POV Tantri
Pukul 10 pagi telah tiba, aku yang sedang berada di ruang bawah tanah rumah Mevrouw Sofia mendapat kiriman rekaman video beliau beserta suaminya yang tujuan dibuatnya rekaman video tersebut adalah untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa berita yang menyebutkan bahwa mereka berdua telah meninggal akibat ppenyerangan yang dilakukan oleh para teroris tersebut merupakan sebuah kebohongan.
Alasan mereka tidak langsung mengirimkan video tersebut pada para admin yang mengurusi sosial media milik mereka adalah karena, mereka berusaha untuk menjaga kerahasiaan lokasi tempat persembunyian mereka dan jika mereka langsung mengirimkan file video tersebut kepada para admin yang mengurusi akun media sosial mereka, dikhawatirkan musuh yang mungkin telah meretas gawai milik para admin yang mengurusi akun media sosial mereka akan menangkap sinyal smartphone mereka saat video tersebut dikirim ke gawai milik para admin tersebut.
Keselamatan nyawaku juga mungkin masih terancam akan tetapi karena hal tersebut sudah bagian dari resiko yang harus kuterima dalam melaksanakan profesiku, aku rasa itu yang menyebabkan aku berusaha menutupi rasa takut dan khawatir yang terdapat dalam sanubariku. Aku bukan takut akan kematian, tapi ada seseorang yang berharga bagiku yang membuatku masih ingin menetap di atas muka bumi ini.
Sebenarnya, tadi malam saat orang itu mengantarku kembali ke sini, ia sempat menawariku untuk menginap di apartemen miliknya untuk berjaga-jaga jika rumah Mevrouw Sofia diserang akan tetapi, aku menolak tawarannya. Aku dan dia sempat sedikit berdebat mengenai lokasi mana yang lebih aman antara apartemen miliknya atau rumah Mevrouw Sofia beserta kelebihan dan kekurangan yang masing-masing lokasi tersebut miliki.
Argumennya mengenai alasan aku lebih baik menetap di apartemen miliknya adalah, karena apartemen miliknya lebih nyaman dan memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk menunjang kebutuhanku selama aku melaksanakan investigasiku ditambah, ia bisa turut mengawasi keamananku sementara alasanku memilih menetap di ruang bawah tanah yang terdapat di rumahnya Mevrouw Sofia adalah untuk menyulitkan musuh kami melacak lokasi keberadaan diri kami yang berbeda untuk melindungi nyawa orang itu dari binasa bersamaku jika suartu saat lokasi tempat aku berada diserang.
Selain itu, alasan lain aku lebih memilih untuk menetap di ruang bawah tanah rumah Mevrouw Sofia adalah, ruang bawah tanah ini seperti bungker kecil sehingga tahan dari ledakan dan api yang membakar, pintu masuknya pun cukup sulit untuk ditemukan dan ada jalan rahasia untuk keluar dari ruang bawah tanah ini jika musuh berhasil menemukan pintu masuknya tapi, alasan paling utama mengenai kenapa aku lebih memilih menetap di sini ketimbang di apartemen orang itu adalah, menurut analisa yang telah aku lakukan, kemungkinan musuh menyerang rumah ini sangat kecil karena sebagian besar publik cukup mengetahui bahwa rumah ini adalah rumah milik Mevrouw Sofia dan jika mereka sudah kehilangan kewarasannya dan nekat untuk menyerang rumah ini, dapat dipastikan mereka akan mengalami kerugian yang lebih besar daripada yang sudah mereka alami karena media massa akan meliput berita penyerangan yang mereka lakukan ke rumah ini dalam kurun waktu 24/7 dan pemberitaan media massa akan menimbulkan keresahan di masyarakat dan akan membuat pemerintah makin menekan institusi penegak hukum yang selama ini sebagian besar petingginya menjadi kaki tangan musuh kami untuk melawan dan membunuh majikan mereka sendiri.
Pada akhirnya, orang itu memahami pilihanku untuk menetap di rumah Mevrouw Sofia hanya saja, ia memintaku untuk mengirimkan pesan berisi kata SOS jika nanti sesuatu yang buruk terjadi dan aku butuh bantuannya. Sebelum aku di antar ke sini, aku bersama orang itu sempat berhenti sebentar di rumahnya supaya orang itu bisa mengambil gawai milik mendiang kembarannya yang di dalamnya berisi file-file penting yang dapat memudahkanku mencari tahu siapa dalang sebenarnya dibalik semua kejahatan yang mengancam nyawa dan keselamatan kami beserta orang-orang yang berada di sekitar kami. Yah, walau aku sempat merasa resah karena ia mengaduk perasaanku tadi malam, setidaknya bantuan yang ia berikan benar-benar memudahkanku dalam melakukan investigasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Darah Dan Hati 2 Dream Reality
HistoryczneKelanjutan cerita dari Novel "Antara Darah dan Hati", berkisah di dunia alternatif di mana karakter novel pertama memiliki latar belakang yang berbeda. Setelah gagal menghentikan aksi ritual Okultis Belanda, Karim Dawala Sokolovic dikejutkan oleh ke...