Jisoo terengah-engah. Berlari dengan masker di wajahnya sedikit membuatnya sesak. Walau mengubah sedikit gaya rambutnya namun ia tak bisa mengubah nya lebih berbeda dari rambut hitam legam dan lurusnya.
Manager gadis itu memang berhasil mengosongkan jadwalnya siang ini. Namun ia tetap tidak bisa menunda pekerjaannya yang menumpuk dan harus kembali bekerja ketika menjelang malam.
Orang-orang masih memandangnya penasaran. Berusaha mendekati bahkan membututinya karena curiga. Jadi beberapa kali Jisoo harus berhenti di toko-toko untuk menghindari orang-orang.
"Hah, padahal aku sama sekali tak berpakaian mencolok." gumamnya.
Tampaknya apa yang dipikirkan Jisoo berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Nyatanya pakaian yang tampak sederhana itu memiliki harga yang luar biasa mahal dengan gambar huruf D yang tercetak di permukaannya.
Mahal dan elegan dengan kaos oblongnya. Tentu saja kecantikan nya tetap terpancar dari penyamarannya.
Menegok kanan-kiri dari balik tembok sebuah bangunan. Buru-buru ia menyeberang ke sebuah gedung kaca raksasa yang menjadi tujuannya.
Gedung yang biasanya memiliki penjagaan yang ketat tampak sepi dari luar. Di sana Jisoo hanya bertemu dengan seorang pria tua penjaga pintu masuk.
"Ajusshi, kemana semua orang?"
Sedikit terkejut melihat Jisoo. Pria berumur itu langsung terlihat gugup dan terus menunduk.
"S-saya kurang tahu, Jisoo-ssi. Saya hanya ditugaskan untuk berjaga hari ini sendiri." jawabnya.
Gadis itu mengangguk lalu ingin berjalan masuk. Namun langkahnya dihentikan.
"Saya minta maaf, Jisoo-ssi. Hari ini dari pihak perusahaan tidak menerima tamu." tahan si penjaga.
"Tapi ajusshi, aku ada perlu dengan Taehyung. Bisakah kau biarkan aku masuk kali ini saja?"
"Sekali lagi saya minta maaf-"
"Ada ribut-ribut apa ini?"
Seorang pria berjalan menghampiri mereka. Dengan beberapa pegawai di belakangnya membawa koper dan tas-tas besar. Jisoo percaya, pria itu bersiap akan keluar negeri.
Di balik kacamata bulat yang ia kenakan. Pria itu meneliti Jisoo dari atas ke bawah.
"Kim Jisoo? Tidak seharusnya kau berada di sini. Bagaimana jika ada wartawan yang memotretmu di luar gedung agensi lain? Masuklah."
Kemudian pria itu kembali berbalik melawan arah. Tak jadi melangkah keluar.
Ajakan pria bertubuh besar itu membuat senyum Jisoo merekah, "Nde, Bang-PDnim!"
INSANITY
"Jadi, apa yang membuat seorang idol dari agensi saingan kami datang kemari ditengah-tengah jadwal padatnya?"
Ruangan pendiri agensi BigHit Entertaiment itu, Bang Sihyuk, terlihat kosong daripada ruangan seorang pimpinan biasanya. Bahkan saat produser itu berbicara Jisoo dapat mendengar sedikit gema pada ruangan tersebut.
Berbeda dengan agensinya yang didominasi warna hitam dan emas. Bighit Entertaiment memilih struktur modern dengan sebagian besar cat berwarna putih.
Kembali kepada sosok pemimpin sekaligus produser itu. Tentu Bang Sihyuk terlihat biasa-biasa saja dengan kemeja putih beserta jas hitam di tubuhnya.
Rumor jika pria yang hampir menginjakan umur ke lima puluhnya itu memiliki kepribadiaan baik memang tidak salah. Namun kali ini Jisoo merasakan sendiri. Ada yang berbeda dengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Insane [VSOO]
Romance[COMPLETE] Kelompok krimal yang paling dicari di Negeri Ginseng, Korea Selatan Menyamar menjadi boygroup idol besar bernama BTS