Siaga

2.5K 309 5
                                    

"Rachel?"

"Kamu masih inget aku?"

Jeno terkekeh, dia mengusak rambut wanita yang dipanggil Rachel tadi. Pelukan Rachel lepas karena Jeno menarik tangannya.

"Apa kabar?"

"Baik, kenapa kamu gak bilang mau ke sini? Aku rencananya mau ke rumah kamu."

"Erico yang ngajak aku ke sini. Kita mau panen anggur," ujar Jeno.

Sementara Jaemin sedari tadi memperhatikan interaksi antara Jeno dan Rachel. Eric bilang kalau Rachel ini sahabat Jeno semasa kecil, juga cinta pertama Jeno. Jaemin sedikit terkejut, pasalnya Jeno belum pernah menceritakan perihal apapun tentang Rachel padanya. 

"Mereka sangat dekat ya?"

"Begitulah, Rachel bahkan lebih dekat dengan Reno dari pada Reno dekat denganku. Dia memang pilih kasih pada sepupunya sendiri."

Eric menyerahkan sarung tangan dan topi untuk Jaemin. Sementara Logan sudah terlebih dahulu diajak Ayahnya Eric memanen anggur. Seperti biasa, sebagian banyak anggur masuk ke dalam perut putra Jeno itu.

"Sayang... Di sebelah sini aja," panggil Jeno pada Jaemin.

Ayah satu anak itu menarik lembut tangan Jaemin. Jaemin sendiri mengikuti saja ketika Jeno membawanya memanen anggur yang sedikit lebih jauh. 

"Dia Rachel, sahabat aku waktu kecil," ujar Jeno tiba-tiba menjelaskan.

"Ya, aku bertanya pada Erico tadi. Kalian menjelaskan hal yang sama. Tenang saja, aku tidak marah. Asal dia tidak berbuat melampaui batas, aku akan baik-baik saja."

Jeno mengecup bibir Jaemin dan membuat lelaki manis itu membulatkan matanya.

"Mas, nanti diliat Logan."

Jeno terkekeh dan sekali lagi dia mengecup bibir Jaemin, kali ini dengan lumatan lembut.

"Dia sedang asyik ikut Ayahnya Erico ke pengolahan anggur."

"Memang mau dibikin apa?"

"Wine. Selain untuk restoran, anggur di sini juga diproduksi untuk membuat wine. Ayah Eric yang bertanggung jawab untuk hal itu."

"Oh, tapi tanah ini punya Mama kamu katanya," koreksi Jaemin. 

"Iya, ini memang tanah punya Mama, tapi dikelola sama keluarga Erico."

Mereka memanen anggur sambil mengobrol sesekali Jeno menyuapi Jaemin anggur atau sebaliknya. Kadang juga Logan membawa gerobak kecil untuk mengangkut hasil panen Jeno dan Jaemin. Anak itu terlihat antusias sekali. Namun, hal yang membuatnya terkejut adalah saat Logan tiba-tiba berteriak nyaring sekali.

"Ada apa Logan?"

"Kakak ini jahat!" tunjuk Logan ke arah Rachel.

"Logan, behave. Gak boleh nunjuk orang begitu, gak sopan." Jeno menurunkan telunjuk putranya yang mengarah pada Rachel.

"Tapi kakak ini jahat sama Logan," bantahnya dengan nafas memburu.

Jaemin turun tangan, dia menekuk lututnya agar bisa bersitatap dengan Logan secara langsung.

"Logan kenapa marah, sih? Tenang ya. Kalau Logan teriak-teriak, kita susah ngertiin maksud Logan. Coba pelan-pelan jelasin ke kita kenapa Logan marah, hm?"

Seperti biasa, Logan itu memang lebih menurut pada arahan Jaemin. Hal ini juga yang membuat hubungan antara Jeno dan Jaemin dekat dulunya. Logan seolah menjadi penghubung antar mereka.

"Aku mau main sama Samoyed, tapi gak dibolehin sama kakak itu," tunjuknya ke arah anjing putih yang berbulu lebat.

"Logan sudah tahu alasan kakak itu gak bolehin Logan main sama Samoyednya?"

"Katanya nanti Logan bersin-bersin," ujarnya.

Jaemin menoleh ke arah Rachel, kali ini Jaemin menggendong Logan, tidak membiarkan anak itu sendirian. Di saat kesal seperti ini, anak itu perlu perhatian dari orang dewasa. Jangan biarkan mereka sendiri dan melampiaskan emosinya dengan hal-hal buruk.

"Seingatku Reno punya alergi sama bulu, aku fikir Logan juga sama."

"Untungnya Logan tidak meniru Ayahnya," kekeh Jaemin. 

Sebenarnya dia sedikit kesal karena dia tidak mengetahui fakta bahwa Jeno alergi bulu. Dulu Jeno terlihat baik-baik saja berinteraksi dengan kucing. Jadi, Jaemin tidak mengira Jeno mempunyai alergi. 

Rupanya, ada banyak hal yang belum dia ketahui tentang kekasihnya...

"Logan ganti baju dulu ya, terus makan. Kak Naren sudah siapkan makan. Logan rewel begini karena capek sama laper. Ini sudah waktunya makan camilan. Logan sudah kerja keras hari ini, saatnya berterima kasih sama diri sendiri."

"Tapi mau makan ditemenin Samoyed," rengeknya.

Jeno yang berbicara dengan Rachel dan wanita itu dengan senang hati meminjamkan Samoyed untuk Logan. Sejenak Jaemin menyingkirkan fikiran buruknya tentang wanita itu. Dia tidak mau memenuhi fikirannya dengan asumsi negatif. Itu membuang energinya saja.

"Sayang.... Ini bajunya, biar aku yang siapin camilan Logan."

"Makasih ya Mas. Oh ya, camilannya ada di dalam tas. Sekalian ambilin jusnya juga ya."

"Iya," sahut Jeno sudah agak jauh karena dia menuju ke mobil.

Logan bermain dengan Samoyed sambil disuapi Jaemin waffle coklat dan selai stoberi yang dibuat Jeno tadi pagi. Anak itu sampai tersandung saat mengejar anjing putih menggemaskan itu berlari. Setengah jam kemudian, dia sudah tertidur di bahu Jaemin.

"Nak, pindahkan saja dia ke kamar. Di sana ada kamar untuk istirahat. Eric, tolong temani Naren ke atas," ujar Ayah Eric.

Eric meletakkan keranjang berisi anggur dan mengantar lelaki manis yang menggendong Logan itu menuju ke lantai dua. Rumah di tengah kebun ini memang disediakan untuk beristirahat keluarga Eric atau tempat teduh ketika hujan turun.

"Hanya perasaanku saja atau memang Rachel itu menyebalkan," gerutu Eric ikut merebahkan diri, dia berbaring di lantai. 

"Apanya?"

"Entahlah, dia selalu mengikuti Reno kemanapun. Apa dia tidak tahu kalau kalian pacaran?"

Jaemin tidak bisa menjawabnya, sedari awal memang Jeno tidak mengenalkan dirinya pada Rachel. Wanita itu mungkin mengira bahwa Jeno masih sendiri setelah bercerai dengan istrinya.

"Mungkin dia lupa mengenalkanku pada Rachel," sahut Jaemin seadanya.

"Naren... Tolong jangan katakan ini pada sepupuku," ujar Eric perlahan bangun dari tidurannya.

"Apa?"

"Reno itu sangat tampan walau masih lebih tampan aku."

Jaemin terkekeh, dia fikir Eric akan mengatakan sesuatu yang penting.

"Hei, Naren... Cinta pertama itu selalu  berkesan dan kamu sebagai lelaki pasti tahu rasanya"

Ucapan Eric itu berhasil membuat Jaemin meraskaan gelisah di hatinya. Kenapa baru kali ini dia menyadarinya?

....

Bestie kalian mau chap 🔞, kalau mau nunggu votenya nyampe 50 lebih dulu ya....

Bubye....

At My Worst 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang