2. Home Alone

877 143 28
                                    

Sebenarnya bukan rahasia lagi kalau Jeon Jungkook itu mengetuai persatuan pembuat masalah sejagat sekolah dengan puluhan aksi yang bisa dibilang parah. Bahkan tidak ragu untuk berkelahi dengan temannya sendiri demi dikeluarkan dari kelas yang tidak disukainya. Atau sebenarnya dia tidak suka hampir semua mata pelajaran selain matematika. Pemain basket terbaik jebolan sekolah elite Seoul itu awalnya memaki, tahu tidak? Hanya saja berubah menciut ketika menyadari tatapan galak pacarnya diseberang kelas tempat mereka dihukum.

Benar-benar galak. Jungkook--yang sudah hampir 20 menit berjongkok dengan kedua tangan terangkat di dekat dinding kelas mereka sendiri--tengah menghadapi hukuman usai tertangkap basah bolos dan bersembunyi di UKS. Kini hanya bisa meringis dan menelan liur dengan susah payah oleh tatapan sang pacar yang lebih tajam mulut Min Suga.

"Mati aku." Gumamnya gugup. Menyembunyikan wajah dibalik punggung Park Jimin yang asik mengupil karna dirinya terlalu santai menghadapi detensi. Cukup memalukan karna kali ini mereka bukan berjongkok di kantor, melainkan depan kelas. Yang dimana di seberang adalah kelas Rose dan gadis itu menyipit mengancam sebelum masuk ke kelasnya mengikuti guru Han sambil membawakan puluhan buku pelajaran.

Iya, ini masih jam pelajaran. Katanya mereka baru bisa istirahat kalau jam pelajaran selesai, yang artinya tinggal--mungkin sekitar 1 jam 10 menit lagi. Demi apapun. Lengan, bokong, punggung dan lehernya sudah pegal. Mau kabur, tapi siapa yang menyangka kalau Guru Min sesekali akan muncul dari balik pintu kelas untuk mengecek mereka di tengah-tengah aktivitas mengajarnya.

"Kau enak, Jim. Kecil, jadi tidak kelihatan." Ucap Seokjin. Yang dimana Jungkook menoleh pada sahabat Park yang menyengir di sebelahnya untuk membenarkan.

"Menurutku ini bukan kecil, tapi ce--" Seokjin buru-buru menutup mulut Jung Hoseok dengan keras.

Untungnya Jimin--yang katanya sedang kasmaran pada siswi dari kelas Rose bernama Kang Seulgi itu--kelihatan tidak peduli. Yang dimana biasanya dia akan mengamuk kalau dikatai cebol. Fakta, tapi demi mencegah penderitaan mereka lebih berat lagi--Seokjin terpaksa membekap mulutnya.

"Hati-hati kalau bicara, Bung." Suga menyahut. Ketika Ia sama sekali tidak peduli sekitar, Ia malah mendudukkan bokongnya dibawah lantai sambil mengangkat kedua lengan dengan lemas. Matanya sudah pasti selalu redup akibat terlalu banyak begadang dan keuntungan bagi si pemuda manis Min sebab Ia jongkok paling terakhir, jadi kurang kelihatan. Dan menyadari kalau Jungkook sudah enam--kalau bukan tujuh kali menghela nafas, Hoseok mencondongkan diri.

"Kau kenapa, Jeon? Penismu mengeras, ya? Kasihan. Aku juga sama."

Jungkook mendecih.

"Diamlah, Hos. Kalau kemaluannya mengeras, toh dia punya tempat melampiaskannya. Sementara kau?"

Itu Suga. Berbicara dalam satu tarikan nafas yang langsung membuat pemuda Jung bungkam dengan mental menurun usai disambar sebuah perkataan menyakitkan. Meskipun semua orang tahu alasan Ia belum juga punya pacar karna ibunya galak bukan main.


"Ah, aku tahu. Sepupuku yang manis itu kelihatannya bakal minta putus lho, Kook. Siapa suruh tidak mendengar."

Jimin dan Hoseok--dua orang itu adalah target pertama yang kepalanya ingin Jungkook benturkan ke tembok kalau saja tidak ingat ada yang namanya hukum.  Jungkook menghela nafas lagi. Malas kalau sudah mau bicara. Dia sedang merancang alasan yang masuk akal supaya nanti bisa dia jelaskan pada tupai kecilnya. Ya semoga diterima karna gadis itu cerdik sekali mencari kesalahannya. Kan Jungkook tidak rela.

Intinya dia rela bersujud supaya di maafkan.




....





Awalnya dia di kelas. Sedang bercanda dengan Jennie, Jisoo dan Lisa perihal masalah menstruasi yang mengalahkan masa ngidam. Contohnya Jennie--gadis yang galaknya tidak bisa ditolerir itu biasa menjadi anak manis penyabar, sementara Jisoo akan jadi pendiam dan tidak banyak gaya sampai periode mens-nya habis, dan Rose akan jadi mogok makan karna selalu mengalami penambahan berat badan setelah haid. Lisa lebih lucu lagi. Dia bakal kehilangan jati diri tomboy-nya dan langsung jadi gadis tulen yang tidak ragu melakukan aegyeo dimanapun dan kapanpun.

XOXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang