~24~

108K 14.7K 610
                                    

Makasih, udah setia nunggu cerita ini up^^

~saling cemburu~

~H a p p y  R e a d i n g~

Entah sudah keberapa kalinya siswa laki-laki itu mengambil gambar dikamera ponselnya. Ia terus membidikkan kameranya secara diam-diam ke arah Zora yang sedang berbincang dengan Cici dan teman-teman sekelasnya.

   Siswa dengan name tag Guntur tersebut tersenyum lebar melihat hasil jepretannya. Ia berdiri dan bersembunyi didekat pintu masuk kelas Zora. Ketika ingin kembali mengarahkan kamera ponselnya pada Zora, siswa berkacamata tersebut merasakan aura yang mematikan dibelakangnya.

"Lo ngapain?"

   Ucapan dingin itu, membuat Guntur menoleh secara perlahan. Betapa terkejutnya dia mendapati Zeynar yang kini memberikan tatapan membunuh kepadanya. Keringat dingin mulai bercucuran didahinya. Tangan Guntur yang memegang ponselnya gemetar bukan main.

   Zeynar melirik ponsel tersebut. Dengan cepat Guntur menyembunyikannya dan berniat untuk pergi begitu saja. Tapi Zeynar dengan kilatan amarah dimatanya langsung menarik kerah seragamnya. Zeynar memojokkan Guntur ke dinding.

   Guntur merasa tercekik, Zeynar menatapnya penuh dengan amarah.

"Siapa yang nyuruh lo, hah?" Zeynar menekan setiap katanya.

"Ng-nggak a-ada, K-kak," Guntur merasa kesulitan berbicara. Suaranya tertahan karena cengkraman kuat di kerah seragamnya.

   Dia bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan kakak kelasnya ini. Ia melakukannya atas kemauannya, karena kekagumannya pada Zora.

"Kasih HP lo ke gue!" Meskipun Guntur sangat ketakutan tapi dia tetap menggeleng. Tidak ingin memberikan ponselnya.

   Zora dan teman-temannya yang melihat keramaian di luar kelasnya, langsung beranjak keluar dari kelas. Mereka penasaran, sebenarnya apa yang terjadi.

   Zeynar semakin menekan Guntur ke dinding. Ia merebut paksa ponsel Guntur dari tangannya. Tidak mudah, karena Guntur menggenggamnya dengan erat. Dengan amarah yang memuncak Zeynar memukul perut Guntur hingga laki-laki itu meringis kesakitan.

   Zeynar mendapatkan ponselnya. Sedangkan Guntur sedang kesakitan memegang perutnya. Pukulan yang sangat kuat sampai ia berjongkok dihadapan Zeynar.

"Zeynar?" Kaget Zora setelah melihat ternyata Zeynar lah yang menyebabkan beberapa siswa berkumpul di depan kelasnya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

   Zeynar mendengarnya, tapi ia sedang fokus pada ponsel Guntur yang penuh dengan wajah Zora. Bahkan wallpaper ponsel tersebut adalah wajah cantik Zora, gadisnya.

   Zeynar menggeram marah, ia menghempaskan ponsel itu ke dinding dengan sangat keras. Semuanya meringis melihat ponsel tersebut hancur berkeping-keping termasuk Zora yang sudah membulatkan matanya.

   Guntur hanya bisa terdiam melihat ponselnya yang tidak terbentuk lagi. Zora memperhatikan hal tersebut, ia kemudian melirik Zeynar yang masih terengah karena marah.

"Zey!"

   Zeynar langsung menarik tangan Zora untuk pergi dari situ. Zora menurut, ia sedikit berlari karena langkah lebar dari kaki panjang Zeynar. Ia bisa merasakan amarah Zeynar yang belum reda. Genggaman di pergelangannya sangat kuat, Zora sedikit kesakitan.

"Zeynar, sakit."

   Zeynar menghentikan langkahnya, ia melonggarkan genggamannya dan melihat tangan Zora yang sedikit memerah karena ulahnya.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang