalam terlebih Dahulu.
"Assalamualaikum permisi pak buk" ucap Zia sambil tersenyum Melihat bapak ibu guru baru nya.
💕🎀💕
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is My Husband♡~ (REVISI)
Jugendliteratur✯^My Friend Is My Husband^✯ °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Zia ialah nama panggilan seorang gadis cantik, berhijab dan sedikit pandai tentang agama Islam. Nama lengkapnya, ZIANDINI ALFARRO DINARTIN. Zia adalah gadis tangguh, sopan dan solehah...