BAB 29 : My Stress Man

1.6K 167 21
                                    

▫▫▫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫▫▫

Off mengulurkan tangannya pada Gun untuk keluar dari mobil. Ia tersenyum hangat pada prianya yang kini terlihat enggan untuk keluar dari dalam mobil. Meskipun sempat melakukan perseteruan singkat tetapi Gun lebih memilih pilihan Off untuk menemui Yui. Sorot mata Gun memancarkan ketakutan.

Sosok ibunya terlalu tegas, meskipun Off terlihat tidak sungkan dengan ibunya di hati Gun tetap ada keraguan atas keinginan Off untuk meminta restu secara cepat. Off harus mengedepankan egonya, kerena bagaimanapun Off tak ingin pisah dari Gun maupun sebaliknya.

"Percayalah padaku, kau harus tenang, Gun," kata Off mengusap surai milik Gun, mereka telah keluar dari mobil Off terus berusaha menenangkan Gun. Off paham, ini pasti sulit karena Yui tak menyukai Gun.

Off tersenyum kemudian mengecup pelipis prianya yang membuat Gun memeluk Off erat, "Papii, aku takut Ibumu tak menganggapmu sebagai anak."

"Sayang."

Pria itu mengusap pipi Gun lembut, "Sebuah resiko, pantas diberikan padaku," ujar Off sambil tersenyum.

Gun menghembuskan nafas, Gun pun mengangguk dan mereka mulai berjalan menuju memasuki rumah orangtua Off. Sudah setengah jalan Gun langsung menarik tangan Off untuk berhenti.

"Sebentar, Papii aku mohon jangan membentak ibumu, oke? Raut wajahmu kenapa berubah, kau takut?"

Off menggelang ia menarik tangan Gun untuk melanjutkan langkah mereka. "Ini namanya perjuangan, jika aku takut, ini bukanlah suatu perjuangan."

Off mengeratkan pegangan ponsel pada satu tangannya, semoga hati Yui sedikit mencair, hanya sedikit kemungkinan dan besar kemungkinan Gun akan dicaci maki oleh ibunya.

***

"Apa lagi? Kurang paham, aku tidak mengizinkan kalian berhubungan terlebih aku menginginkan keturunan dari Off."

Off terdiam, sama sekali tidak mau melihat ibunya berbicara, sorot matanya ia turunkan kebawah, belum lagi Joss menghela napas baru mengetahui hubungan Off terlalu jauh.

"Aku paham, semakin lama aku semakin sulit mengontrol keinginanku," ucap Off berusaha bersikap tenang.

Bisa dipastikan Yui sudah tersulut mendengar puteranya kembali melakukan sebuah kesalahan kali ini puteranya sendiri yang memberi akses suka rela menggoda bocah kecil itu.

"Dan, kau menghentikan impian keluarga ini?"

"Impian apa lagi, aku bukan robot untuk kau permainkan. Keluarga macam apa ini tak sekalipun memberikan aku kebebesan," urat di kening Off terbentang jelas, melihat itu Gun mengelus punggung tangan Off agar bisa mengendalikan emosi.

"Kau tidak akan jadi orang karena orangtuamu, Off Jumpol."

Off merasakan perasaan cemas, ia takut Yui benar-benar membenci dan sebuah restu tidak akan keluar sampai kapanpun, dan itulah Off bisa mengcap dirinya benar-benar bisa gila.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang