34. Perjodohan

829 91 9
                                    

Enam tahun kemudian.

Beberapa tahun yang lalu Natha telah melewati traumanya dengan sangat berat. Akhirnya sekarang Natha telah sembuh dari trauma yang menjeratnya selama ini, meskipun sikapnya tak bisa kembali seperti dulu.

Natha berpikir bahwa ia harus bersikap sesuai dengan umurnya saat ini. Ia tak boleh lagi bersikap kekanakan seperti dulu karena sekarang umurnya yang telah dewasa. Pun, Natha juga akan merasa aneh jika ia berperilaku seperti dulu.

Sekarang Natha telah berumur 27 tahun. Ia bekerja sebagai reporter di sebuah perusahaan media elektronik. Sementara Shaka membantu Ardi untuk menjalankan perusahaan keluarga.

Natha memutuskan untuk tetap tinggal bersama Ardi dan Sania yang sudah tidak lagi muda. Begitu juga dengan Shaka yang sampai sekarang belum menikah. Bedanya, lelaki itu kadang menginap di apartemennya selama beberapa hari di setiap bulannya, di hari-hari yang tak memungkinkan untuk Shaka pulang ke rumah.

Menyangkut perasaan. Shaka masih berjuang dengan perasaannya pada Natha. Larangan yang diucapkan Natha 6 tahun yang lalu seolah hanya dianggap angin lalu oleh Shaka.

Faktanya, Shaka tak pernah menyerah untuk mendapatkan Natha. Shaka tak pernah menyerah dengan perasaannya dan selalu berusaha untuk membawa Natha ke dalam genggamannya.

Sayangnya, Natha tetap konsisten dengan keputusannya untuk tidak menikah. Ia selalu menolak setiap kali Shaka mengajaknya untuk menikah. Tak pernah sekalipun Natha memberikan Shaka celah untuk memilikinya.

Pun, Shaka tidak pernah menyerah untuk meraih inginnya. Lelaki itu tak pernah bosan untuk melamar Natha. Ia tak pernah absen untuk mengajak Natha menikah tiga kali dalam setiap tahunnya.

Sebulan yang lalu, Shaka kembali mengajaknya menikah, dan Natha lagi-lagi menolak. Seperti yang sudah-sudah, Shaka akan memilih untuk menginap di apartemennya setelah ditolak oleh Natha untuk merenungkan perasaannya sendiri. Natha telah paham betul dengan kebiasaan itu.

Namun, tidak biasanya Shaka tak menginjakkan kakinya di rumah dalam kurun waktu selama ini. Sudah dua minggu Shaka memutuskan untuk menginap di apartemennya sendiri dan tidak pulang ke rumah. Hal itu tentunya mengundang tanya dari Ardi dan Sania.

Sania sempat mengira bahwa Shaka sangat sibuk dengan kerjaannya sampai tak memungkinkan untuk pulang ke rumah, namun, Ardi cepat-cepat membantah hal tersebut karena aktifitas perusahaan yang sedang longgar. Sudah jelas ada alasan lain kenapa Shaka memilih untuk tidak pulang.

Dan Natha tebak, alasan lain itu tentunya adalah karena penolakan yang Natha berikan. Mungkin, lelaki itu ingin berusaha melupakan Natha setelah mendapatkan penolakan untuk yang kesekian kalinya.

Yah, itu sepertinya hal yang cukup bagus.

Natha berjalan memasuki ruang makan seraya menyapa Sania yang sudah berada di sana sejak tadi. Wanita paruh baya itu menoleh, lalu tersenyum membalas sapaan Natha.

Natha duduk di samping Sania. Ia sudah hendak menyantap nasi gorengnya ketika sebuah foto perempuan dari tab Sania berhasil mengalihkan perhatiannya.

Menyadari akan tatapan Natha, Sania menoleh dengan senyum yang mengembang di wajahnya. "Menurut kamu gimana? Cantik gak?" tanya Sania seraya memperlihatkan foto perempuan itu pada Natha.

Natha memandang foto itu selama beberapa saat, lantas menganggukkan kepalanya. "Cantik. Siapa, Ma?" tanyanya dengan pandangan bertanya.

Mistake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang