30

12 1 0
                                    

Aletta kini sedang berdiri di balkon kamarnya, setelah ia rasa lelahnya sudah ilang ia pun memutuskan untuk kembali ke ruang keluarga di villa nya itu. Saat menuruni tangga ia mendapati teman² nya yg masih asik bercengkrama.

Aletta memutuskan untuk menghampiri kekasihnya. Juna yang melihat Aletta pun segera melemparkan senyum pada sang kekasih. Saat Aletta tiba dan hendak duduk di samping Juna, Satria segera mencegahnya.

"Eitsss mau ngapain, dek kamu duduk disana bareng yg lain. Tuh ada Moe juga." Titah Satria sambil menunjuk Moe.

"Gabisa gitu dong kak, Letta kan mau sama Juna." Balas Aletta

"Kamu gamau kakak maafin? pokoknya kakak gamau tau kamu harus tetep jaga jarak sama Juna." Ucap Satria

"Gw bukan virus elah bang, pake segala acara jaga jarak" Tutur Juna yang sontak dipelototi oleh Satria.

Aletta dan Juna pun saling melemlar tatapan mata. Keduanya hanya menghela nafas dan memilih menuruti keinginan Satria. Setyawan yang melihat wajah memelas Juna pun sontak tertawa. Juna yang mendengar tawa Setyawan segera menjitaknya. Lalu keduanya pun berdebat.

"Eh, bang Josh sama Jeslyn kemana sih?" Tanya Dimas tiba-tiba memecah suasana.

"Oh, palingan lagi quality time di kamar Jeslyn, udah biasa itu. Biarin aja, mereka berdua emang selalu gitu kok kalau Jeslyn lagi banyak pikiran." Jawab Johandra.

"Ohh gitu" ucap Dimas menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Mereka pun lanjut bercanda bersama. Tiba-tiba tampak Joshua dan Jeslyn turun dari tangga sambil membawa koper mereka.

"Loh, kalian ga tidur?" Tanya Jeslyn berbasa-basi

"Bukan nggak tapi belom. Kalian mau kemana bawa-bawa koper gitu?" Ucap Haikal.

"Oh iya, aku sama kak Josh pamit pulang duluan ya. Kak Josh ada urusan mendadak besok pagi, jadi ga bisa pulang bareng." Tutur Jeslyn yang diangguki Joshua.

"Ini udah malem loh, tapi kalau emang gabisa di tunda yaudah hati-hati di jalan ya." Ucap Aletta kemudian.

"Iya Letta tenang, kayak gatau kak Josh aja. Kak Josh kan ga akan biarin gw luka." Jawab Jeslyn disertai kekehan nya.

Lalu Joshua dan Jeslyn segera berlalu pergi menuju mobil Joshua. Joshua segera memacu mobilnya meninggalkan villa milik Aletta itu. Setelah meninggalkan villa milik Alleta, Joshua dan Jeslyn banyak bercerita, bahkan tanpa di sadari Joshua menceritakan semua yang menimpah Alleta selama ini.

"Dek, kamu mau tau kenapa leta ngomong gitu ke kamu"ucap Joshua.

"Kenapa kak, apa ada alasannya?"tanya Jeslyn.

"Iya, Alleta memiliki alasan yang besar, dan itu membuat dia tida ingin memberitahu kamu"jawab Joshua.

"Alasannya?"tanya Jeslyn lagi.

"Dia kena teror"jawab Joshua yang membuat Jeslyn kaget.

"Teror, kakak nggak bohong kan"ucap Jeslyn.

"Nggak, selama itu juga dia selalu menutupi masalahnya dengan tertawa dan bercanda, dia bahkan pernah menangis di depan kakak, waktu kakak tau kalau dia di teror"balas Joshua, mendengar itu membuat Jeslyn terdiam dan merencanakan ingin mencari tau siapa yang meneror sahabatnya itu.

"Kenapa dia nggak bilang sama aku kak?"tanya Jeslyn dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Dia tida mau buat kamu khawatir, dia pernah bilang, kalau dia tida mau membuat kamu atau yang lainnya khawatir, dan akan merahasiakan ini semua sampai selesai"jawab Joshua.

Mendengar itu membuat Jeslyn menangis dan kembali menyalahkan dirinya, bahkan Joshua tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

.

Sementara itu, di villa mereka sedang ricuh karena sebuah permainan, sampai tiba-tiba mereka terhenti karena mendengar handphone milik Alleta berdering.

"Siapa yang nelfon tengah malam begini?"tanya satria.

Alleta tidak menjawab dan segera meninggalkan ruang tengah untuk mengangkat panggilan itu.

Sesampainya di taman, Alleta mengangkat panggilan itu dan mencoba melawan.

"Lu siapa sih, kalau berani tunjukkin wajah lu sekarang"ucap Alleta.

"Gw capek di teror sama lu terus, lu mau apa sih"ucap Alleta yang menahan suaranya agar tidak terdengar oleh yang lainnya.

Tanda di sadari ternyata di belakangnya sudah ada Mahesa dan Haikal yang mendengar itu.

"Apa, kamu di teror"ucap Mahesa yang membuat Alleta kaget dan menjatuhkan handphonenya.

"Alleta"panggil Mahesa, saat berbalik Alleta memilih menunduk dan menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Leta, jawab"ucap Mahesa tetapi Alleta tetap diam dan menunduk sampai Mahesa menaikkan suaranya dan mengagetkan Alleta.

"ALLETA CLARA AUSTIN JAWAB" ucap Mahesa yang membuat Alleta tersentak dan menangis.

"Ada apa ini, kenapa lu teriak mahes?"tanya Michael yang berlari menuju taman saat mendengar suara Mahesa, bahkan semuaNya ikut menuju taman.

"Kenapa lu ngebentak Alleta, apa yang terjadi?"tanya Michael lagi.

"Leta, jawab jangan diam, siapa yang neror kamu?"tanya Mahesa, mendengar itu membuat satria kaget dan menghampiri adiknya itu.

"Kamu di teror, siapa yang neror kamu?"tanya satria, tetapi Alleta tetap diam dan menangis.

"ALLETA JAWAB, JANGAN DIAM"ucap satria yang meninggikan suaranya.

"Iya, aku di teror"jawab Alleta yang makin menjadi suara tangisnya.

"Siapa yang neror kamu?"tanya satria.

"Nggak tau, dia terus nelfon aku hiks"jawab Alleta. Mendengar itu membuat satria khawatir dan memeluk adiknya itu.

Sedangkan yang lainnya, mereka hanya melihat dari kejauhan dan mencoba memikirkan bagaimana cara mereka menemukan si peneror itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Story : Love And Hope♡✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang