Sehun tertawa riang disepanjang perjalanan menuju danau yang berada di sebuah kota kecil bagian provinsi Bejing. Sang mama dengan semangat menyanyikan lagu anak yang disukai oleh Sehun kecil.
Sehun tidak duduk didalam mobil, ia berdiri dan dengan semangat menyanyi dengan sang mama. Matanya yang polos menatap senang kearah depan seakan ia menatap jutaan orang tergila-gila dan mejadi fansnya.
"Woaaaaah.. Hunnie sangat keren"
Sehun tersenyum. "Hunnie gitu loh!" sombongnya lalu duduk dan mematikan microphone mainannya.
Ia dan Luna benar-benar berkencan. Sudah tiga hari sejak Kris berangkat ke Kanada dan keduanya benar-benar menghabiskan waktu bersama. Sehun suka ini.
Luna mengusap kepala Sehun kemudian mengecup keningnya. Sehun tersenyum lebar dan memeluk mamanya dengan erat.
Begitu mobil mereka sampai pada lahan parkir tempat wisata itu, Keduanya turun dan berjalan diatas jalan setapak. Mereka berencana untuk memancing bersama.
Luna menyewa sebuah spot memancing terbaik. Duduk bersisian dengan putra manisnya yang sudah melemparkan kail dan umpan lebih dulu.
"Umur Hunnie lima tahun kan?"
"Eung. Kenapa mama?"
"Hunnie sudah besar ya? Kemarin Hunnie masih kecil padahal" ucap Luna dengan nada suara yang sangat ketara sebuah penyesalan. Sehun mengerti. Mamanya mungkin menyesal karna tak ada disisinya ketika ia tumbuh.
"Jadi ikut papa pindah ke Korea nanti?"
"Iya, mama mau iikut?"
"Tidak"
Sehun menatap Luna lalu mengangguk. Pegangan tangannya semakin erat pada alat pancing ditangannya.
"Antara mama dan papa, siapa yang paling mencintai Hunnie?"
Luna terkejut akan pertanyaan itu. Namun Sehun justru tersenyum, "Pasti besar sayang kalian berbeda kan?"
"Kenapa hunnie berpikir begitu?"
"Hunnie pernah membaca pada sebuah buku, dibuku itu tertulis, ibu lebih menyayangi anaknya, terutama jika anaknya laki-laki"
Angin berhembus dengan lembut. Anak rambut Sehun dan Luna bergerak terayun. Mata indah Luna menatap Sehun dengan lidah yang kelu, sementara Sehun masih tersenyum dan menatap lurus hamparan danau yang luas dan tampak hijau.
"Pada dasarnya, setiap anak laki-laki pasti sangat dekat dengan mamanya. Itu karena mama lebih pintar berkomunikasi, lebih memahami perasaan anak, bahkan mama adalah guru pertama bagi anak itu" ucap Sehun, "Itu dari buku yang Hunnie baca"
Sehun menoleh menatap sang ibu yang tak bisa berkata-kata. Ia tertawa. "Hunnie tidak sedang memojokkan mama. Hunnie sudah cukup mengerti akan apa yang mama rasakan dulu dan sekarang"
"Hunnie-
"Umma Lay bilang, ini pertama kalinya mama dan papa menjadi orang tua. Mama Papa juga tidak mengerti harus bagaimana. Kalian belum dewasa, dan mungkin kalian akan beranjak dewasa sambil membesarkan Hunnie. Jadi atas apa yang pernah Hunnie katakan, jika itu menyakiti mama, Hunnie minta maaf"
"Hiks.. hunnie-
Luna menunduk. Sehun menatap wanita yang sudah melahirkannya itu. Ia memeluknya dengan erat.
"Hunnie sangaaaat mencintai mama" ucapnya dengan tulus. Tangan kecilnya bahkan mengusap punggung sang ibu, menenangkannya.
Dan Luna tak dapat mengatakan apapun. Ia menyesali waktu yang terbuang tanpanya disisi Sehun bahkan sekedar menemaninya tidur atau mengusap keningnya ketika ia sudah tertidur. Ia menyesali keegoisannya dan menyesali dirinya yang tidak sempurna namun memaksa tetap memiliki Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Krisyeol; The Immutable Truth
FanficI was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness.