Yellow Rose

512 78 0
                                    

Yellow Rose
: symbolize friendship

_______

Genap dua minggu semester baru dimulai. Dan disinilah Sunghoon kembali di kali ketiga dia berada di kelas besar ini. Duduk di barisan belakang sembari memperhatikan punggung sosok cantik di bawah sana. Setidaknya itulah anggapan Sunghoon.

Sejak hari dia mendengar tentang sosok cantik itu, entah bagaimana dia jadi sering melihatnya di sudut-sudut kampus. Padahal dia sudah hampir tiga tahun disini tapi baru kali ini dia sering bertemu dengannya. Rasa ingin tahunya yang tinggi membuatnya sedikit terusik.

"Baiklah. Sekian untuk kelas hari ini. Kita akan bertemu minggu depan"

Suara dosen tua itu menyadarkan Sunghoon dari lamunannya. Seketika netranya menjelajah setiap sudut ruangan, mencari keberadaan sosok satu itu. Seketika Sunghoon bangkit dari duduknya kala tidak menemukan eksistensinya.

"Aku duluan"

Singkat Sunghoon pada dua sahabatnya yang menatap bingung dirinya.

Sunghoon segera berlari keluar kelas, matanya terus mencari diantara kerumunan puluhan orang yang berlalu lalang. Dan dalam hitungan beberapa detik dia menemukannya. Sosok itu nampak berjalan menjauh menurununi anak tangga, menjauh dari gedung tempatnya berada. Dengan segera dia berlari untuk menyusul.

_______

Sunoo berjalan perlahan menyusuri trotoar jalan area kampus. Hari ini tidak banyak kelas yang dia ikuti. Hanya satu di pagi hari dan satu kelas besar saat siang. Sunoo sedikit menggulung lengan sweaternya yang sedikit kebesaran untuk tubuhnya yang kecil.

Sunoo masih terus berjalan hingga sebuah mobil sedan putih berhenti tak jauh sedikit di depannya. Sunoo abai akan keberadaannya namun satu suara menghentikan langkah kakinya.

"Ingin tumpangan ?"

Seorang laki-laki yang mungkin tak jauh lebih tua darinya keluar dari mobil sedan putih dan berdiri disana.

Sunoo memandangnya datar, tak ada keinginan untuk peduli. Toh dia tidak mengenalnya. Sunoo hanya melirik sekilas lalu kembali meneruskan langkahnya.

Namun langkahnya kembali tertahan oleh sebuah tangan yang meraih salah satu lengannya.

"Tunggu"

Sunoo menatap tajam sosok asing yang tengah memegang lengannya, membuat sosok itu bergidik ngeri dan melepas genggamannya.

"Maaf. Aku hanya ingin menawari tumpangan. Kau belum menjawabku"

Ujar laki-laki yang ternyata lebih tinggi darinya itu.

"Apa kita saling kenal ?"

Tanya Sunoo dengan nada dingin.

"Tidak"

"Lalu apa ada alasan lain aku harus menerima tawaranmu ?"

Sinis Sunoo dan kembali ingin meneruskan perjalannya. Tapi lagi lagi dia ditahan. Sunoo mulai merasa terganggu.

"Sebenarnya kita ada di kelas yang sama. Apa itu sebuah alasan yang cukup bagus ?"

"Tidak"

"Hei ayolah. Aku akan memberimu tumpangan. Kau akan ke toko bunga kan ?"

Sunoo terdiam. Dia menatapnya agak terkejut. Apa orang ini cenayang ?

"Sage Green Flower. Kita juga pernah bertemu disana"

Sunoo mencoba mengingat. Ah, mungkin salah satu pelanggannya.

"Jadi, bagaimana ?"

Sunoo sedikit melirik jam pada ponsel yang ada di tangannya. Dia sebenarnya agak menyukai tawaran ini. Karena dia harus segera sampai ke toko bunga dengan cepat. Banyak pesanan bungan hari ini.

The Language of FlowerWhere stories live. Discover now