(LENGKAP)
Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...
Baca berurutan dan perlahan yah prennn, biar ndak bingung. Pengen tak balas komenannya tapi takut spoiler. Soalnya kan udah banyak cluenya jugaa:)
.....
Outfit Zora pas ke Markas Venomous
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Tetap hidup, Kiara. Jangan mati! ~
~H a p p y R e a d i n g~
Ketika memasuki Markas, semua anggota Venomous langsung berdiri. Ketua mereka yaitu Zeynar baru saja datang bersama seorang gadis cantik. Ganjil dan Gala juga ikut menyambut ketua mereka tersebut.
"Claazora Mikesha Danuardja," Guman Ganjil tanpa sadar, Gala langsung menoleh ke arahnya. "Lo kenal sama tuh cewek?"
Ganjil mengangguk, "si Demon Queen, Zora."
"Demon Queen? Eh lo mau kemana?" Panik Gala ketika melihat Ganjil menghampiri Bos mereka.
Zeynar menghentikan langkahnya karena seseorang menghalanginya.
"Ganjil Pradipta," Ganjil mengulurkan tangannya dengan mata penuh binar ke arah Zeynar.
Zeynar menaikkan satu alisnya, melirik Jey yang ada dibelakangnya. Sedangkan Zora hanya memperhatikan. Ia juga sudah tidak asing dengan orang yang bernama Ganjil ini.
"Anggota kita." Jawab Jey. Seakan tau maksud tatapan Zeynar. Jey langsung bersuara.
"Zeynar," Jawabnya datar sambil membalas uluran tangan Ganjil. Hal itu membuat Ganjil senang bukan main karena Ketuanya membalas uluran tangannya.
Ketika Zeynar ingin kembali melangkah dengan Zora yang selalu ia genggam tangan mungilnya. Ganjil kembali menghalangi dengan merentangkan kedua tangannya.
"Zora! Kita beretemu lagi." Ucapnya bangga. Kali ini muncul kerutan didahi Zeynar.
"Gue nggak tau ternyata gue satu sekolah sama si Bos, sama Zora juga. Gue sama Zora teman satu angkatan." Sombong Ganjil memberitahukan hal itu kepada orang-orang yang berada di situ dengan sangat bangga.
"Sejak kapan kita berteman?" Zora bertanya dengan tampang polosnya.
Gala dan yang lainnya hampir saja menyemburkan tawa mereka setelah mendengar itu. Sedangkan Ganjil langsung terdiam. Dia sangat malu sekarang. Apalagi semua orang langsung menyorakinya.
Zeynar menunjukkan smirknya, ia mempererat genggaman tangannya pada jemari Zora.
"Minggir!"
Dengan cengiran tidak jelasnya, Ganjil langsung menyingkir dari hadapan Zeynar.
Zeynar membawa Zora ke ruangan khusus anggota inti Venomous. Sesampainya di ruangan tersebut, Zora langsung melepaskan genggaman mereka. Ada yang menarik perhatiannya, ia melangkah ke arah foto-foto yang terpasang di dinding ruangan tersebut.
