Senja datang membawa harapan....
"Sialan!"
"Hm," ai yang mendengar hanya duduk di singgasanya dengan seringai
"Gara gara kalian semua hancur. Kalau bukan gara gara lo hidup gue ngak kayak gini. Harusnya gue bisa bahagia dengan keluarga gue. Tapi semua hancur lo bunuh keluarga gue."
"Lalu?"
"Lo gila bener gila."
"Haist..."
"Lo..."
Ctar
"Brengsek"
Ctar
"Sinting"
Ctar
"Anjing"
Ctar
"Ahhh.....sialan lo"
Ctar
Ctar
Ctar
"Ngomong nama lo siapa?"
"Anjing lo... Gue damian axelan"
"Oh... Keluarga axelan. Setahu gur keluarga itu gue hancurin 3 thun lalu."
"Ya. Dan karna lo bangsat keluarga gue hancur."
"Dan apa lo tahu apa alasan gue musnahin keluarga lo?"
"Ngak. Tapi yang jelas gara gara lo gue hidup sendiri. Gue terlunta lunta di jalanan."
"Bodoh! Key ambil flashdisk masalah axelan." key yang mendengar perintah langsung meninggalkan mereka.
"Lain kali jangan sok sok an kalau gk tahu masalahnya. Untung gue yang keluar kalau queen yang keluar dah mati lo"
"Maksutnya?" rautnya berubah bingung.
"Bodoh! Leader kok goblok"
"Gue ngak goblok..."
"Kalau gk goblok terus apa? Lo cuma gara gara salah paham anak buah lo mati semua."
"Queen ni berjas dan flasdisknya"
"Lo..." perkataan dami berhenti karna melihat key memasuki ruang dengan membawa fkashdisk dan beberapa map.
"Ni queen"
"Hm,,, berikan ke dia. Biar dia ngak goblok"
Key mendekati dami memberikan semua yang dibawa."Aist..." dami kesakitan saat bergerak mengambil berkas. Ai yang melihatnya
"Gitu aja lo dah ngrasa kesakitan. Apa lagi kalu disiksa dulu pasti asik dengar teriakan lo pasti merdu sekali dengan suara sexy lo itu hihihi ih jadi gatal tangan gue." dami dan key yang mendengarnya bergidik ngeri. Sampai salah satu bawahan mengetuk pintu.
"Maaf queen di depan ada dua orang di gerbanang"
"Haist kau ni ganggu aja padahal lagi enak enaknya ngayal"
'Ngayal palamu itu queen' umpat dalam hati key
'Ngayalmu bikin orang mati' umpat dami dalam hati
"Bawa dia ke tempat pengobatan, untuk yang lain terluka berikan libur. Perbaiki markas seperti semula. Yang mati kubur dengan layak." ai turun dari seinggasananya mendekati dami.
"Dan lo demit jangan berkeliaran ini bukan tempat bermain. Kalau sembuh minta key hubungin gue" ai meninggalkan markas.
Di gerbang ia melihat beberapa orang tak di kenal. Ai memijat pelipisnya bingung.
"Kalian siapa?"
"Maaf queen kami hanya suruhan dari ketua. Untuk menjaga queen."
"Ketua?" ai memijat hidungya
"Pergi kalian dari sini dan juga jangan kembali lagi"
"Tapi queen..."
"Maaf queen kami tidak bisa. King meminta kami untuk did dekat queen"
"King? Siapa lagi itu?"
"Ghoshunter"
"Anjing lo. Pa hubungannya coba? Kenal juga kagak"
"Kami tidak tahu. Yang penting kami mendapat tugas itu."
Drt drt drt drt
Ai mendapat pesan tak di kenal.
*jangan usir mereka queen, mereka bakal nglindungimu.
Tak lama pesan lain masuk
*biarin mereka. Gue takut lo kenapa napa. Steve
Ai yang mendapat pesan itu geram. Lalu menelpon mereka tapi nomornya di luar jangkauan.
"Bangsat kalian" tanpa aba aba ai membanting hpnya jadi berkeping keping bawahan yang melihatnya bergidik ngeri
"Dan kalian semua pergi dari sini kalau ngak jangan harap kalian bisa melihat matahari lagi." bawahan yang di ancam tak memperdulikannya mereka memilih untuk mengangkat telpon. Dan mereka meninggalkan ai.
"Anjing lo pada!" ai emosinya yang hampir meledak memilih pergi ke apartnya yang tak jauh dari markas.
Dan tak lupa anak buah yang meninggalkan ai tadi memilih menjadi bayang bayang ai dari jauh. Karna king/ketua mereka memerintagkan untuk melindungi dari jauh.
*ehem ehem vote komen bintang jan lupa
Salam santuy