Jatuh cinta pada pandangan pertama?
Cukup, ini gila sepertinya. Jika ini adalah cerita novel pasti masih tahap pengenalan bukan? Ini kenapa langsung ke komplikasi?
Ella mengacak-acak rambutnya frustasi. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini, baru kali ini dirinya jatuh cinta.
Dia juga tidak ingin ini terjadi tetapi kenapa malah ia mencintai orang yang baru dirinya kenal? Bahkan orang itu adalah perempuan.
"Gue harus gimana dong?" Gumamnya sendiri sambil menggigit ujung pulpen, tatapannya kosong ke arah jendela kelas.
"Hai, Ella."
Beberapa detik seseorang itu tetap diabaikan olehnya.
"Hei?"
Ella terkejut saat ada yang memegang pundaknya. Segera ia melirik untuk mengetahui siapa yang menyapanya.
"Hah?"
Mata cantiknya itu menatap kakak kelas laki-lakinya tersenyum manis kepada dirinya.
"Kok hah sih?"
Laki-laki itu mengerutkan keningnya heran ke Ella karena bukannya balas sapaannya malahan menjawab dengan bengong.
"Kamu nggak kenapa-napa, kan?"
Dengan masih linglung ia menggelengkan kepalanya lalu berdiri menghadap ke kakak kelasnya.
"Ada apa, kak?"
"Mau ngajak kamu makan bareng di kantin, mau nggak?" Jika yang diajak itu adalah orang lain pasti akan langsung menerima tawarannya.
"Em, nggak dulu deh kak. Aku lagi ngerjain tugas soalnya."
Terlihat di raut wajah laki-laki itu pasti sangat kecewa karena ajakannya ditolak mentah mentah oleh orang yang dia sukai.
Tetapi jika begitu ia tetap memancarkan senyum manis ke Ella.
"Oh, yaudah. Aku duluan ya?" Ella hanya mengangguk dan tersenyum tipis ke kakak kelasnya.
Setelah orang itu pergi ia sedikit merasa bersalah.
Dan setelah di pikir pikir ia sangat lapar. Ella memutuskan untuk pergi ke kantin sendiri.
Saat dia sedang di kantin sambil membawa makanannya ternyata tempat duduk di kantin sudah penuh.
Ia memutar pikirannya harus duduk dimana, karena tidak ada yang tersisa untuknya.
Ella membalikkan badan dan ternyata di pojok sana ada tempat duduk yang kosong, hanya ada satu orang disana.
Sebenarnya ia belum pernah duduk di pojok sana, karena terlalu jauh.
Tapi karena sekarang keadaannya sedang mendesak mau tidak mau ia harus kesana daripada dia makan sambil berdiri.
Tempatnya terhimpit oleh dua dinding, tidak terlalu menyeramkan memang.
"Ikut duduk ya?"
Orang itu tidak menjawab dan tetap diam, perasaan Ella menjadi campur aduk. Takut, merinding.
Sebelum orang itu menoleh dan ternyata tidak seram sama sekali. Justru membuat Ella diam terpaku menatap orang yang sedang duduk itu.
Itu Rades.
Oh tidak, ini padahal hari kedua mereka bertemu tapi jantung Ella berdebar begitu cepat saat melihat Rades.
Tuhan, tolong Ella.
Rades mengerutkan kening, ia bingung kenapa orang yang ada di depannya hanya menatapnya dan diam seperti patung.
Rades berdecak kesal. Ia segera berdiri dan pergi dari hadapan Ella.
Ella mengikuti langkah Rades berjalan tanpa ia sadari dan berakhir dirinya tersandung batu di tanah hingga makanannya tumpah mengenai baju putih Rades.
Dengan begitu Rades tersentak karena apa yang terjadi, ia membalikkan badannya melihat siapa yang berani menumpahkan kuah makanan panas ke bajunya.
Ella melotot seakan tidak percaya, dia buru-buru membersihkan kuah makanannya yang mengenai pakaian Rades.
Tentu itu menjadi pertunjukan gratis bagi semua orang yang berada di kantin saat ini.
"Kak, aduh..."
Ella mengusap-usap baju Rades dengan buru-buru karena takut Rades marah atau semacamnya.
"Kak, maaf, maaf aku nggak sengaja numpahinnya kak." Tangannya sibuk bergerak membersihkan tumpahan itu.
Hingga akhirnya Rades menghempaskan tangan Ella dari dirinya dengan kasar.
Perbuatannya itu mengejutkan Ella.
"Eh?" Ella menatap kedua tangannya sendiri.
Di kejauhan Angel and the geng melihat semua kejadian itu. Matanya melotot seakan akan mencaci maki Ella untuk kedepannya.
Ella masih menunduk, tidak tertahan lagi air matanya akan jatuh jika begini saja. Sejujurnya ia sangat malu, karena kecerobohannya membuat dirinya malu sendiri serta pasti Rades akan menyalahkan perbuatannya itu.
Tidak disangka Rades menarik lengan Ella untuk pergi dari kantin yang sudah banyak murid menonton kejadian ini.
Sebelum pergi dari kantin ia membayar makanan yang jatuh itu ke pedagang kantin terlebih dahulu lalu bergegas pergi sambil menarik agak kasar lengan Ella.
"Mau kemana?" Tanya Ella bingung.
"Gue harap lo orang yang tanggung jawab, Ella." Ucapnya pelan namun bisa Ella dengar dengan nada yang mengerikan.
____
TBC.23 Januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Thought [ GXG ]
Novela JuvenilHer. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Entah sampai kapan rasa ini berada dibenakku. Aku mencintainya, tapi aku juga tahu ini tentang dosa. Ellaphyra, gadis cantik dan menggemaskan itu. Aku menyukainya, awalnya aku tidak tahu bahwa cintaku ti...