meet again

292 23 0
                                    

. . .

Mereka sudah resmi menikah tanpa adanya paksaan, namun seiiring berjalannya waktu NamJoon jadi berubah. Ia lebih sering menyendiri dan mengamuk saat yang ia cari tidak ia temukan.

Kurang lebih sebulan Namjoon terus menanyakan Zea, hwangsa yang sekarang notabennya adalah istri Namjoon cukup kewalahan dan tak jarang hwangsa mendapat cakaran bahkan hantaman dari Namjoon karna yang namjoon tau Zea lah istrinya.

Mungkin kalau kita berada di posisi namjoon rasa penyesalan itu begitu besar meninggalkan Zea namun menjadi hwangsa juga berat harus menerima di setiap harinya sang suami terus menyebut nama mantan istrinya dulu.

Semakin parah dan orang tua namjoon semakin khwatir, mereka sudah mencoba berbagai psikolog tapi hasilnya sama saja. Para psikolog juga selalu mengatakan hal yang sama.

"Berikan saja apa yang dia mau, mungkin dengan itu ia kan berhenti memberontak"

Ibu namjoon menangis di setiap malamnya, memikirkan nasib anaknya yang semakin buruk. Ia tak rela jika harus mempertemukan namjoon dengan Zea, sakit hatinya terlalu besar untuk Zea.

"AAAAKKKK... AAAAKKK! ZEA!!!! " namjoon kembali berulah, ia menarik selimutnya lalu melemparnya sembarangan, menjatuhkan semua yang ada di meja. Memukul kaca rias sampai pecah dan tanganya berdarah.

Hwangsa mencoba menghentikan nya namun Namjoon malah menghempas nya kuat hingga membentur dinding, ibu namjoon berlari kuat ke kamar anaknya.

Ibu namjoon menemukan namjoon terkulai lemas di lantai dengan masih menjambak rambutnya sampai beberapa helai terlepas dari kulit kepala. Ibu namjoon segera mendekap anaknya sambil menangis dan menenangkan namjoon.

"Jangan begini namu, jangan sakiti dirimu nak. Ibu mohon" Namjoon berhenti menangis menatap kosong ke depan.

"Kau ini kenapa nak, jangan buat ibu khwatir hiks.... " Namjoon meremat baju ibunya.

"Zea...... Dimana dia? Aku harus membangunkannya  jika tidak dia akan terlambat ibu. Aku juga harus tidur sebelum Zea marah padaku" Ibu namjoon memejamkan matanya.

Namjoonya kini tak terkontrol selalu melantur tak karuan, padahal sudah jelas Zea bukan lagi menjadi miliknya.

"Zea bukan siapa siapa namu lagi" Namjoon menggeleng kuat, rematannya semakin menguat.

"Tidak! Sampai kapan pun Zea tetap istri namu! " Ibu namjoon lemas pikiranya gusar melihat hwangsa kesakitan di ujung dan anaknya ini kembali meronta.

. . .

Zea sudah berdiri tepat di depan kediaman Kim, ia berniat ingin mengembalikan beberapa barang NamJoon yang masih tertinggal, dengan tarikan nafas Zea memencet bel rumahrumah,  namun tak satupun orang rumah mendengarnya alhasil Zea menunggu di depan pintu.

Namjoon  menarik paksa lengan ibunya agar menyingkir dari lehernya, Namjoon berdiri dengan keadaan berantakan ia berlari menuruni tangga bergegas membuka pintu, dan pergi secepatnya menemui Zea di apartemen,NamJoon sudah hilang akal dia menuruni tangga dengan tergesa gesa dan hampir saja jatuh tersungkur.

Masih Tidak ada yang meresopon bel yang Zea tekan sampai pintu utama terbuka cukup kuat dan pandangnya bertemu dengan NamJoon pria yang ia rindukan, kedua netra mereka bersitatap Namjoon terkejut namun dengan segera ia berjalan cepat dan menubruk tubuh Zea memeluknya erat tanpa mau melepas.

Zea meneteskan air matanya di tengah rasa terkejutnya, ia membalas pelukan NamJoon mengusap punggung lebar itu menepuk pelan kepala Namjoon ia menyalurkan semua rasa rindunya selama ini.

"Aku merindukan Zea.... " Rengek Namjoon, Zea mengangguk menenggelamkan wajahnya di bahu bidang Namjoon.

"Aku juga Namjoon" Namjoon meremat kuat jaket wol yang ia buat untuk Zea, Namjoon tersenyum dan kembali mempererat pelukannya.

"Jangan tinggalkan namu lagi! Namu hanya milik Zea! " Zea menangis terisak.

"Tidak akan namjoon, aku akan selalu menjadi milik mu" Zea melonggarkan pelukan nya, menangkup wajah namjoon mengusap pipi Namjoon yang basah dengan ibu jarinya, sedangkan namjoon memeluk pinggang Zea posesif.

"Kau jelek kalau menangis bayi besar ku" Namjoon tersenyum .

"Kenapa Zea membiarkan namu pergi? Padahal namu masih mau bersama Zea" Namjoon mempoufkan bibirnya.

Zea terkekeh geli, ia meminta maaf pada Namjoon. Rasa bersalahnya sungguh besar, dan jika ia di beri kesempatan kembali maka ia tak akan menyia nyiakan itu sungguh! Ia berjanji!

"Namu! Jauhi wanita itu! " Namjoon terperanjat mendapati ibunya berteriak kencang, Namjoon menggeleng dan  memeluk Zea dari belakang.

"Ibu... "Lihir Zea

"Diam! Aku bukan ibu mu lagi! " Zea meneteskan air matanya dan memegang lembut tangan Namjoon yang melingkar di perutnya.

"Ku mohon bu maafkan aku, aku akui aku salah. Berikan aku kesempatan memperbaiki semuanya.... Aku mencintai Namjoon bu" Dengan penuh emosi Ibu Namjoon menatap mereka bergantian.

"Namjoon sudah menikah jika kau lupa!"

"Namu tak menyukai hwangsa!, namu selalu di pukuli hwangsa! Saat ibu bekerja, ia mengambil semua uang ibu di loker! " Ibu Namjoon terdiam, pantas saja akhir² ini uang di penyimpanannya menipis.

"Namu jaga ucapanmu aku tak begitu! " Bentak hwangsa dari arah belakang ibu Namjoon.

"Kau jahat hwangsa! " Jerit Namjoon dengan bahu bergetar.

Selama ini hwangsa muak dengan tingkah Namjoon yang selalu menanyai perihal Zea, Namjoon juga tak mau melakukan tugasnya sebagai suami. Selalu saja hwangsa yang memaksa berhubungan intim dan pada akhirnya hwangsa harus memuaskan hasratnya di club saat semua orang tidak ada di rumah.

Berpikiran hwangsa orang baik itu salah, ia adalah gadis pecandu obat obatan terlarang, ia memanfaatkan kekayaan Namjoon demi kesenangannya.

"Bohong bu! Dia berbohong! Dasar pria idiot" Hwangsa keceplosan, ia langsung melotot saat tamparan maut menyambar pipi nya.

Ibu Namjoon menatap tajam hwangsa
" Hey wanita murahan! Aku tak pernah mengajari anaku berbohong! Asal kau tau aku meletakan setiap CCTV di ruangan loker itu. Memang aku selama ini tak pernah mengeceknya karna aku pikir aku yang salah menghitung uang uang itu tapi aku salah, aku sudah terpedaya dengan mulut manis berbisa mu. " Ibu Namjoon memanggil bodyguard nya untuk menyeret hwangsa ke dalam mobil.

"Ibu akan memeriksa nya namu, dan kau Zea kita bicarakan setelah urusan ini selesai" Zea mengangguk , ibu Namjoon memasuki mobil yang terdapat hwangsa juga di sana.

"Mati kau jika memang pelakunya itu dirimu! " Ancam ibu Namjoon lalu memakai kaca mata hitamnya.

. . .

Tbc

.

IDIOT HUSBAND √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang