BAGIAN 29

746 70 1
                                    

Happy Reading☘️



Tidak seperti hari minggu biasanya, Avin sudah bangun saat waktu baru menunjukan pukul 07.00 pagi. Avin sekarang ini tengah membersihkan rumahnya yang selama dua minggu tidak Avin bersihkan. Avin harus membersihkannya secepat mungkin sebelum para sahabatnya tiba. Tenang saja, Avin libur bekerja di tempat Aksa setiap hari minggu.

Hari ini Cika dan Zico, dkk akan datang ke rumah Avin. Mereka semua akan menghabiskan hari mereka di rumah Avin atas permintaan gadis itu.

Avin merenggangkan tubuhnya setelah selesai beres-beres rumah. Avin menyempatkan diri untuk mandi sebelum menunggu para sahabatnya di depan teras rumah.

Avin menghampiri Alex dan Zinno yang baru tiba di halaman rumahnya, menunggu kedua sahabatnya itu turun dari motor. "Yang lain mana?"

"Masih di jalan kayanya. Zico tadi nelfon, suruh kita duluan aja," jawab Zinno sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Mau tunggu di dalam atau di sini aja?"

"Di dalam aja, deh. Sekalian lo bikinin kita minum." Zinno dan Alex langsung nyelonong masuk sebelum Avin mempersilahkan mereka.

"Cih, dasar. Aku belum suruh kalian masuk, main nyelonong gitu aja," sindir Avin dari belakang.

Alex melemparkan dirinya pada sofa ruang tamu dan dengan entengnya mengangkat kedua kakinya ke atas meja. "Nyaman banget."

"Turunin tuh kaki. Enak aja main taruh di meja, macam rumah sendiri aja." Avin baru datang dari dapur dengan dua gelas air putih dan menyuguhkan pada Alex dan Zinno.

"Kok cuma air putih?" protes Alex.

"Kuenya mana?" sambung Zinno.

"Gak usah banyak protes. Masih mending aku kasih kalian minum."

"Dasar tuan rumah pelit. Kasih tamu minum cuma air putih doang. Seharusnya Jus dan juga kue, dong," ujar Zinno sinis.

"Gak ada tamu yang seenaknya masuk dan angkat kaki di rumah orang. Jadi, kalian bukan tamu."

"Terus apa, dong?" tanya Zinno.

"Setan," jawab Avin asal. "Nanti aku kasih kalian kue dan jus saat Cika, Zico dan Alfian datang. Kalo aku kasih sekarang takutnya kalian habisin semua."

Zinno dan Alex kompak mendelik pada Avin yang duduk di sofa depan mereka. Keduanya tidak berani protes karna ucapan Avin benar adanya.

"Rumah lo sederhana tapi nyaman juga. Gue boleh liat-liat, gak?" tanya Alex.

"Boleh aja. Anggap aja rumah sendiri, tapi gak boleh berantakin, ya? Awas aja kalo sampe kalian berantakin, aku gundul kepala kalian," ancam Avin.

Alex dan Zinno mengelilingi seisi rumah Avin, memperhatikan setiap sudut yang terasa bersih. Seluruh ruangan mereka liat satu persatu kecuali kamar Avin tentunya.

"Lo beneran tinggal sendiri?" tanya Alex setelah selesai keliling.

"Iyalah. Emang kalian liat ada orang lain di sini selain aku?"

"Gak ada sih. Heran aja rumah lo bersih dan rapi gini. Pasti lo bayar orang buat bersihin rumah lo, ya?"

"Sembarang aja kalo ngomong. Rumah aku rapi kaya gini karna aku sendiri yang bersihin. Kenapa bayar orang kalo sendiri aja bisa?"

Alex dan Zinno menatap Avin tidak percaya. di mata mereka, tidak mungkin Avin yang membersihkan rumahnya sendiri hingga serapi ini.

"Kalian gak percaya?"

SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang