16. Mood Swing

36.1K 4K 71
                                    



Dan, lihatlah wanita itu. Wanita yang biasanya agresif memberi Arga kecupan di pipi. Yang kadang-kadang tiba-tiba memeluk Arga, memujinya ganteng dan memanggilnya sayang. Kini wanita itu bahkan mengenakan masker saat harus semobil dengan Arga. Duduknya juga di belakang, di sebelah kanan. Selain itu, ia memaksa pengharum mobil dilepaskan atau ia akan muntah di dalam mobil ini.

Arga pasrah meski merasa agak tertekan. Satu sisi ia bahagia mendapat kabar istrinya hamil. Satu sisi, ia membayangkan nasibnya yang mengenaskan selama sembilan bulan.

Betapa ia suka dengan Naomi, apa lagi dekat-dekat dengannya. Kini istrinya membencinya tanpa alasan.

Namun, Arga nggak bisa apa-apa selain pasrah. Ia nggak bisa memaksa dekat dengan Naomi. Toh, Naomi hamil karena ia juga.

Di rumah sakit itu ia menunggu dengan Naomi beberapa lama. Dokter melakukan pemeriksaan, lalu memberi nasihat mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ibu hamil. Apa yang disarankan, dan apa yang harus dihindari sebisa mungkin. Semuanya Naomi pahami dengan baik.

"Tapi kalau saya benci suami saya itu normal, Dok?" tanya Naomi kelihatan ragu.

"Bisa saja. Belum ada penjelasan ilmiahnya, tapi beberapa ibu hamil mengalami hal yang sama. Ditunggu saja, biasanya nggak akan lama. Mungkin 2-3 bulan kemudian sudah bisa mengendalikan, jadi nggak benci-benci banget." Dokter itu tersenyum kecil. "Kasihan juga suaminya kalau jauh-jauh terus."

Naomi menahan senyum. Pipinya agak bersemu malu mendengarnya. Ia dan Arga meninggalkan rumah sakit, bukan untuk pulang dan menghabiskan weekend dengan rebahan seperti weekend kebanyakan yang mereka lalui, tetapi untuk pulang ke rumahnya.

"Mau ke rumah siapa dulu, Ga?" tanyanya, penuh harap.

"Terserah."

"Ke rumah mamaku bentar gimana?"

Arga mengangguk sepakat. Ia mengarahkan mobilnya menuju rumah mertuanya yang jaraknya lumayan jauh. Naomi, sembari mengurangi rasa bosan yang menderanya, mencoba memberi kabar pada kedua sahabatnya.

3 Serangkai

Girls. Aku hamil.

Ia melihat jam sudah agak siang. Biasanya teman-temannya di weekend begini jarang pegang ponsel karena sedang me time dengan keluarga masing-masing. Namun, dalam waktu kurang dari 2 menit, ia melihat Gia sudah mengetik balasan.

Gia: Awww. Mas Arga akhirnya berhasil hamilin istrinya.

Gia: Congrats, NomNom! Nggak nyangka banget kamu udah mau jadi mama juga kayak Ayna.

Gia: Please, jadi mama yang ideal ya. Aku sayang kamu banget.

Gia: Semoga sehat-sehat sampai lahiran, Naomi... Boleh nggak aku request nama? Hihi.

Ayna: Selamat Ontyyy. Hati-hati ya, jaga diri baik-baik. Semoga sehat sampai lahiran nanti.

Thank you. Amiin buat semua doanya. Namanya kayaknya aku mau lebih percaya suamiku ^^

Gia: Ahhh :(

Gia: Please, kasih nama Putri Salju

Ayna: Gia cepet nikah, cepet hamil. Nanti anaknya kasih nama Putri Salju.

Gia: Nooo. Aku suka anak laki-laki. Hihihi, biar punya banyak Ken ^^

Ganjen banget sih, Gi. Kapan nikah?

Dear Suamiku: Jangan Lupa Banyak Bicara Hari Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang