Happy reading
.
.
.
"Kita kemana lagi hari ini?" pertanyaan spontan yang membuat Yerin menoleh, tangannya berhenti bergerak meratakan blush on. Pertanyaan retoris yang sepertinya menarik urat kesabaran miliknya.
"Jadi maksudmu yang aku lakukan sekarang ini apa?" semburnya dengan mengacungkan puff berwarna pink ditangannya. "Sedang melamar menjadi ani-ani untuk bapak pejabat berperut buncit?!" ujarnya. "Gila."
Usahanya yang tampak seperti sia-sia, pertanyaan yang sama terus terlontar dari mulut suaminya, mengajaknya untuk mengeluarkan emosi yang sudah tenggelam di dasar samudra. Emosi yang terpancing tidak bagus jika meletus begitu saja. Yerin tidak mau rencana hari keduanya ini rusak.
"Kau tau jalannya?" tanya Taehyung.
Yerin menggeleng sambil memasang mascara. "Kita pakai maps aja."
"Nanti tersesat, aku tidak mau mengambil resiko."
"Tenang aja, aku bisa baca maps dengan akurat. Juga kan jepang negara aman."
Alis Taehyung naik sebelah, seolah tidak mempercayai perkataan istri sah-nya. Tangannya bergerak mengkaitkan ikat pinggang hitamnya. Pakaiannya hari ini seperti hari biasanya, terlihat sopan dan tampan. Kaos polo berwarna abu-abu dipadukan dengan celana katun berwarna hitam. Rambut yang diberi pomade dan disisir ke arah belakang. Perfect. Yerin benar-benar beruntung mendapatkan pria sematang ini.
Lihatlah gaya pria itu memperbaiki kerah kaos polonya di belakang Yerin. Posisi ini seakan membuatnya dejavu ke arah berdosa.
Astaga Yerin, pikiranmu kotor.
"Besok kita sudah harus pulang. Aku tidak mau ada penolakan lagi," ucap Taehyung sambil menatap mata istrinya melalui cermin. "Jangan sampai merengek seperti kemarin."
"Ya ... ya ... ya," tangannya masih sibuk mencatok poni bagian depannya agar terlihat semakin bergelombang. "Lagian aku juga sudah rindu rumah."
Alis Taehyung berkerut. "Kau rindu rumah atau rindu si istri Kang itu?"
"Hm, sebenarnya keduanya. Aku rindu bersantai-santai juga kami punya rencana untuk membuat kue bersama." sahut Yerin sambil mematut dirinya di cermin, tersenyum puas dengan hasil kelihaian tangannya.
"Jangan berteman dengan wanita itu."
Yerin mendongak, menatap langsung wajah suaminya yang menunduk ke arahnya. "Memangnya kenapa? Dia gak jahat."
"Tidak ada yang tau isi hati manusia. Jadi berhati-hati."
"Aku seharusnya lebih waspada kepada dirimu. Kau yang devil di hidupku."
Selanjutnya Taehyung bergerak, membelenggu wajah Yerin ke dalam tangannya yang lebar dan menggigit pipi milik istrinya dengan geram. Sontak perlakuannya diberkahi dengan teriakan ala ibu-ibu komplek. Dan setelahnya sebuah pukulan dramatis mengenai wajah tampan Taehyung.
"Aku sudah ber-make up. Jangan dirusak atau kutendang pedangmu." ancam Yerin. Lalu berbalik menghadap cermin untuk memeriksa apakah ada yang rusak dari make-up harga belasan jutanya ini. Dia tidak bohong. Memang harga make-up milik Jung Yerin ini sangat fantastis. Bisa menghidupi biaya hidupnya selama lima bulan ke depan di dunia yang dulu.
Sebuah tepukan dikepalanya membuat Yerin semakin geram.
"Ih jangan sentuh-sentuh. Kau ini merusak aja."
Yerin kembali berkomentar saat suami biadapnya itu menarik ikatan pita di belakang lehernya. "Apa-apaan tingkahmu ini?!"
Untung tangannya dengan sigap menahan baju bagian depannya. Enak saja si Bastard Kim Taehyung melihat dua buah kembarnya.
YOU ARE READING
Not My World
Fanfiction[Revisi] Yerin Ayasari, perempuan biasa yang tinggal di korea sebagai perantau untuk mencari benih benih uang. Semuanya terasa biasa saja sampai sebuah kejadian aneh terjadi. Dia masuk ke dalam sebuah cerita novel. Oh shit! ...