Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo ngapain ke rumah sakit jiwa?"
"Udah ikut aja, kan kamu juga yang mau ikut aku kan?"
"Ya tapi, kenapa rumah sakit jiwa?"
Langkah kedua gadis yang sedang berbincang itu terhenti, karna salah satu gadis tersebut tiba-tiba saja terdiam dan berjongkok memeluk kedua lututnya.
"Mina...lo nangis?"
Gadis yang dipanggil mina itu masih dengan posisinya dan terisak pelan tanpa memperdulikan pertanyaan dari sahabatnya, joy.
Joy merasa bersalah karna mungkin saja pertanyaan nya menyinggung mina.
Joy ikut berjongkok dan mengusap lembut punggung mina.
"Aah~! Sorry joy, aku terlalu terbawa suasana setiap kesini"
Mina mengusap pelan air matanya, dan kembali berdiri tersenyum lirih pada joy.
"Sebenernya, apalagi sih yang lo sembunyiin dari gue, mina?"
Joy selalu ingin tau tentang mina.
Selama dua tahun menjadi sahabat mina, joy selalu penasaran bagaimana latar belakang keluarga mina, tapi mina sangat misterius dan tertutup.
Bahkan seperti sekarang ini, jika tadi joy tidak memaksa mina untuk mengijinkan dirinya ikut, pasti joy tidak tau kalau mina akan pergi ke tempat seperti ini.
Mina tersenyum lirih, dan menatap joy.
"Kamu selalu mau tau tentang keluarga aku kan joy?" tanya mina lirih.
"Iy-iya, tapi gue ga maksa kalau lo ga mau cerita" balas joy yang merasa bingung dengan mina.
"Nanti aku ceritain semuanya"
"Joy, mau masuk kedalam juga?"
Tawaran dari mina joy tolak, walaupun sebenernya joy juga kepo kenapa mina sampai masuk kedalam salah satu kamar pasien rumah sakit jiwa, sebenarnya mina ini jenguk siapa.
"Engga, gue nunggu disini aja"
Mina mengangguk dan segera masuk kedalam.
Mina menatap seorang pria tersebut dengan lirih, air mata mina akan jatuh kembali tapi mina berusaha menahannya.
Dengan selalu menunjukan senyum palsu nya yang manis, mina sudah terbiasa.
