BAB 28 - SERINGAIAN

4.1K 188 5
                                    

"Kau harus tanggung jawab!" Seru Alexander hingga membuat Joana terlonjak kaget.

Alexander sudah panas dingin. Keringatnya bercucuran. Napasnya mulai tersengal ketika tiba-tiba ia sudah melepaskan seluruh pakaian atas yang ia kenakan.

"Kenapa kau ini?! Sedang sawan?!"

Alexander terengah-engah. Matanya mulai sayu, pening di kepalanya semakin menjadi ketika hawa panas yang ada di dalam tubuhnya semakin membara.

Alexander berusaha berdiri lagi tapi malah membuat Joana mundur ke arah belakang. Wajah Alexander telah berubah seratus delapan puluh derajat, wajahnya seperti wajah binatang buas yang sedang kelaparan.

"Ke mari kau!"

Alexander berlari menyergap Joana. Ia menarik tangan Joana keras-keras hingga membuatnya jatuh ke atas lantai. Membuat Joana semakin ketakutan ketika melihat Alexander yang seperti ini.

Sungguh. Sebenarnya, APA YANG SEDANG TERJADI?!

Joana benar-benar terhimpit. Tubuh Alexander semakin menindih tubuh Joana. Mengunci tangan itu rapat-rapat agar Joana tidak bisa bergerak.

Alexander mengerikan. Tatapan penuh hasrat tergambar jelas hingga Joana tahu betul apa yang sedang ingin Alexander lakukan. Panas di tubuhnya semakin terasa saat kulit mereka bertemu. Membuat Joana memekik keras tapi sesegera mungkin mulutnya dibekap oleh Alexander.

Kurang ajar! Bisa-bisanya dia melakukan ini padaku!

Air mata Joana tanpa sadar menetes. Laki-laki kurang ajar ini telah memperlakukan dirinya bagaikan sampah. Sudah cukup ia direndahkan seperti ini!

Joana mengeluarkan seluruh tenaganya, ia kemudian mendorong tubuh Alexander kuat-kuat tapi nyatanya tidak berhasil.

Ya Tuhan. Apa yang harus aku lakukan?!
Joana semakin ketakutan sementara Alexander semakin menjadi. Ia berusaha ingin melepaskan pakaian Joana tapi tiba-tiba Joana ingat akan sesuatu. Ia pernah diajarkan oleh temannya. Teknik bagaimana mengalahkan laki-laki seperti ini jika ia sedang terhimpit.

Tidak ingin membuang waktu, Joana langsung mempraktekkannya pada Alexander. Joana berusaha mendapatkan celah, dan begitu ia mendapatkan kesempatan, cepat-cepat Joana menendang bagian bawah selangkangan Alexander hingga membuat Alexander berteriak keras.

"Aw!"

Berhasil!

Joana berhasil bangkit dan kembali melayangkan satu pukulan tinju di wajah Alexander.

Sedangkan Alexander, Alexander langsung terkapar. Ia benar-benar kesakitan setengah mati hingga ia ambruk jatuh ke atas lantai.

"Kurang ajar kau Joana!"

"Segitu hinanya kah dirimu hanya untuk mendapatkan bayi?!"

"Tunggu!"

Joana benar-benar sakit hati. Buru-buru ia mengambil tas yang tadi ia jatuhkan kemudian berlari keluar dari apartemen cepat-cepat.

"Aku ingin kita menghentikan seluruh drama ini!! Teriaknya sambil menangis dan keluar dari apartemen.

Brak!

Joana menghempaskan pintu itu keras-keras. Hatinya sudah terlalu sakit. Harga dirinya dibuat hancur berantakan oleh sosok manusia kurang ajar itu.

Belum usai kekagetannya, Joana kembali syok ketika melihat Frans sudah berada di depan pintu. Masing-masing dari mereka melebarkan mata, apa lagi Frans yang berpikir bahwa bukan kah seharusnya Joana masih berada di dalam dan membuat bayi bersama dengan Alexander?! Sedangkan Joana berpikir ...

ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang