hello? ini cerita ku yang kedua, semoga suka! dan yang gak suka langsung hapus aja ya dari perpus kalian, cmiw(。•̀ᴗ-)✧.
seorang gadis terbangun dari tidurnya karena mendengar suara yang mengganggu gendang telinga. ia menggerutu tak karuan. siapa sih?! yang pagi-pagi begini sudah bertamu, mana berisik lagi.
gadis itu keluar dari kamar nya, ia menguap dan merentangkan kedua tangannya ke atas. seperti ada yang aneh, suasana yang tadi nya bising seketika menjadi sepi.
divya athanasia, gadis berumur 15 tahun yang masih menduduki kelas 9 SMP. divya menoleh ke samping kiri dan..shitt! banyak pasang mata tertuju pada dirinya.
"bajengan, gue lupa kalo kemarin gue ketiduran di kamar emak!" gerutu nya dalam hati. kalian tau gak? gimana rasanya jadi posisi divya? malu woii! mana udah kek gembel lagi, rambut di cepol asal.
"anak kamu? yang ke berapa?" tanya wanita paruh baya yang kemungkinan ibu nya dari si om-om itu.
"iyaa, kenapa?" jawab mama divya.
"cantik ya, iyakan pah?" pria yang notabe nya sebagai suami, hanya mengangguk.
"piya!! kesini, ada tamu dari jauh datang nih, sini kenalan dulu" pekik sang ayah.
hendak ingin kabur, namun divya di kejutkan oleh suara seseorang. "saya kesini mau menikahi salah satu anak gadis om" semua yang berada disana terkejut mendengar ucapan pria itu secara tiba-tiba.
merasa kepo dengan pembicaraan itu, divya masuk ke dalam kamar dan menguping percakapan mereka di balik pintu kamar.
"nikah? sama siapa? gak mungkin sama kaka gue yang ke5?, dia kan punya pacar" tiba-tiba terlintas dipikiran nya. "oohh gue tau..pasti kaka gue yang ke3 kan? haha akhirnya nikah juga" kekeh nya.
"kamu mau menikahi anak gadis saya? yang mana?" terlihat wajah pria itu bingung, papa nya mengangkat suara "siapa vin?".
"emang anak om ada berapa?" ucap nya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
"6, laki-laki 3 perempuan 3, dan kamu mau menikahi anak gadis saya yang mana?" pria yang di tanya terdiam sejenak.
pria itu tersenyum tipis lalu mengangkat kepala nya menatap ayah divya. "yang tadi keluar dari kamar".
degh
tubuh divya membeku kala mendengar jawaban seorang pria itu. "apa-apaan si? maksud nya gue gitu? gue masih sekolah bajeng!" kesal gadis itu.
kembali di ruang tamu, semua yang berada disana terdiam, masih mencerna jawaban pria itu. mata mama divya membulat sempurna.
"maksud kamu divya?!" tanpa menunggu lama, pria itu mengangguk semangat.
brak
divya membuka pintu kasar dan berjalan ke ruang tamu, raut wajah nya dilanda marah. "maksud om gue? why mendadak bangett?, gue masih sekolah loh om, WHY? WHY GUE?"
ayah divya berdehem "divya, kamu lebih baik duduk dan diam, kita bicarakan ini dengan tenang" ucap nya yang di turuti gadis itu.
gadis itu duduk di tengah-tengah orangtuanya. "maksud kamu apa vin? kenapa tiba-tiba sekali ingin menikahi anak om? secara anak gadis om yang satu ini masih sekolah, dan belum legal" tegas ayah divya.
"vian! kita kesini hanya untuk berkunjung, kenapa kamu malah ingin menikah?! lagipula sebelumnya kamu tidak ingin menikah, kenapa sekarang ingin nikah! tidak punya sopan santun kamu" timpal papah pria itu.
pria itu menunduk, sesekali melirik divya. ia menggigit bibir bawahnya gugup "maaf pah, om sebelumnya, saya benar-benar ingin menikahi anak gadis om yang itu" ucap vian sembari menunjuk divya.
"apa tidak ada pilihan lain selain anak gadis tante yang masih di bawah umur? tante masih punya 2 anak perempuan kok, mereka sudah dewasa semua, apa tidak ingin salah satu dari mereka saja yang ingin kamu nikahi?" sahut mama divya.
vian menggeleng dengan cepat "saya hanya ingin menikahi dia—" pria itu menggantung ucapannya lalu mendongak menatap kedua orangtua divya.
"dan..om sama tante gak perlu khawatir, soal kebutuhan anak om tante jangan takut, itu bakal jadi tanggung jawab saya. saya kan ganteng, mapan, kaya, jadi gak usah takut om, tan" ucap pria itu pede.
"soal yang belum legal, saya bisa urus semua, karna saya orang kaya jadi bisa apa saja yang saya lakukan, kalo perlu nikah nya di percepat om"
divya yang sedaritadi bungkam langsung membelakkan matanya kala mendengar ucapan yang terakhir. ia melototi pria yang tak jauh dari nya.
"kamu yakin akan menikahi anak saya? pernikahan bukan untuk main-main, kamu harus benar-benar tanggung jawab. saya takut kamu hanya mempermainkan anak saya, apalagi kalian baru bertemu. kalo kamu tidak serius, lebih baik tidak usah" jawab ayah dan di angguki mama divya.
"saya serius om"
"saya tidak masalah kalo soal menikahi divya, tapi saya hanya ingin menyampaikan sesuatu, jika nanti kamu tidak ingin bersama nya lagi, jangan selingkuh terlebih dahulu. bawa dia kerumah saya, dan ceraikan dia, saya masih sanggup mengurus nya" vian tersenyum tipis.
"saya berjanji, akan menjaga, bertanggung jawab dan mencintai dia selalu" keempat paruh baya itu tersenyum mendengar balasan dari vian.
divya tiba-tiba berdiri dan menatap vian dengan tajam. "IKUT GUE!" tanpa menunggu jawaban dari pria itu, divya meninggalkan ruang tamu ke halaman belakang.
vian pamit pada kedua orangtuanya dan orangtua divya, pria itu mengikuti arah divya. sampai di belakang rumah, gadis itu menatap vian sengit.
"WHY?? gue gamau nikah di masa remaja gue! dan gue masih pengen sekolah, main sama temen-temen, pengen nikmati masa remaja kaya anak-anak lain, WHY GUE?! WHY GAK DI ANTARA KEDUA KAKA GUE AJA?!" ucap divya dengan napas terengah-engah.
sedangkan orang yang di ajak bicara malah menatap divya. "udah ngomelnya? jangan marah-marah gitu dong, ntar pita suara nya ilang gimana?" divya bengong melihat vian menjawab seperti itu.
gadis itu tertawa terjeda-jeda, mendengar ucapan vian yang membuat nya geli.
"tenang aja, gue ganteng, kaya. lo gak bakal jadi gembel setelah nikah sama gue nanti"
"ADUHH OM, MAU LO GANTENG ATAU TAJIR, I'M NOT PEDULI! INTINYA GUE GAMAU NIKAH DI USIA REMAJA, YOU UNDERSTAND?"
vian membungkuk menyama ratakan dengan tinggi gadis itu yang lebih pendek dari nya. "yakin gamau?" divya menjauhkan wajah nya kala vian mendekat.
"yeah! I do not want to!" setelah mengatakan itu, divya menyenggol tubuh vian lalu pergi begitu saja.
kalvian geofrey, pria itu hanya menghela nafas panjang lalu tersenyum tipis dan pergi ke ruang tamu kembali.
hiloo, segitu dulu deh, takut kalian gak suka(◠‿◕) kalo mau lanjut, komen disini ya. tapi not spam!.29-maret-2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVIAN [hiatus]
Teen Fictioncerita singkat, seorang laki-laki SMK ingin menikah dengan gadis SMP.