cuaca malam ini menunjukan tanda yang tak bersahabat, sama seperti gracia dan shani, atmosfir diantara keduanya juga sedang tak bersahabat. suara hujan lebat memenuhi gendang telinga keduanya malam ini
karena dihiasi keheningan, dan tidak ada yang mau membuka pembicaraan, maka hanya suara hujan dan petikan gitar gracia yang menggema di ruangan ini
Flashback on
"ge sekali lagi aku minta maaf ya, kalo kamu ngga mau maafin juga ngga papa karna aku tau itu salah aku. ngga seharusnya aku kayak gitu sama kamu"
shani melepaskan pelukannya pada gracia dan beralih berhadapan dengan gracia. tapi melihat reaksi gracia yang masih terdiam dengan tatapan sendu, membuat shani kembali merutuki dirinya sendiri
"lebih baik shani keluar dulu, biarkan saya sendiri untuk sementara"
shani menggelengkan kepalanya keras, dia tidak ingin keluar sebelum gracia mengucapkan kata "tidak apa-apa" atau "saya sudah memaafkan shani", entahlah memikirkan muka murung gracia membuat hati shani menjadi tidak tenang dan terus terpikir tentang perasaan gracia
"shani tolong beri saya ruang ! saya cukup muak dengan keadaan saat ini, jangan ikut-ikutan membebani saya dengan ocehanmu !"
ujaran tegas gracia membuat kepala shani tertunduk, bentakkan gracia membuat hati kecil shani sakit. sementara itu gracia yang baru tersadar akan bentakkannya pada shani, menyadari perubahan raut shani membuat gracia merasa kasihan, dia menghembuskan nafasnya
mengapa dia begitu lemah, lebih tepatnya mengapa hatinya begitu lemah pada shani.
"Y-yauda maaf ge, kalo disini aku ganggu kamu. aku keluar ya kalo butuh apa-apa tinggal bilang, dan soal tadi aku minta maaf banget ge." ujar shani dan baru saja akan melangkahkan kakinya keluar dari pintu tapi ditahan oleh gracia
"saya minta maaf.."
shani mengangkat kepalanya dan beralih menatap gracia, "aku ngga salah dengarkan, what the ?? gracia minta maaf ?!" batin shani berkata
"saya bilang saya minta maaf, atas bentakan tadi" ujar gracia datar
gracia masih terus menatap shani, menunggu shani mengatakan sesuatu. shani yang terus-terusan di tatap baru tersadar, "K-kok kamu M-minta maaf..." ujar shani terbata-bata
"saya sudah membentak shani tadi, dan shani tidak perlu minta maaf soal tadi, saya sudah memaafkan shani. perkataan saya tadi di kamar tidak usah dimasukkan ke hati, saya cuman sedang emosi saja" gracia memutar kursi rodanya dan kembali memangku gitarnya
"tapi saya mohon, jangan pernah katakan hal tadi lagi pada saya, saya tau shani mengurus saya cuman karena uang dan shani pasti benci punya majikan yang seperti saya, saya cuman tidak ingin di kasihani. kalau shani sudah tidak kuat menghadapi saya maka shani bisa mengambil surat pengunduran diri, dan mama akan mencarikan pekerjaan baru bagi shani"
"ngga gracia, nggak ! aku tetap disini, semenyebalkan apapun kamu, aku tetap disini."
Flashback off
benar kata shani, dia tetap disini. setia menemani gracia yang tak hentinya lepas dari gitarnya, shani cukup bosan karena dia tidak ada kegiatan apa-apa selain hanya menikmati alunan gitar yang dimainkan gracia
"dia gaada niatan ngobrol bareng aku gitu" gumam shani pelan
gracia masih sibuk berkutat dengan kertas-kertas di depannya yang tertulis lirik lagu, gracia benar-benar bertekad ingin menyelesaikan lagu yang ditulisnya ini. karena terlalu fokus pada apa yang di depannya gracia sampai melupakan bahwa ada gadis yang tengah misuh-misuh di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you - greshan
Fiksi Penggemarshania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...