-
-Entah sudah berapa kali Ervan membujuk adiknya yang sedari tadi diam, huh benar benar ia jadi ingin memusuhi Samsul karena mengajaknya bergosip sehingga membuat adiknya mendiaminya seperti ini
"Ayolah El, maafin abang ya? ini salah si Samsul asal lo tau"
El memutar bola matanya jengah, Samsul lagi Samsul lagi, lihat? sekaranh ia tidak bisa memakan baksonya dengan tenang karena si Samsul
"Diem bang gue lagi makan" ucap El kesal
Ervan mengerucutkan bibirnya merajuk, Reyyna terkekeh melihat komuk Ervan yang menurutnya lucu, tapi tidak menurut Ervin, Azka, dan Zein, wajah Ervan malah terlihat menjijikkan sepetti boti lampu merah
Azka bergidik melirik Ervan yang masih merajuk, sungguh menggelikan. "najis" gumamnya pelan
Hening, mereka makan dalam diam dan tenang, Zein melirik Reyyna yang makan bekalnya kemudian melirik bekal yang dibawa Reyyna
"Itu apa?" tanya Zein menunjuk bekal Reyyna
Reyyna mendongak kemudian memperlihatkan sayur pepaya yang sudah ia tongseng tadi pagi
"ini pepaya" jawabnya sambil tersenyum tipisZein cengo, apa? Pepaya? yang benar saja? bukannya pepaya itu buah?
"kamu makan buah yang diolah kaya gitu??" tanyanya dengan ekspresi tidak percaya sekaligus tengil menurut El
El memukul lengan Zein dengan tidak berperikemanusiaan "heh dikira pepaya cuma dijadiin buah apa, dijadiin sayur juga bisa"
"Emang bisa?"
El mengangguk malas "pake pepaya yang belum mateng"
"Nanti buatin ya El" ujar Zein yang membuat mereka melotot tak senang kecuali Reyyna yang tersenyum tipis
"ogah, minta aja sono sama reyyna"
Zein menggeleng "no, ga mau, maunya masakan calon istri"
"Calon istri mata lo, ga boleh" celetuk Ervan tiba tiba
Zein beralih menatap Ervan sinis, apa katanya? tidak boleh? dia bisa saja menikahi gadis ini tanpa persetujuan mereka, ingat mereka hanya keluarga angkat kalau kalian lupa.
Tanpa memperdulikan ucapan Ervan, Zein malah semakin mendekatkan dirinya kepada El "ayolahh buatin saya kaya gitu ya?" pintanya merengek seperti anak kecil
Azka mendengus, manusia didepannya ini menang banyak, dan juga kenapa dia hanya diam sedari tadi?
"kalau El ngga mau jangan dipaksa" celetuknya datar sambil meneruskan acara makannya dengan santaiMengusap wajahnya kasar, El menatap kesal kearah Zein yang masih merengek hanya karna meminta sayur pepaya. El menatap Reyyna penuh harap, berharap bahwa Reyyna bisa membantunya, bukankah pesona peran utama tidak bisa ditandingi?
Reyyna yang ditatap seperti itu menaikkan alisnya tidak mengerti, apa maksudnya?. Matanya beralih menatap Zein lalu ke bekalnya, ohh dia mengerti sekarang
"emm Kamu? Kamu mau nyicip punya aku dulu aja? Biarin El makan, dia pasti laper" ucapnya yang membuat acara merengek Zein terhenti
El tersenyum puas, tapi tidak dengan Zein yang berdecak kesal "nggak saya ga mau, El ayolah mau ya?" ucapnya kembali merengek
Sial manusia ini sungguh membuatnya naik darah, dengan terpaksa El mengangguk mengiyakan, jika tidak entah sampai kapan manusia bodoh ini akan terus merengek.
Maaf? Bodoh? yang benar saja haha, El lupa bahwa Zein adalah antagonis licik itu
Zein tersenyum, sejenak El terpaku melihat senyuman Zein yang menawan, tidak tapi sungguh menawan. Sialan mengapa pria didepannya ini sangat tampan? dimana Zein yang tengil dan bodoh tadi
***
"El ayolah pulang sama saya aja, sekalian buat sayur kaya tadi" ujar Zein memaksa
El tetap berjalan dengan santai ke parkiran menganggap Zein adalah orang gila atau mungkin setan yang berbicara sendiri sejak dalam kelas tadi.
Ck setelah memaksanya membuat sayur Reyyna, kini dia memaksa untuk pulang bersama? Yang benar saja.
"Dia bareng gue" celetuk Azka yang tiba tiba menggandeng tangan El erat
El menatap Azka cengo, darimana pria ini datang? dan juga sejak kapan pria ini menggenggam tangannya, bangsat dua manusia ini sungguh aneh, anehnya dia juga manusia huh
"lepas, gue bareng abang gue" ucap El melepas genggamannya dengan Azka lalu berjalan mendahului mereka berdua
Azka dan Zein saling menatap, Zein mengubah raut wajahnya menjadi dingin dan datar sama halnya dengan Azka. Azka sedikit tertegun merasakan aura yang Zein pancarkan, bukan Zein yang tengil dan bodoh seperti yang ia lihat sebelumnya, ini...ini berbeda
"jauhi gadis saya" ucap Zein membuyarkan keheningan diantara mereka
Azka menatap remeh pria didepannya ini, ck siapa dia? berani beraninya menyuruhnya menjauhi El, bahkan dia saja baru datang
"siapa lo nyuruh nyuruh gue?"
"kamu ngga perlu tau, yang pasti jauhi gadis saya"
Azka berdecak kesal "gak akan, dia.milik. gue" ucapnya menekankan setiap katanya bahwa El hanyalah miliknya
Zein mengangkat bibirnya tipis, ia menatap Azka dari atas kebawah, cih bocah tengil seperti Azka bukan apa apa
"tertarik dengan gadisku heh?" tanyanya dengan nada remehAzka mengepalkan tangannya menahan emosi, sialan siapa pria bernama Zein ini? "gadis lo? hahaha mimpi anjing" ucapnya meninggalkan Zein yang menatapnya datar dengan perasaan dongkol
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN [on going]
Fantasybagaimana jika seorang gadis yang enak enak tertidur tiba tiba terbangun dan berpindah jiwa dalam sekejap?? aneh, benar benar aneh, awalnya ia juga tidak percaya dengan namanya "transmigrasi" tapi..ini benar benar nyata!! dia sendiri yang mengalami...