Aku mempunyai seorang pacar, dia selalu saja bersikap sok cuek dengan sekitarnya. Walaupun begitu dia sering bersikap perhatian padaku.
Aku sedang bermain piano di ruang musik pada jam pulang sekolah. Aku sangat menyukai bermain musik. Terlebih lagi dengan piano.
Tok! Tok!
Seseorang berdiri di ambang pintu, seketika itu aku menghentikan jariku yang sedang bermain piano.
Laki-laki itu berjalan ke arahku dan betapa senangnya aku karena kedatangannya.
"Sudah selesai?" Tanyanya padaku.
"Iya, sudah". Aku merangkul lengannya dan mengambil barangku. Kami berjalan keluar dari gedung sekolah musik, tempat aku mengikuti les musik dan pulang bersama.
Kami berjalan menuju sebuah toko kue, tempat dimana aku dan dia selalu berkunjung.
"Sayang, hari ini, aku pesan roti keju ya?" Tanyaku padanya dengan manja.
"Boleh" seperti biasa, pacarku ini selalu mengizinkan apapun yang aku mau.
Kami duduk di tempat biasa di lantai dua milik kafe kue ini. Aku menyuapi pacarku dengan kue keju milikku.
"Enak" ucapnya.
Kokonoi Hajime. Dia adalah pacarku yang paling kusayang. Aku sangat menyayanginya, ada sesuatu di dalam diri Koko, yang tidak pernah ku temukan pada laki-laki lain.
"Sayang, Minggu depan kamu ada waktu luang" Tanyaku pada Koko.
"Kenapa memangnya?"
"Aku ingin pergi ke sebuah konser klasikal" jawabku.
Dan Koko menganggukkan kepalanya, tandanya dia setuju. Aku tersenyum bahagia dan memakan kue keju ku dengan lahap.
Setelah selesai menghabiskan waktu di kafe, Koko mengantarku pulang ke rumah.
Seperti biasa Koko hanya diam selama di perjalanan mengantarku pulang, Koko hanya menjawab jikalau aku bertanya padanya. Sedangkan sedari tadi aku tidak berhenti berbicara sejak kami keluar dari kafe.
Aku sampai di depan rumahku dan Koko berpamitan padaku.
"Sampai jumpa besok di sekolah" ucapku pada Koko dan melambaikan tanganku padanya.
Aku masuk kedalam kamarku dan melempar tas milikku ke kasur. Aku pergi ke kamar mandi dan melihat diriku di kaca.
"Haha haha" tawaku dan tetesan air mata mulai turun dari mataku. Aku melihat betapa menyedihkannya diriku di pantulan kaca.
"Kenapa? Kenapa? Kenapa kamu selalu memanggilku dengan namanya, Koko? padahal kamu tahu aku bukan dia"
"Karena itulah, aku susah payah berdandan seperti dirinya"
~~~
Konser klasikal
Akhir pekan pun tiba, dan seperti janji Koko, dia menjemputku. Konser kali ini dibintangi salah satu artis favoritku. Koko selalu menemaniku untuk pergi ke Konser klasikal seperti ini.
Seperti biasa, Koko sudah menungguku di depan gerbang dengan motor miliknya. Aku sedikit berlari menuju Koko dan Koko menyapaku, setibanya aku di depannya.
Koko memberiku sebuah helm, kemudian Koko mulai menyalakan motor miliknya dan melesat pergi dari pekarangan rumahku.
Kami melintasi jalan raya yang persis sama seperti hari dimana kami selalu pergi ke konser klasikal.
Koko sangat mendukung hobiku, dan dia juga tidak pernah mempermasalahkan semua hal yang kuminta darinya.
Sampailah kami di gedung bernuansa historikal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Revengers Oneshot
Fiksi Penggemar[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ketika para anggota Tokyo revengers mempunyai dunianya sendiri. Everything is all about Tokyo Revengers. Oneshot. If I say you are mine. So I am yours. All Tokyo Revengers characters belongs to Ken wakui. We are just fa...