~25~

113K 14.6K 1.3K
                                    

Hai^^
Masih semangat??

Komen yah kalau nemuin kata yang typo!

~Keusilan Zila~

~H a p p y  R e a d i n g~


"AAARRGHH"

   Reza menghamburkan segala sesuatu yang ada di atas meja di depannya. Tidak cukup sampai situ, dia bahkan membalikkan meja tersebut.

   Orang-orang yang ada di kantin itu hanya bisa diam memperhatikan aksi kemarahan dari Reza. Beberapa saat yang lalu, Zora dan Zeynar meninggalkan kantin dan sekarang Reza sedang mengamuk tidak jelas karena kejadian tadi.

   Terdengar suara kekehan yang seakan mengejek dari tempat duduk Bara. Dia adalah Rendra. Reza menoleh padanya.

"Apa yang lo ketawain, huh? Lo ngejek gue?"

   Reza berdiri disamping Rendra. Bukannya takut pada Bosnya itu, Rendra malah menunjukkan senyum miringnya.

"Gue merasa lucu aja, kata-kata benalu dan murahan sekarang malah jadi boomerang bagi lo, Bos."

"Sialan, lo! Lo mau lawan gue, hah?!!"

   Reza menarik kerah seragam Rendra sampai pemuda itu berdiri menghadap Reza. Masih dengan senyumannya, Rendra dengan tenang melepaskan tangan Bosnya dari seragamnya.

"Udahlah, Bos. Nggak ada gunanya juga kan lo marah-marah kayak gini. Mending kita mikirin cara jauhin Zora dari Zeynar, iya kan?"

"Lo semua masih berpikir mau ngusik adek gue?!!" Bara menatap mereka semua.

   Rendra menepuk bahu Bara. "Bara, coba lo bayangin! Kalau Zora nanti sakit hati sama Zeynar lo bisa manfaatin kesempatan itu buat dekat lagi dengan adek lo." Rendra menoleh pada Reno.

"Reno?"

   Reno mendengus, ia duduk disalah satu kursi dengan melipat tangannya di depan dada. Dia berhadapan dengan Ginan. Meski muak dengan keadaan sekarang ia mengangguk setuju dengan perkataan Rendra.

   Bara mendengus remeh, "percuma, Claazora udah nggak bisa lepas dari Zeynar. Kalau yang lo bilang tadi terjadi. Kemungkinan kita nggak bisa liat Zora lagi, bahkan untuk selama-lamanya."

"Maksud lo?" Ginan mengernyit bingung.

"Ketua Venomous itu, dia bakal bawa kabur Zora entah itu dengan persetujuan Zora, gue atau orang tua gue sekalipun."

   Setelah mengatakan itu, Bara pergi meninggalkan kantin. Sedangkan Reza dan yang lainnya terdiam. Reno menganggukkan kepalanya.

"Benar juga kata Bara. Ketua Venomous itu bisa lakuin apapun. Lo bisa apa Bos?" Reno melirik Reza.

"Gue nggak takut sekalipun dan bisa lakuin apa aja. Bila perlu gue ikat Zora dengan benih gue." Reza menekan setiap katanya. Lalu pergi begitu saja.

   Rendra mendengus tidak percaya, begitupun dengan Reno dan Ginan. Tapi kemudian Reno menunjukkan senyum miringnya.

"Gila!" Gumam Ginan.

"Tapi kayaknya itu ide yang bagus," Lanjutnya dengan menatap Rendra dan Reno.

"Lo sama gilanya dengan dia." Geram Rendra.

-----

   Bel tanda berakhirnya jam pelajaran terakhir sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Kini Zora sedang mengecek satu persatu jejeran kelas 12. Ia ingin memastikan apa yang dia dengar dijam istrahat tadi benar suara Kiara adiknya atau bukan.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang