12. (Pertengkaran dan Keharmonisan)

709 63 0
                                    

---HAPPY READING---

Argel mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi. Cowok itu tengah dilanda amarah, rahangnya mengeras seiring dengan tarikan gas motornya hingga penuh. Membuat tubuhnya seakan melayang namun juga memberikan efek tenang.

Dia mematikan mesin motornya setelah sampai di halaman rumah bertingkat tiga. Dengan cepat dia membuka helm nya dan membuang asal. Kaki panjangnya melangkah cepat masuk ke dalam. Tidak peduli dengan para maid yang menatapnya takut.

"CHANDRAWINATA ARSEN SAPUTRO" teriak Argel menggelegar.

Cowok itu naik ke lantai paling atas, dan tanpa aba-aba menendang pintu kamar Chandra yang sedang tertutup rapat. Setelah matanya menemukan orang yang dia cari, Argel segera menghampiri dan menghantamnya.

Bugh

Chandra meringis kala rahangnya dipukul kuat oleh Argel. Cowok itu menatap sengit ke arah sepupunya. Ya, Chandra dan Argel adalah sepupu, ayah Argel adalah kakak dari ibunya Chandra. Sedari dulu mereka tidak pernah sekalipun mereka akur. Keduanya seakan memiliki benteng pertahanan masing-masing.

"Maksud lo apa dateng-dateng mukul gue hah!" desis Chandra tajam dengan tangan yang terkepal kuat.

Bugh

"Masih nanya lo bangsat, apa maksud lo jalan berdua sama Bella hah" tanya Argel murka setelah memberikan hantamannya ke tulang pipi Chandra.

Chandra menggeram lalu membalas perlakuan Argel. Keduanya terlibat perkelahian sengit yang sudah wajar terjadi.

"APA SALAHNYA KALAU GUE JALAN SAMA BELLA HAH!" bentak Chandra setelah berhasil menduduki perut Argel.

Bughh

Chandra menonjok habis muka Argel hingga lebamnya banyak dan warnanya keunguan. Cowok itu tengah kesetanan ketika Argel tiba-tiba datang dan menonjoknya, siapa yang tidak murka jika dirinya tiba-tiba dipukul tidak jelas?

"JAUHIN BELLA CHANDRANJING, DIA PUNYA GUE!!" teriak Argel lantang.

Chandra tersenyum remeh, "Punya gue ya? Setelah lo tolak dia berkali-kali dan ketika dia suka sama orang lain lo malah gak terima? Dimana rasa malu sama otaklo adek kecil" sinis Chandra tajam.

Bughhh

Argel menonjok wajah Chandra membuat cowok itu jatuh ke samping. Argel segera bangun dan mencengkeram kuat kerah baju Chandra.

"Jauhin Bella, dia cuma punya gue" ucap Argel tajam dengan senyum miringnya.

"Sayangnya, gue udah jatuh cinta sama dia, dan lo sama sekali bukan penghalang gue bukan dapetin dia" balas Chandra tak mau kalah.

Bughhh

"ANJING LO CHAN, MAKSUD LO APA HA NGOMONG KAYAK GITU, MAU CARI MATI LO" teriak Argel murka.

Chandra mengusap sudut bibirnya yang berdarah, cowok itu terkekeh sinis lalu segera menendang perut Argel. Membuat Argel limbung dan terbatuk-batuk.

"Gak punya malu lo setelah nolak dia berkali-kali hah? Kemakan omongan sendiri kan lo? Kenapa sekarang lo malah suka Bella, bukannya Bella cupu ya? Apa karena Bella sudah cantik dan pintar?" sindir Chandra membuat Argel bungkam.

Chandra mendekat ke arah Argel. Cowok itu menatap Argel tajam dan tersenyum miring, "Ucapan lo gak akan mempengaruhi gue buat dapetin Bella" lanjutnya tajam lalu melangkah keluar kamar meninggalkan adik sepupunya.

Argel mendesis sinis, cowok itu berusaha bangkit meskipun tubuhnya terasa sulit untuk digerakkan. Hendak berdiri, namun matanya melihat para maid datang membantunya. Pasti itu suruhan Chandra, meskipun Chandra kejam, tapi dia tidak akan membuatnya kesusahan.

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang