My Prince SAKUSAATSUMU:

👑⁞Chapter. 24 : Distrik Ibu kota

'Begitu banyak senyuman dimulai dari dirimu' -Kiyoomi

...

Kiyoomi terlihat tampak menatap lekat Atsumu. "Jawab kau ingin pernikahan seperti apa dan di mana? Di Istana? Di kuil? Di gereja? Atau mau di tepi Pantai? " Ucapnya lantang tanpa jeda sama sekali.

Tentu saja hal itu sontak membuat Atsumu terkejut. Pasalnya orang itu bertanya tentang pernikahan kepadanya. Imajiner isi kepala Atsumu memperlihatkan dirinya yang teriak tidak jelas di sana.

Aroma khas lelaki alpha tercium begitu jelas dan dekat. Atsumu berkedip dua kali, wajahnya terlihat seperti bayi yang polos.

Atsumu masih terdiam, seketika merasakan sentuhan lembut di bagian pipinya tatkala sebelum Kiyoomi mengatakan. "Aku ingin membuatmu menjadi milikku seutuhnya, aku tahu ini terlalu cepat bagimu.. Aku akan memberikanmu waktu sebanyak yang kau mau, demi dirimu... Mungkin lompat kedalam sumur pun aku mau jika kau yang menyuruhnya. " Tidak di sangka sentuhan Kiyoomi begitu terasa lembut di pipinya Atsumu.

"Omi.. kau yakin akan menikahi orang seperti ku? Maksudnya aku ini bukan orang yang pintar dalam mengatur kerajaan, apalagi menjadi anggota keluarga Kerajaan Shinsuke, itu seperti mustahil terjadi... "

Atsumu menundukkan kepalanya memutuskan pandangan dengan sang Alpha, kedua jemari tangannya meremas baju sendiri. Giginya menggigit bawah bibir dengan kuat.

Tangan itu kembali memegang tangan Atsumu lembut penuh cinta, Kiyoomi mengusap punggung tangannya Atsumu dengan ibu jari.

Berusaha untuk membuat sang Omega tenang, Kiyoomi mengeluarkan feromon yang lebih kuat. Tercium begitu hangat, menyelimuti keduanya dengan rasa nyaman.

"Aku membutuhkan seorang istri untuk menjadi pendamping hidupku, bukan untuk menjadi pesuruh ataupun pengganti diriku saat aku tidak ada di Istana. Aku yakin kamu bisa melakukannya Miya, aku percaya padamu. "

Atsumu menyentuh tangan Kiyoomi, kini tangan mereka saling bertumpang tindih.

"Kau tau kan Atsumu? Selama aku hidup menjadi seorang Alpha, aku tidak pernah bisa mencium bau Omega.. bahkan jika ada seorang Omega di Istana ini yang mengalami heat, aku benar-benar tidak bisa menciumnya. Aku tidak pernah merasakan nafsu seperti itu. "

Atsumu terdiam mendengarnya. Dia sudah tau, tapi entah mengapa kenyataan yang selalu di dengarnya ini membuatnya ingin memeluk Kiyoomi.

"Tapi setelah bertemu denganmu,,, Atsumu. Aku bisa menciumnya, bau itu... Seperti inikan bau Omega? Manis... " Ucap Kiyoomi, tubuhnya mendekati Atsumu. Nafas hangatnya mulai terasa.

"Bohong jika aku saat pertama kali bertemu denganmu tidak merasakan nafsu, aku ingin menyentuhmu! Bibirmu yang merah muda, tubuhmu, kulitmu, lehermu, semua... Aku ingin. Aku tidak tau jika aku menikahi mu akan seimut dan semanis apa anak kita nanti? Apakah akan seperti ibunya yang memiliki surai kuning dengan bola mata berwarna coklat madu juga? "

Kiyoomi memegang tengkuk Atsumu, kulitnya begitu putih dan bersih belum ternoda, tapi mungkin sebentar lagi lehernya yang mulus itu akan di beri tanda oleh Kiyoomi.

Lelaki Alpha itu tersenyum, mulutnya berkata "Kau adalah mahluk Tuhan yang paling cantik. "

Serabut memerah terlihat di pipinya Atsumu yang tembam. "A-aku tidak secantik itu.. " Atsumu tergagap.

"Buta orang yg bilang seperti itu, siapa? Aku bisa bandingkan kau dengan orang tercantik dari penjuru negeri manapun. " Sahut Kiyoomi tajam penuh mengancam.

Atsumu tersentak. "AAA OMI JANGAN DONG!! " Atsumu teriak.

Sebuah gerakan sederhana yang membuat Atsumu bergumam manis. Wajah tampan itu semakin mendekat, hingga akhirnya sentuhan lembut terasa di bagian bibir.