Berat

12 3 0
                                    

Setelah selesai bersih-bersih dan melaksanakan sholat, Adnan jadi terbayang sosok Aqila yang ia belum tau namanya. Ia merasa tidak asing dengan wajah Aqila, namun Adnan belum mengingat pernah bertemu dimana.

"Cewek yang tadi di sekolah kok gua kaya kenal ya. Tapi, dimana kita pernah ketemu?" Monolog Adnan yang sembari bercermin merapihkan rambutnya.

Indah keluar dari kamarnya dan memanggil kak Adnan untuk segera makan malam

Tok tok tok

"Kakak" panggil Indah sambil mengetuk pintu kamar Adnan

"Iya kenapa?" Teriak Adnan

"Kata uwa makan, dari tadi kakak belum makan"

"Iyaa, sebentar"

"Ok jangan lama-lama"

Adnan duduk di bangku belajarnya memikirkan tentang dirinya yang tidak bisa memutuskan dengan tegas, memilih sesuai hatinya. Ia masih belum ikhlas merelakan keinginannya yang ingin sekolah Internasional. Yang membuat ia sekarang harus mempersiapkan diri merencanakan akan melanjutkan sekolah kemana selepas lulus dari SMA.

"Plan A gua gagal karna gua ga bisa menolak keinginan mamah yang ingin gua sekolah dekat dengan rumah dan juga bisa nemenin Indah juga" monolog Adnan.

"Huftt.. plan selanjutnya gua harus ikhlasin itu dan fokus belajar disekolah ini supaya gua bisa lulus seleksi. Bismillah" sambungnya.

Walau berat untuk bisa mengikhlaskan itu semua yang semula sudah Adnan rencanakan dengan baik, namun takdir belum mengizinkan Adnan untuk bisa bersekolah ditempat yang ia inginkan. Adnan keluar dari kamarnya dan mengambil makan malamnya lalu kembali lagi masuk kedalam kamarnya.

"Kakak udah makan belum dek?" Tanya Mamah Adnan menghampiri Indah.

"Belum keluar kamar kayanya, Wa" jawab Indah yang lagi asyik menonton serial di televisi.

"Lah? Tapi ini makanannya ga ada. Dia makan dimana sih, sampe ga keliatan batang hidungnya" monolog mamah Adnan yang kebingungan membuka tutup saji makanan namun saat dibuka tidak ada makanan untuk Adnan.

Segeralah mamah mengecek kedalam kamar Adnan.

Tok Tok Tok

"Nak?" Mamah langsung membuka pintu kamar Adnan

Adnan menoleh "eh mamah..."

"Loh kenapa makan dikamar, Nak? Makan dimeja belajar gini lagi. Nanti berceceran banyak semut loh, nanti belajarnya ga nyaman" cerocos mamah Adnan

"Ssttttt-- Adnan meletakan jarinya pada bibirnya "udah udah Mah gapapa tenang aja. Anan lagi pengen makan dikamar aja" sambungnya

"Hmm, ga biasanya kaya gini. Kamu lagi ada problem? What is it?"

"Ga ada kok Mah, tenang aja. Anan cuma lagi pengen makan malam disini aja. Dan kebetulan hari ini lagi lumayan banyak tugas. Udah makan Anan mau langsung kerjain tugas"

Mamah Adnan menyerengitkan alisnya, ia merasakan bahwa Adnan sedang menyembunyikan sesuatu yang membuatnya menjadi tertutup seperti ini.

"Really?"

"Yes mom, I'm really fine"

"Yaudah kalo gitu tidurnya jangan larut malam ya, mamah keluar kamar dulu. Kalo mau cerita sama mamah it's okay, ceritain aja"

"Siap bidadariku"

Mamah Adnan keluar kamar dan kembali menghampiri Indah untuk mencoba mengetahui ada apa dengan anaknya.

"Nak"

"Eh iya Wa, ada apa?" Indah beranjak bangun dan duduk disamping uwanya

"Hari ini lagi sibuk banget ya? Lagi banyak tugas ya?"

Indah merasakan tidak enak hati "emang kenapa, Wa? Ohiya kakak udah makan belum ya?"

"Udah kok udah, tadi Uwa masuk ke kamarnya lagi makan didalem"

"Ohh Alhamdulillah lagi makan, tapi kenapa dikamar?"

"Nggak tau Uwa juga, dia cuma bilang lagi pengen makan dikamar aja dan lagi banyak tugas juga"

Hmm, kakak bohong ke Uwa. Aku yakin pasti kakak masih kepikiran soal tadi siang disekolah -gumam Indah

"Emang bener ya lagi banyak tugas banget sekarang? Indah kan sekelas sama kakak" Tanya uwa memastikan

Indah bingung harus menjawab apa, akhirnya ia mengikuti alur yang dibuat Adnan, ya betul Indah memilih berbohong dan tidak mau membuat Uwa-nya kepikiran.

"Iyaa wa bener banget, ini juga Indah lagi istirahat nonton serial kesukaan Indah hehe" jawab Indah sambil cengengesan

"Oalah Nak, kalian lagi banyak tugas sekolah toh. Yaudah asal jangan sampe larut malam aja kerjainnya ya. Kalau udah ngantuk istirahat, jangan dipaksakan begadang kerjain tugas!"

"Iya Wa siap. Ini sebentar lagi juga bersambung kok filmnya, langsung lanjutin kerjain tugas lagi deh hehe"

"Iya Nak, jangan kelupaan kerjain PR nya ya. Uwa masuk kamar dulu udah ngantuk nih. Udah jam 9 malam juga waktunya tidur"

"Iya Wa, selamat malam"

"Iya Nak, selamat malam juga"

Indah tersenyum

Hmm, kakak... pasti ini berat banget, dia nerima ini semua yang ga sesuai sama yang dia mau -gumam Indah

"Hufftt" Indah menghela nafas

Udah lah gue ke kamar aja, jadi ikutan ga enak hati juga jadinya -gumam Indah

~~~

Haii haii guyss, semoga setia selalu ya sama Adnan dan Aqila

See you🤗

AqNanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang