Part 1: Kumpul

27 4 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . .

Gadis bermata sayu itu menghela nafasnya, uang yang ada di dompet kecilnya kini tinggal lima puluh ribu. Baru kemarin dia mendapatkan uang jajan dari Papanya, sekarang sudah tinggal setengah saja. Untung sudah akhir minggu, besok dia akan mendapatkan jatah jajan lagi. Fokus gadis itu teralihkan saat mendengar notifikasi dari handphone-nya. Tangannya beralih meraih handphone berwarna hitam yang ada diatas nakas dan membaca pesan yang masuk. Ternyata itu pesan dari kekasihnya.

Eno ♡

sayang ntar malem temen-temen ajak makan nih, kamu ikut ya

Mica

kemana?

Eno ♡

tempat biasa

sekalian kita makan bareng buat trakhir kali, kan aku mau pindah

Gadis yang biasa dipanggil Mica itu membaringkan tubuhnya dikasur. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar, berpikir apakah uangnya cukup atau tidak untuk makan malam nanti. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya dia memutuskan untuk menerima ajakan kekasihnya karena setelah ini dia akan LDR alias Long Distance Relationship.

Mica

yauda ntar jemput aku ya

Eno ♡

pake motor kamu dong, motor aku gaada :(

Helaan nafas kembali terdengar dari mulut Mica. "Dasar beban," batin Mica kesal. Kalau bukan karena sayang dia tidak akan mau menuruti kemauan lelaki tak bermodal ini.

Mica

yauda iya, ntar aku ke rumah kamu

Eno ♡

oke sayang, thanks :*

Mica hanya membaca balasan dari lelaki itu lalu mematikan handphone-nya. Kepalanya jenuh sekarang. Keuangannya sangat berantakan akhir-akhir ini. Uang simpanannya sudah habis dan sekarang uang jajannya ikut ludes karena pacarnya yang selalu meminta-minta. Tak mau ambil pusing dengan hal ini. Mica membuka laptopnya, dia memilih untuk menenangkan pikirannya dengan menonton youtube.

Tanpa Mica sadari, seseorang masuk ke kamarnya tanpa izin. Dia terperanjat saat gadis itu langsung menghempaskan badannya ke kasur dan berbaring melepaskan rasa lelahnya.

"Lianka! Masuk tuh baca salam bukan nyelonong, kaget gue!" pekik Mica. Ia mengusap-usap dadanya melihat tingkah sahabatnya ini benar-benar seperti hantu.

Gadis yang dipanggil Lianka itu hanya menyengir dengan rasa tak bersalah. "Gue capek Mi," keluhnya. "Lo juga sih daritadi gue panggilin gak nyaut. Yauda gue nyelonong aja," sambung Lianka sambil membetulkan posisi poninya. Mica tidak menggubris alasan Lianka dan kembali fokus pada tontonannya.

SENAVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang