"eh Lang, coba deh Lo tutup mata dulu" ujar Tasya tiba-tiba.
"Eh kenapa nih?" Ujar Langit sambil tersenyum. "Mau ngasih hadiah Lo ama gue?" Ujar Langit tetap memejamkan matanya.
"Adalah pokoknya" ujar Tasya.
Setelah memastikan Langit menutup matanya rapat-rapat. Tasya mengambil lipstik yang berwarna merah cerah tadi dan mengoleskan nya di bibir Langit.
"Eh apa nih" ujar Langit kaget.
"Hahaha diem dulu" ujar Tasya sambil tertawa puas.
Setelah itu Tasya mengambil sebuah cermin kecil yang terpajang di situ dan mengarahkannya ke wajah Langit.
"Buka matanya" Langit membuka matanya sesuai intruksi Tasya.
"Taraaaa! Hahahaha"
"Ha? Wahahaha" bukannya marah Langit malah tertawa melihat bibirnya sendiri tebal akan lipstik merah tadi. Langit dan Tasya tertawa sampai perut mereka sakit.
Mereka tidak menghiraukan tatapan pengunjung lainnya, seakan dunia milik mereka berdua.
"Lang hahah itu bibir Lo dower banget dah" ujar Tasya masih bengek sambil jongkok.
"Hahaha kek siapa yah, itu tuh artis yang itu hahaha" ujar Langit, yang langsung terpikirkan oleh Tasya mereka pun tertawa lagi.
"Lang, Lang, sini sini. Foto dulu dong hahaha" mereka pun mengambil foto berdua, dengan Langit yang bibirnya merah dower dan Tasya yang juga mewarnai hidung nya dengan lipstik merah tadi.
Begini nih kalo ketemu teman satu frekuensi.
Mereka bermain di mall sampai sore. Sampai di rumah, Langit masih senyum-senyum sendiri. Ia membaringkan badannya di kasur dan membuka handphone nya.
Membuka galeri, dan muncullah fotonya dan Tasya pas di mall tadi. Melihat itu Langit langsung ketawa lagi.
"Lucu Lo Sya" ujar Langit.
Seharian ini Langit tidak mencari Senja, dia juga tidak sadar jika Senja tidak muncul seharian ini. Gimana bisa sadar, memikirkan Senja saja Langit tidak sempat, karena terlalu gembira saat bersama Tasya tadi.
"Eh bentar, Senja kemana yah? Kok seharian ini nggak muncul?" Gumam Langit sambil menggaruk kepalanya.
Huh itu baru sadar."Umm nggak papa lah, ntar juga nongol sendiri tuh anak" Langit pun memejamkan matanya hingga tertidur.
👻👻👻
Satu Minggu kemudian
Langit berjalan gontai melewati taman tepi danau, menuju rumahnya. Hari ini sangat melelahkan, ia di hukum karena lupa membuat PR.
Tapi bukan itu yang membuatnya lesu."Huh udah seminggu Senja nggak muncul-muncul. Dia beneran ninggalin gue?" Monolog Langit kesal sambil menendang kerikil yang menghalangi jalannya.
Tiga hari yang lalu Langit mencari Senja ke tepi danau tetapi tetap tidak ada. Senja juga tidak pernah lagi mengunjungi Langit ke rumahnya.
"Apa dia bener-bener nggak mau berurusan sama gue lagi?"
Langkah Langit terhenti."Apa jangan-jangan...gue nggak bisa liat Senja lagi?! Haha nggak mungkin" Langit mengucek-ucek matanya hingga memerah.
Sesampainya di rumah...
"Langit pulang.." ujarnya lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Senja
Genç KurguTangan Langit terangkat untuk menghapus jejak air mata Senja yang masih menetes. Tapi tangannya menembus kepala Senja. "Eh, gak bisa ya" ujar Langit terkekeh sambil menarik tangannya dan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Lupa kalo Lo ha...