Kebersamaanku bersama kakek dan nenekku kini hanya tinggal kenangan. Mereka telah Tenang di Surganya Tuhan Yang Maha Esa. Sejak Kecil Kemala Maharani atau yang sering dipanggil Mala memang tinggal bersama kakek , nenek dan pamannya .
Mereka tinggal di desa yang tidak jauh dari pesisir pantai. Bagi Mala masa kecilnya adalah kenangan terindah . Dia merasa beruntung memiliki kakek dan nenek yang begitu menyayanginya. Tidak lupa juga dengan pamannya yang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri.
Banyak sekali cerita indah yang sudah Mala alami. Hal itu terkadang membuat dia begitu merindukan masa kecilnya . Mengingat beberapa tahun yang lalu, saat dia masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama.
Saat itu , dia masih begitu manja pada kakek dan neneknya. Dia kerap meminta bantuan sebelum pergi ke sekolah. Apalagi saat dia bangun kesiangan. Sudah pasti akan sangat sibuk untuk mengurus dirinya, supaya tidak sampai masuk sekolah juga kesiangan.
kakek , nenek dan pamannya juga turut ikut serta membantu dia untuk menyiapkan perlengkapan sekolahnya.
Pamannya akan mengecek beberapa perlengkapan alat tulis dan buku yang akan dibawa ke sekolah. Takutnya karena Mala bangun kesiangan, maka ada buku yang tertinggal.
Sedangkan kakeknya akan memastikan sepeda yang dipakai Mala tidak bermasalah. Seperti mengecek ban sepedanya, takut kempes ataupun mengelap sepedanya supaya tampak bersih.
Perjalanan dari rumah menuju sekolah Mala sekitar 25 menit. Supaya lebih cepat sampai Mala pergi sekolah menggunakan sepeda mini pemberian kakeknya .
Sebelum berangkat neneknya juga sudah menyiapkan sarapan pagi untuknya. Telor goreng adalah makanan favoritnya . Neneknya juga memberi dia bekal makanan untuk di makan di sekolah. Supaya Mala tidak jajan sembarangan. Neneknya memang pandai dalam urusan memasak. Rasa masakannya tidak pernah Mala ragukan lagi. Karena sudah pasti sesuai dengan lidahnya.
Memang begitu beruntung memiliki keluarga seperti mereka. Meskipun Mala begitu dimanjakan tapi ia pun tetap diajarkan untuk menjadi perempuan yang mandiri , menghormati orang tua serta mematuhi perintah – perintah Allah.
Disaat Mala ada waktu luang, kakeknya kerap mengajari dia , untuk beternak. Kebetulan kakeknya juga memelihara hewan ternak disebelah rumah. Ada ayam, bebek dan juga angsa. Kakeknya mengajarinya bagaimana caranya merawatnya. Seperti cara memberi makan dan juga membersihkan kandangnya. Itu beberapa hal kecil yang sering diajarkan kakeknya.
Keluarganya memang begitu saling melengkapi . Semua yang sudah diajarkan kakek dan neneknya menjadi pelajaran yang begitu berharga untuk Mala .
Kini dia hanya tinggal bersama pamannya. Setelah kakek dan neneknya dipanggil untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa .Meskipun hanya tinggal berdua tapi Mala tetap merasa bahagia. Pamannya selalu sabar menjadi pendengar cerita Mala. Terkadang saat Mala meminta pendapat pun . Pamannya selalu siap menjawabnya dengan bijak.
Pamannya begitu memperhatikan perkembangan Mala dari dia kecil hingga kini telah beranjak dewasa.
Bagi Mala , pamannya sudah seperti kakaknya sendiri. Dia mengurus keperluan Mala dengan sangat baik .Bahkan pamannya adalah orang yang selalu mensupport Mala untuk meraih salah satu mimpinya yaitu , menjadi penulis.
Banyak yang tidak yakin dengan kemampuan Mala untuk menjadi penulis. Tapi pamannya selalu memotivasinya, untuk terus belajar memperbaiki tulisannya . Supaya layak untuk dibaca masyarakat luas.
Beberapa buku antologi cerpen alhamdulilah, telah Mala terbitkan. Kebetulan isi bukunya terinspirasi dari keluarga dan keadaan sekitarnya. Mala sangat bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan untuknya. Yaitu keluarga yang begitu menyayanginya dan mensupport nya dengan tulus. Bagi Mala kasih sayang keluarganya memang terasa begitu nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Realita Cinta Keluargaku
Short Storymereka adalah sosok yang hebat,tidak pernah lelah membimbing Mala hingga mampu meraih mimpi. Selalu menjadi teman, dalam suka dan duka .