03

34 6 0
                                    

Hai 👋
Hello 👋👋
Annyeong Yeorobuuunnn👋👋👋🤗

Aku kembali lagi hehehe
Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya ⭐ dulu ya

Bantu Tandain Typo Okee
Happy Reading 🤗
Don't forget to vote and coment 🥰




Sesampainya mereka ke kantin, keadaan kantin sudah sangat ramai karena tak ingin membuang waktu lagi Afsa dan Alea membagi tugas.

"Biar nggak kelamaan lo beli minum trus gue yang beli makan nya ya," usul Alea.

"Oke oke,"

"Mau Mie apa Bakso nih?" tanya Alea pada Afsa.

"Mie aja lah, kaya biasa ya," pinta Afsa.

"Oke siap, gue minum nya juga kaya biasa ya,"

"Sipp," Alea dan Afsa langsung menuju gerobak penjual masing-masing.

Saat sedang mengantri minuman, tak disadari oleh Afsa ternyata Ganaka ada disampingnya. Sedang mengantri minuman seperti dia.
Afsa melirik sedikit ke arah Ganaka dan ternyata Ganaka pun sedang melakukan hal yang sama dengan Afsa.

"Ngapain lo lihat-lihat gue?" sifat judes Afsa keluar.

"Siapa yang liatin lo?"

"Lo lah, dari tadi Lo liatin gue kan, ngaku aja deh,"

"Gue? Ngeliatin lo? dih PD banget," Gana terus saja mengelak tuduhan Afsa, padahal sudah jelas tadi dia memang sedang melirik ke arah Afsa, namun dia terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Tinggal ngaku aja apa susah nya si,"

Gana tak membalas perkataan Afsa, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain yang penting tidak pada Afsa.

Melihat Gana yang diam membuat Afsa juga ikut diam, dia tidak ingin terlihat agresif untuk mendekati Gana.

"Bang Jus Alpukat sama Jus Jambu ya," pesan Afsa pada penjual Jus, karena sekarang sudah giliran nya memesan.

Tiba-tiba saja ada siswa yang datang dan menyerobot antrian disamping Afsa yang membuat nya terdorong dan hampir jatuh, untung saja ada Gana yang menahannya agar tak jatuh.

Sebelah tangan Gana berada di punggung Afsa dan sebelahnya lagi melingkar di pinggang Afsa.

Secara tidak sadar gara-gara siswa yang menyerobot tadi membuat dua orang yang tadinya sedang beradu mulut justru sekarang tengah memandang kagum satu sama lain.

Untuk sepersekian detik tatapan mata keduanya tak lepas.

"Mata sipit namun sorotan matanya sangat tegas
Hidung mancungnya jadi titik pusat perhatian setiap mata yang melihatnya dan jangan lupakan Rahang tegas serta pipi nya yang sedikit Chaby membuat auranya nya terlihat tegas namun juga lembut secara bersamaan, ya Tuhan jantung gue nggak bisa diem ini, "batin Afsa.

"Kalo diliat dari deket dia cantik juga ternyata, sayangnya judes banget, galak pula," batin Ganaka.

Entah kenapa wajah Gana lama-lama semakin maju, dan Afsa yang menyadari itu langsung berdiri dan melepaskan tangan Gana dari pinggang nya.

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang