Bab 30 - Masih cinta

21 9 0
                                    

***

Sesampainya di dalam kelas, mereka semua memulai pelajaran Bahasa Indonesia. Di saat Bu Fatma menerangkan, Ariel selalu tersenyum memperhatikan Jenie yang duduk di samping Mika. Dan Sarah kemudiab memperhatikan Ariel yang sedang tersenyum dengan Jenie itu. Ia menahan rasa cemburunya.

***

Beberapa jam kemudian, waktu pulang sudah tiba. Semua murid bergegas keluar dari dalam kelas.

Sarah berjalan sendirian menuju parkiran.

"RA!" teriak Ariel di belakang Sarah dengan langkah tergesa-gesa. Ia terlihat membawa tiga es krim merk cornetto.

Sarah menghentikan langkahnya.

"Thanks ya, Ra. Puisinya tadi. Jenie ternyata suka sama puisinya," kata Ariel di depan Sarah.

Sarah membalasnya dengan senyuman.

"Nih, aku kasih kamu es krim. Tanda terima kasih aku ke kamu, Ra. Kamu sudah bantuin aku," Ariel memberikan satu es krim untuk Sarah.

"Kamu kok repot-repot sih, beli'in es krim segala. Aku ikhlas kok bantuin kamu. Biar kamu seneng," kata Sarah.

"Hehehe, makasih ya, Ra. Tapi aku juga ikhlas kok kasih kamu es krim. Terima ya!"

Sarah kemudian menerima es krim pemberian Ariel.

"Aku duluan ya, Ra. Ada janji di taman!" pamit Ariel seraya berlari menuju parkiran meninggalkan Sarah yang masih berdiri di tempat seraya memegang es krim cornetto.

Sarah kemudian kembali berjalan menuju parkiran. Ia mengambil sepedanya lalu mengayuh pelan-pelan ke jalanan.

Sesampainya di depan Taman Remaja, Sarah melihat ada sepeda Ariel dan motor Jenie terparkir di parkiran taman. Sarah kemudian ikut memarkirkan sepedanya di tempat tersebut. Ia berjalan-jalan masuk ke dalam taman mencari keberadaan Ariel dan Jenie. Sarah ingin mengetahui sedang apa mereka berdua di taman.

Beberapa menit kemudian, ia melihat Ariel dan Jenie sedang duduk di gazebo berdua. Sarah melihat Ariel dan Jenie sedang bermain gelembung sabun berdua. Mereka meniup gelembung sabun tersebut dengan rasa gembira dan saling tertawa.

Sarah yang mengintip di balik pohon pucuk merah itu tiba-tiba meneteskan air mata. Ia belum bisa melupakan Ariel sepenuhnya. Ia berlari mengambil sepedanya lalu mengayuhnya kembali ke jalanan.

Ternyata bener. Kamu mengikuti semua cara yang ada di novel. Kamu nulis puisi, kamu niup gelembung. Semua itu adalah kenangan kita Riel. Kamu dulu juga pernah ngelakuin itu ke aku. Kamu niup gelembung sama aku di pos satpam. Kamu inget nggak, Riel. Semua itu masa-masa indah yang nggak akan aku lupakan, Riel! Aku sayang sama kamu, Riel. Sampai sekarang aku belum bisa lupain kamu.

Sarah semakin lama tidak semakin lupa. Justru semakin lama ia semakin ingat akan semua kenangan indah bersama Ariel. Ia tak mampu lagi menahan air matanya yang ia jatuhkan saat mengayuh sepeda. Hatinya semakin pilu. Kenangan indah yang ia dapatkan dari Ariel dulu, sekarang Jenie juga mendapatkan itu semua dari Ariel.

***

Sesampainya di rumah, Sarah langsung masuk ke dalam kamar. Ia tampak masih menangis. Ia kemudian duduk di atas tempat tidur lalu mengambil flower crown yang tergeletak di atas meja.

"Aku ingin Riel, masa-masa indah dulu kembali lagi. Dengerin radio bareng, kirim salam bareng, bikin roti bareng, jalan-jalan bareng, tiap malem kita selalu belajar bareng, tapi sekarang kamu nggak pernah seperti itu lagi. Apa kamu nggak inget? Kamu pernah bilang waktu itu kalau kamu pengen kita sama-sama terus. Apa kamu udah merubah kata itu," kata Sarah seraya memegang flower crown pemberian Ariel.

TENTANG ARISA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang