2. Mengawasi

220 45 8
                                    

| Manipulation |

Keadaan rumah mendadak sunyi lagi. Sepertinya orang tersebut sudah pergi dari kamar Hyunsuk.

Hyunsuk akhirnya bisa bernapas lega walaupun aslinya masih sedikit panik.

"Kira-kira tadi siapa ya? masa iya pelaku pembunuhan itu berani masuk kesini. Lagian gerbang pasti dikunci" ucap Hyunsuk.

Hyunsuk melihat kearah kasurnya. Banyak terdapat bercak darah yang berasal dari kepala seseorang tadi.

Hyunsuk langsung membongkar semua seprai kasurnya dan sarung bantalnya lalu mencuci nya langsung.

Tugas yang harus nya deadline hari ini tidak disentuh lagi oleh Hyunsuk. Ia memilih keluar setelah mencuci semuanya.

"Gue yakin dia pasti ngincar gue sekarang atau bisa jadi dia bakal ngincar yang lainnya. Gue gak boleh tinggal diam" gumam Hyunsuk.

Sampailah Hyunsuk disebuah cafe di dekat kampus. Ia memilih duduk disana sambil menenangkan dirinya.

"Lho bang ngapain disini?" tanya Doyoung.

"Lah lu juga ngapain disini, bolos lu?" tanya Hyunsuk balik.

"Disuruh beli minuman buat guru, gue telat tadi" ucap Doyoung.

"Lu bareng Junkyu kan, kok bisa telat?" tanya Hyunsuk.

"Tadi nemenin Ni-ki dulu kebelet dia. Makanya nyari toilet" tanya Doyoung.

"Yaelah kebiasaan, terus Ni-ki mana?" ucap Hyunsuk.

"Lagi bersihin wc" ucap Doyoung.

"Hadeh, btw ntar pulang jam berapa?" tanya Hyunsuk.

"Jam 2 kayaknya" ucap Doyoung.

"Pulang langsung kerumah, jangan keluyuran" ucap Hyunsuk.

Doyoung mendadak bingung dengan tingkah abangnya itu. Karna dari raut wajah nya Hyunsuk terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Pesanan gue dah jadi, gue ke sekolah dulu ya bang" ucap Doyoung.

Hyunsuk pun mengangguk.

Sebenarnya Hyunsuk takut sendiri sekarang. Karna ia tidak tau wajah pelaku itu bagaimana. Belum lagi, Hyunsuk juga yakin pelaku itu bisa saja mengikuti nya sekarang.

Hyunsuk pun sibuk menetralkan pikiran nya. Berusaha melupakan kejadian tadi. Ia pun melanjutkan tugas nya yang sempat terhentikan.

"Ngapain disini suk? bukan nya lu kuliah sore?" tanya Heeseung tiba-tiba.

"Oh ini gue takut aja dirumah sendirian heheh" jawab Hyunsuk.

"Yaelah, kapan lu jadi pemberani coba suk?" ucap Heeseung.

"Gak bisa kayaknya" ucap Hyunsuk langsung nunduk.

Heeseung langsung menyadari perubahan raut wajah Hyunsuk.

"Lu gapapa?" tanya Heeseung.

"Sebenernya ada yang mau gue kasih tau tapi gue masih takut. Gue rasa cuma lu yang harus gue kasih tau sekarang" ucap Hyunsuk.

"Emang ada masalah apa?" tanya Heeseung.

"Gue mau ceritain nya di tempat yang sepi, jangan disini" ucap Hyunsuk.

Hyunsuk pun langsung mengajak Heeseung ke dalam kampus dan mencari tempat yang pas untuk membahas hal tersebut.

"Kenapa sih? masalah serius?" tanya Heeseung.

Heeseung merasa ada yang janggal dari sikap Hyunsuk karna tidak biasanya Hyunsuk bersikap serius.

"Jadi tadi gue di teror" ucap Hyunsuk to the point.

[Everything is manipulation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang