----HAPPY READING----
"Gue udah bilang Chandra, jauhi Bella!" bentak Argel murka, membuat seisi kantin kesusahan untuk bernafas.
"Ada hak apa lo ngelarang gue?" sinis Chandra.
"Bella cuma punya gue, gak bisa dimiliki oleh orang lain termasuk lo" Argel mengeluarkan suara singanya.
"Gue gak peduli selagi Bella gak nolak gue" sahut Chandra tersenyum miring.
"LO SADAR GAK SIH, KALAU TINGKAH LO ITU BIKIN GUE TAMBAH MUAK! DIMANA MUKA SAMA RASA MALU LO?! DIKIRA GUE MAU BALIK SUKA SAMA LO? YANG DULU SELALU NOLAK GUE PAKEK KATA-KATA BANGSAT LO ITU? NGACA ARGEL NGACA!!" sentak Sekar lantang.
"Denger sendiri kan? Masih bisa ngerti bahasa manusia? Kalau lo emang punya malu, lo gak akan lagi jadi benalu dalam hidup Bella" sinis Chandra sarkas.
Jefan yang melihat temannya dipermalukan tak terima, "BANGSAT LO BERDUA, LO JANGAN MENTANG-MENTANG KETOS YA MALAH SEENAKNYA, LO JUGA BELL, BARU TENAR AJA UDAH BELAGU" teriaknya.
"Tau lo, baru cantik sama pintar aja levelnya udah selangit" ketus Nathan ikut-ikutan.
"Sadar, dulu lo itu dibawah Bell, jangan merasa paling suhu sama yang mantan suhu" cibir Arga sinis.
Cukup, ucapan mereka begitu menusuk, membuat mata Sekar berkaca-kaca. Gadis itu segera pergi dari kantin dan berlari ke kamar mandi. Tangan kanannya terangkat menutup mulut yang sudah mengeluarkan isak tangis. Sekar membanting pintu kamar mandi dengan kencang, di dalam sana, dia membiarkan sakit hatinya terlampiaskan lewat air mata.
"Kenapa sesakit ini tuhannn" jeritnya tertahan.
"Apa salah gue"
"Kenapa saat gue mau berubah mereka malah berpikir yang tidak-tidak? Apa gue gak punya hak untuk bebas memilih? Apa cuma mereka yang bisa berkuasa?" lirihnya sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak.
Sekar membiarkan air matanya terus keluar. Dengan menangis, batu besar yang mengganjal hatinya perlahan menghilang. Cukup lama gadis itu membiarkan tubuhnya terlihat kacau di kamar mandi.
"Huffff" setelah membuang nafas panjang itu, Sekar merapikan kembali penampilannya ya sudah mirip zombie.
"BELL! BELLA BELL!! LO DIDALEM GAK SIHHH"
Teriakan menggelegar dengan nada panik membuat Sekar segera membuka pintu. Dia mendapati Rista dan Sherly yang menatap nya dengan wajah panik.
Tanpa aba-aba, Rista menarik lengan Sekar keluar dari dalam, "Are you okay?" tanya nya.
"Kak Bella gak apa-apa, tadi kita denger dari anak kantin kalau kakak lagi debat sama Argel" timpal Sherly.
Sekar hanya mengangguk, terlalu malas untuk membahas kejadian tadi. Lagi pula, dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Argel. Mau cowok itu apa sih? Dulu aja nolak Bella pakek kata-kata menusuk, dan sekarang, saat tubuh ini ditempati dirinya dan berubah, Argel mendekati dan mengklaim dirinya sebagai milik Argel? Benar-benar manusia gak punya muka.
"Sialan si Argel, berani-beraninya dia gangguin lo sekarang, emang gak punya malu tuh muka wajan" umpat Rista kasar.
"Nyesel kali dia karena udah mencampakkan kak Bella dulu, apalagi kak Bella berubah kan?" sahut Sherly yang disetujui oleh Rista.
"Mandang fisik" komentar Sekar.
"Lo gapapa kan Bell? Mata lo sembab, lo abis nangis?" curiga Rista yang diangguki kepala oleh Sekar.
"Astaga, lo nangisin cowok kayak dia?" pekik Sherly heboh.
"Gimana gak nangis si Sher, gue sakit hati banget kali dikatain baru tenar udah belagu, gitu!" sentak Sekar kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
NERD'S TRANSMIGRASI
Teen FictionTransmigrasi yang terjadi dari tubuh seorang pemberani kemudian berpindah pada tubuh orang lemah sudah biasa terjadi di dunia orange dan dunia novel. Tapi ini beda, ini tentang Sekar, Sekar Ayu Nimas Kaliamat, yang terkenal dengan julukan nerd girl...