Chapter 32

10.1K 721 4
                                    

Happy reading
*
*
*

Skip
Taman belakang Kediaman
***

Elena tengah duduk dibangku taman dengan pakaian sederhana dan Thea yang tengah berdiri di sampingnya

"Thea jika aku menikah apa kau akan ikut" lirih elena dengan tatapan kosong yang menghadap lurus kedepan

"Nona saya akan ikut, tapi anda sebaiknya jangan terlalu bersedih menikah itu bukan kutukan" ucap Thea untuk memberi sedikit semangat

Jujur Thea tidak tega melihat nona yang sudah ia temani dari kecil dan bahkan menganggapnya adiknya sendiri berada di posisi seperti ini namun apa boleh buat perintah kaisar adalah hal mutlak

Elena menggeleng "jika kau bisa melihat masa depanku kau pasti akan berkata lain" elena berdiri dan berjalan kearah bunga² yang bermekaran

"Thea" panggil elena "iya nona" Thea dengan sigap berdiri tegak disamping elena

"Menurutmu bunga apa yang aku sukai?" Elena bertanya sambil memandangi bunga bunga apa saja yang berada di taman ini

"Menurut saya bunga mawar putih" jawab Thea dengan yakin, dahi Elena mengkerut "kenapa ?"

"Mungkin karena bunga mawar putih melambangkan kesucian dan kehormatan sama seperti lambang keluarga Scarnion" Thea tersenyum dan menjelaskan

Elena ikut tersenyum namun menggeleng Thea bingung dengan ekspresi elena "apa jawaban saya salah" tanya Thea

Elena mengangguk namun menggeleng "bunga mawar putih memang suci namun kesucian juga akan hilang cepat mau pun lambat"

Thea memiringkan kepalanya "lalu bunga apa yang anda sukai"

"Primrose" elena menjawab dengan singkat sambil menatap bunga primrose yang berada di tangannya

"Primrose" elena menjawab dengan singkat sambil menatap bunga primrose yang berada di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tapi bukankah primrose artinya kegagalan" tanya Thea

Elena mengangguk "namun setiap kegagalan pasti ada kebangkitan bukan?" Thea mengangguk

"Bagaimana kau bisa menyimpulkan arti dari bunga ini, arti yang sebenarnya adalah kebangkitan setelah kegagalan" elena berhenti sejenak lalu melanjutkan perkataannya

"Primrose artinya membangkitkan jiwa yang putus asa dia seperti lilin yang berada dikegelapan, namun cahaya dari lilin itu akan tetap tergantung dengan bagaimana keputusan si pemilik"

"Entah keputusannya bersinar dikegelapan atau diam dan bersatu dengan kegelapan itu" elena berhenti dengan perkataannya lalu menoleh pada Thea dengan menyungging senyum manis

"Maksudnya ?" Tanya thea dengan wajah kebingungan "aku akan melanjutkan perjodohan" lirih elena dengan senyum yang memudar

Elena berbalik dan berjalan kembali kekamarnya Thea sedih dengan sikap nonanya yang berubah tapi juga senang Nonanya yang ceria, tidak takut apapun, ceroboh dan jahil berubah menjadi bijaksana, cerdas, dan dewasa

Entah apa yang terjadi dengan Elena apa dia demam atau terbentur

To be continued....
Next....

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang