jangan lupa vote dan comment adick"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
." Eh btw motor gue Supra, gapapa kan? " tanya Radith sambil memakai helmnya. Kembali lagi di scene yang harusnya mereka berboncengan pulang bersama dari chapter lalu,
" Hah motor Supra yang apa? "
" ... "
" A-anu setiap gue bonceng cewek suka diprotes kenapa motornya merk Supra "
" Aelah merk motor aja dibahas buat apaan coba.. ga jelas banget " balas Aya sambil membetulkan posisi duduknya. Radith tertegun, cewek ini emang beda dari yang lainnya. "
"bisa - bisanya gue nemu cewek yang ga perhatiin merk motor gue, mana pinter masak sama mandiri pula " Radith membatin lagi.
" Eh kapan berangkatnya? "
" O iya lupa bentar "
Aya speechless. Heran, kenapa Radith selalu bengong ketika bersamanya. Lemot. Motor Radith mulai bergerak keluar dari parkiran kendaraan sekolah, meninggalkan halaman sekolah yang luas. Dari kejauhan, seonggok laki laki memberi tanda kepada keduanya
•••
Motor Radith mulai memasuki gerbang rumah Aya yang besar, dijamin maling bakal kena mental kalau mau manjet gerbang rumah Aya. Wong tingginya 5 meter menghiasi langit. Radith pun memarkirkan motornya dihalaman depan rumah Aya, Aya turun lalu mencari cari sebuah barang di halamannya.
Radith pun memperhatikannya dengan bingung, kenapa Aya mengorek-ngorek tanah dan batu batuan di dekat kolam ikan dori? " Nah ketemu! " Seru Aya sambil membuka kotak kecil berisi kunci rumahnya. Ia pun membuka pintu rumahnya dengan kunci berbentuk daun waru bewarna bling - bling bertuliskan L .U .L .
Terbukalah pintu rumah Aya yang besar,
" Yuk masuk " Ujar Aya sambil melepas sepatunya dan menatanya di rak sepatu yang tak kalah bling - bling dari kunci pintu rumahnya. " Buset bersih amet rumahnya, perasaan pas kemarin kerja kelompok gak sebersih ini.. " Radith membatin lagi sambil melepas sepatunya dan menatanya, maklum harus jaga sopan santun." Mamih papih Aya pulang...! " Seru Aya memasuki rumahnya yang luas. Tidak aja balasan dari penghuni rumah.
" Eee... Ay, kok ga dibales ya salamnya? "
" Oya lupa mereka lagi dinas keluar kota sampe besok " Balas Aya santai. Kini Radith speechless, Ia melihat - lihat isi rumah Aya yang termasuk golongan horang kaya di komplek tersebut. Berbeda dengan rumahnya yang dihuni oleh dia sendiri, kotor 89% dihuni kecoa dan sangat gelap. Aya mempersilahkan Radith duduk di sofa panjang didepan TV layar lebar dengan pancuran air jernih didekat sofa.
" Aya, yang bersih bersih rumah siapa? Pembantu? Tapi kok ga keliatan? " Tanya Radith sambil melepas dasi dan sabuknya.
" Gue yang bersih bersih, pembantunya udah gue pecat soalnya gue mau gue yang bersih bersih. Bukan mereka " jawab Aya yang membuat Radith lagi - lagi speechless,
" Oh ya gue ganti baju dulu ya dikamar " Ujar Aya, sadar ia masih memakai seragam sekolah saat melihat Radith melepas sabuk dan dasinya. Radith membalasnya dengan mengangguk.
•••
Aya dikamar sibuk mencari celemek merk channelnya yang dibelikan papihnya diulang tahun keempatnya, karena Aya sudah bisa memasak bolu oven dengan mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita temen doang, kok! [ON GOING]
HumorBagaimana rasanya jika kamu terkenal, tapi bukan dikenal gara gara kamu itu ideal? namun dikenal karena kamu adalah sahabat dekat cowok populer disekolah. Apa itu kehidupan tentram? tidak ada di kamus hidup Aya Hirano. Seorang gadis remaja yang hidu...