1

1.1K 94 25
                                        

Di dalam kos yang ukurannya tidak terlalu besar, dihuni oleh tiga orang laki-laki tampan. Mereka adalah Reyjin, asal Bandung yang memiliki wajah mungil, putih, dan tinggi. Dia memiliki sifat yang polos, lemot sampai mengundang emosi teman-temannya.

Selain Reyjin, ada Kenzie yang berasal dari medan dan Sandi dari kalimantan. Kenzie adalah teman yang sabar menghadapi kelemotan Reyjin. kadang-kadang, sih, kalau tingkat kesabarannya dalam mode  seluas samudra. Berbeda dengan Sandi yang masih bisa sabar dengan kelemotan Reyjin. Selain itu, Sandi juga paling kaya di antara mereka berdua dan juga royal. 

Mereka adalah mahasiswa keperawatan semester 5.  Hidup sebagai anak kos membuat mereka belajar hidup perihatin dengan memasak dan mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Seperti sekarang, Reyjin sedang mencuci piring sambil bernyanyi dengan suara yang cempreng. 

Oi adek berjilbab ungu, cantek manis cak ulat bulu. Dapat salam dari bapak, ibu. Lulus kuliah jadi pembantu. Ihaaa!

Reyjin kembali menyanyi dengan mengubah lirik dan membuatnya mendapat teguran dari salah satu temannya.

"Heh! Kalau nyanyi yang benar! Sembarangan aja ngeubah lirik!" tegur kenzie sambil menyapu.

"Tau, nih bocah, prik banget jadi orang!" imbuh Sandi mengomeli.

Reyjin melihat kedua temannya dengan muka masam. “Bocah-bocah, kita seumuran tau!" Protesnya yang tidak terima dipanggil bocah.

"Udah terima nasib aja! Emang lo masih bocah diantara kita" kata sandi dan kenzie mengangguk setuju.

"Mana ada, udah jelas-jelas seumuran!" sanggah Reyjin dengan menggerutu.

“Udah selesai nih gue nyapu” kata kenzie.

“Gue juga udah selesai cuci piring” imbuh reyjin.

“Nyuci piring cuma dua aja” ledek sandi.

“Judulnya tetep cuci piring” sahut reyjin, lalu membuat kopi. 

“Yok, ke depan!” ajak Kenzie.

Sandi mengangguk, lalu bersama Kenzie keluar kos dan duduk di teras untuk menikmati malam hari sebagai anak kos. Tidak ada yang spesial yang bisa dilihat selain motor yang lalu lalang karena tempat tinggal mereka dekat jalan raya. Tak lama mereka duduk, Reyjin datang untuk bergabung sambil membawa segelas kopi yang diletakkan di atas meja.

Setelah itu, mereka mengobrol dan bercanda sampai tertawa cekikikan. Namun, pandangan Kenzie tertuju pada dua orang yang berjalan lewat kos mereka.

"Cewek, cuy,"  kata kenzie sembari menunjuk dua perempuan yang lewat.

Sandi dan Reyjin melihat perempuan yang dimaksud Kenzie. Dengan senyum tengil, Sandi menggoda kedua perempuan itu.

"Adek ... mau ke mana?" godanya dan bersiul setelahnya.

Kedua perempuan tersebut menoleh ke arah sumber suara. “ Adek-adek, emang kita kenal?" sahut salah satu perempuan itu dengan ketus.

"Dih ... cantik doang, tapi galak," ledek Sandi.

"Masih mending kita, galak. dari pada lo, ganteng doang, tapi ngopi masih barengan," ejek perempuan itu dan tertawa setelahnya.

Mahasiswa Perawat Ganteng (Mapeteng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang