•••OjekGrafer•••
"Woyy Ema!!!! Ngapain buru-buru monyett"
"Dih, cantik-cantik gini dibilang monyet, elu kalik yang monyet Raisaaa" Gema menarik lagi tangan sahabatnya menuju taksi yang sudah terparkir di depan gerbang sekolah.
"Lah, bukannya lu mau dijemput ya??"
"Udahh diem, gue lagi males ke studio!!!"
Tak perlu waktu lama, Gema dan Raisa pun sudah duduk cantik di dalam taksi online yang Gema pesan sekitar 15 menit yang lalu.
"Pak!! Jalannn"
"Baik mbak"
"Eh Ma!! Emang kenapa dah sama fotografer lu yang baru??" Tanya Raisa penasaran dengan tingkah Gema yang menunjukan bahwa gadis ini kurang suka dengan studio foto barunya.
"Gpp sih, pingin ngetes aja seberapa sabar karyawan studio gue yang baru" Jawab Gema sembari memakan permen kapas yang dirinya beli di abang-abang depan taman kota.
"Dih, harus profesional dong Ma!! Jangan gitu!!!" Raisa menunjukkan wajahnya yang khawatir.
Gema menghela nafasnya santai. "Udah lah shhttt… diemmm, biar gue yang urus"
"Haduhh bisa gila kali yak gue temenan ama orang kek elu"
Jaya berhenti tepat di depan gerbang SMA Angkasa yang terlihat sudah mulai sepi. Lelaki dengan jaket hitam ini berharap bahwa feeling buruknya sekarang tidak benar-benar terjadi.
"Permisi, mbak anak sekolah sini??" Sapa Jaya pada seorang siswi yang lewat.
"Maaf jangan panggil mbak hehe" Jawab siswi itu cengengesan. "Masnya ojol ya?? Atas nama siapa??"
"Anjirt, bisa-bisanya ganteng gini dibilang ojol" -Jaya
Kalau saja dirinya kenal dengan siswi ini, mungkin sekarang semua umpatan dalam hatinya akan terdengar dengan sangat jelas. Namun karena kondisinya sekarang sedang memakai helm, Jaya pun berusaha berpositif thinking.
KAMU SEDANG MEMBACA
OjekGrafer - [END] ✔
Ficção AdolescenteTentang Jaya yang gagal menyatakan perasaannya karena sebuah panggilan telepon dan berujung pertemuannya dengan seorang model dari Studio Foto milik sang ayah. Akankah Jaya membenci gadis ini?? Atau malah sebaliknya?? • • • • • • • • • • • Start: 0...