Rai menyemprot sekali motornya lalu mengelapnya sampai bening kinclong bak air lautan.
Cewek itu tersenyum setelah membersihkan motor kesayangannya.
Namun senyum itu langsung pudar ketika ia mendengar suara pintu gerbang terbuka, buru-buru ia berlari menuju kamar dan menggulung badannya dengan selimut.
"Semoga Ayah ngga sadar," gumam Rai, cewek itu memejamkan matanya saat mendengar suara pintu terbuka.
Lelaki paruh baya dengan gaya anak muda muncul di kamar anak nya yang sangat tidak mencerminkan kebaikan.
"Yaahhh tidur, padahal ayah mau ajakin anak kesayangan ayah jalan ke mall," ucap Ren menekan kalimat kesayangan sambil melirik Rai yang masih berpura-pura tidur.
Ren terus memantau Rai yang tidak bergerak sama sekali di tempat tidur, hingga Ren memutuskan meninggalkan ruangan bernuansa pink itu.
Setelah mendengar knop pintu tertutup, dengan hati-hati Rai membalikkan kepala. Ia bernafas lega Ren sudah pergi.
"Ga pernah ga tegang kalo urusan begini," gumam cewek itu lalu kembali menarik selimut dan lelap dalam tidurnya.
-
Pagi hari Rai bersenandung mengalahkan suara burung-burung sambil bersiap sekolah.
Lalu ia berjalan menuju lemari untuk mencari jaket yang akan ia gunakan hari ini. "Duh, item atau pink ya?" bingungnya memilih warna jaket yang akan digunakan.
"Item aja. Kapan lagi," setelah memutuskan apa yang akan ia pakai Rai langsung turun ke bawah untuk menemui sang ayah tersayang diruang makan.
"Good morning Ayahku sayang," Rai menyapa gembira Ren yang sudah duduk memakan nasi goreng.
Rai menghampiri Ren dan mencium pipi lelaki umur kepala empat itu. Ren menatap Rai tanda tanya, namun gadis itu malah tersenyum.
"Special kiss dari Rai dipagi hari. Uang jajan Rai hari ini lebihin banyak ya!" Rai menaik turunkan alisnya.
Seperti yang sudah ia duga. Jika melakukan hal manis, anak bungsu nya itu pasti ada maunya.
"Kok kamu pake seragam itu?" tanya Ren membuat Rai menoleh bingung.
"Ya kan emang seragam Rai yang ini, gimana si ayah," heran Rai sambil melahap satu sendok penuh nasi goreng.
"Engga, bukan yang itu sekarang Rai," ucap Ren.
"Ih efek makin tua nih, jadi ngaco!"
"Ayah udah taro seragam baru di kasur kamu," ucap Ren lagi. Tidak memperdulikan omongan Rai yang mengatainya.
"Coba ambil," suruh Ren.
"Ambil nih?" tanya Rai. Ren mengangguk.
"Rai lagi makan Yah," Rai mengangkat piring nya yang masi tersisa setengah nasi goreng.
"Sebentar."
Rai berdecak. "iya deh iya." dengan terpaksa Rai meninggalkan ruang makan menuju kamarnya, mengambil seragam yang Ren maksud.
"Seragam apaan coba? Jelas-jelas ini seragam gue, lagi di pake." selama berjalan Rai terus saja menggerutu.
"Di atas kasur ya," ingat gadis itu mencari keberadaan seragam baru dari Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Teen FictionHobinya menyanyi. Hobinya mendengarkan lagu. Hobinya memainkan alat musik. Piagam-piagam yang berjejer berkat suaranya, membuat Rai memiliki keinginan. Rai ingin menjadi penyanyi. Dan saat ia berpindah sekolah, keinginannya kian bertambah. Rai ingin...