"LO YANG LAGI BACA KESINI GAK?!"
Matanya mengerjap bingung meskipun disisi lainnya ia merasa takut. Ia berpandangan pada teman yang duduk disebelahnya- ikut merasa takut meskipun yang ditujukan bukan untuknya.
"L-lo dipanggil tuh" cicit temannya takut.
"Anjir gue salah apa nyet bisa dipanggil si angry bird"
"WOY JAMET KUPING LO DENGER GAK SI ASU!"
Jaehyuk langsung berdiri dan menutup buku bacaannya melihat Haruto yang menatapnya semakin marah dengan wajahnya yang memerah.
Saat itu keadaan perpustakaan yang tadinya terlihat tenang dan damai kini hancur hanya karena pemuda Watanabe itu.
Bahkan guru yang kebetulan menjadi penjaga disitu tak berani menegur karena selain Haruto yang pemarah- ayah dari anak itu juga donatur terbesar disekolahnya.
"K-kenapa ya?" tanya Jaehyuk takut-takut berdiri dihadapan Haruto.
"Malah tanya kenapa lu goblok!" marah Haruto menyentil kacamata Jaehyuk hingga sedikit miring.
Tak tahu saja Jaehyuk ketar-ketir karena lensa kacamatanya sedikit memburam karena terkena sentuhan jari Haruto.
Ingin menegur tapi takut.
"Lo bawa pacar gue kemana aja sampe pulang malem hah?!"
Jaehyuk seketika membulatkan matanya terkejut. Ia lupa jika dirinya sekelompok berdua dengan kekasih pemuda Watanabe itu.
"A-anu itu ke—
"Ona anu. Anu lo mau gue potong?!" haduh, sabar Haruto.
"E-enggak! Kemarin gue bawa dia ke cafe buat bahas tugas kelompok terus gue anter dia pulang" bela Jaehyuk tapi nyatanya tidak mempan karena Haruto semakin marah.
"NGANTER DIA PULANG?!" Haruto terkejut bercampur marah hingga keluarlah nada yang seperti bentakan itu.
Sungguh, jika kalian menjadi Jaehyuk maka percayalah kaki kalian akan bergetar seperti jelly dan ingin pipis dari celana.
Seperti yang dirasakan oleh Jaehyuk sekarang.
"Kenapa sampe malem? Trus kenapa nganter dia pulang? Mentang-mentang gue gak masuk sekolah lo bisa seenaknya ya anjing!"
Haruto terdiam tapi bukan berarti kemarahannya kian menyurut. Seringai menyeramkannya terlihat ketika Jaehyuk menatapnya takut-takut.
Sret!
"WOY WOY ADA YANG BERANTEM!"
"Haruto Ya Allah nak, sabar anak orang itu"
Jeritan murid-murid yang ada didalam perpustakaan juga guru terdengar ketika Haruto mencengkram kuat kerah Jaehyuk.
"Pilih dibogem apa ditendang lo?" tanya Haruto memberi pilihan yang tidak ada untungnya bagi Jaehyuk.
"Haruto, g-gue gak ngapa-ngapain dia. Gue cuma-
"CUMA APA ANJING! GUE MURKA PACAR GUE SAMA LAKI LAIN. BODOH!"
BRAK!
Seketika penghuni perpustakaan itu menghela nafasnya lega melihat pawang aslinya datang terutama Jaehyuk yang kini mengusap dadanya karena meras selamat.
Sret!
"A-akh! Sayang sakitt aaa lepasin" jerit Haruto kesakitan hingga cengkeraman kerahnya pada Jaehyuk terlepas.
"Yaampun Haruto! Lagi sakit bisa-bisanya sempet ngajak berantem" geram Junkyu pada kekasih berandalnya yang super nakal itu.
Pemuda manis itupun keluar dari perpustakaan dengan tangan yang tak lepas menjewer telinga Haruto yang semakin memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Boyfriend [END] ✓
FanfictionKata orang-orang jika ditanyai bagaimana itu Haruto, maka mereka satu server untuk menjawab bahwa ia pemarah, galak dan dingin pada siapapun. Tapi bagaimana reaksi mereka jika yang membuat Haruto si pemarah menjadi lemah lembut dan hangat hanya pada...