Hari ini adalah hari yang sangat cerah. Suara desiran angin, suara burung berkicau, dan teriknya sinar matahari yang hangat menyentuh kulit. Di suatu teras rumah, terlihat seorang gadis berambut panjang sedang membawa koper besar. Wajahnya terlihat muram. Ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke mobilnya. Di dalam, semua anggota keluarganya sudah menunggu. Ia memasukkan koper ke bagasi belakang dan duduk di samping kemudi.
"Semua sudah siap?" Tanya seorang pria paruh baya yang duduk di kemudi.
"Sudah, Pa" Jawab gadis tadi.
Mobil bergerak meninggalkan pekarangan rumah. Mereka menuju ke sebuah bandara yang berada di pusat kota.Hari ini adalah hari perpindahan gadis itu, Eveleen. Ia akan pindah ke suatu kota yang jauh dari rumahnya untuk melanjutkan studinya. Dalam hatinya, Ia sangat sedih harus meninggalkan keluarganya di rumah.
Sesampainya di bandara, Eveleen langsung mengeluarkan kopernya dan bersiap masuk ke pintu keberangkatan. Tidak lupa, Ia berpamitan dengan Papa, Mama, dan kedua adiknya. Sungguh menjadi pemandangan yang emosional karena mereka berlima terlihat menitikkan air mata sambil berpelukan.
Setelah berpamitan, Ia bergegas masuk karena tidak ingin rugi jika tertinggal pesawat. Eveleen sangat sedih karena harus meninggalkan keluarganya sekaligus merasa bangga karena Ia akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, selama perjalanan ada beberapa hal yang mengganggu benaknya dan menimbulkan beberapa firasat tidak enak. Bahkan, Eveleen sampai keringat dingin karena ketakutan. Tetapi Ia berusaha berpikir positif dan tertidur selama perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Ending
General FictionMasa muda adalah suatu masa yang indah. Dimana kita dapat berteman dengan banyak orang, menghabiskan waktu dengan keluarga, dan merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Namun, itu semua tidak dirasakan oleh Eveleen, seorang gadis cantik yang bel...