Sore itu cukup mendung. Ditambah lagi, sudah memasuki penghujung musim gugur. Hawa yang terasa menjadi semakin dingin. Sungguh saat yang tepat untuk menikmati semangkuk mie panas di restoran mie yang sudah direservasi.
Adalah tiga sekawan, yang kini asyik dengan mangkuk mie masing-masing. Seperti biasa, mie naga level tujuh itu membuat lidah Amatsuki dan Sakata tremor padahal bukan mereka yang memesan. Sebaliknya, Mafumafu, tanpa repot peduli menikmati santapannya tanpa beban.
"Jadi," albino itu yang pertama bicara, "Tumben sekali kau ngajak kita kumpul begini, Sakatan?"
Anggap itu sebuah hipnotis, maka metodenya bisa dibilang sukses besar. Yang disebut seketika tersadar. Menggeleng kuat-kuat, dia membuka dialog setelah memasukkan beberapa seruput mie dalam mulutnya.
"Well, kau tahu, ini... topik yang cukup sensitif sebenarnya. Baik buat kau maupun Amacchi," ungkap Sakata. Pernyataan itu mengundang tanya di raut dua sahabatnya yang lain.
Sakata sadar betul ia tak mungkin menggantung mereka terlalu lama. Karena itu, setelah memikirkan struktur kalimat yang dirasa tepat, si surai merah mulai buka mulut, "Kemarin sore, Aniki memberi laporan pada Oyaji, soal hasil inspeksi yang dia lakukan bersama divisinya..."
"... Alasan mereka melakukan inspeksi intensif, adalah karena sudah dua minggu ini sering terjadi kecelakaan si sekitar beberapa area konstruksi akibat ledakan kebocoran gas."
Sakata bisa merasakan, napas kedua rekan yang kini membelalak kaget itu tercekat.
Lebih hati-hati, si surai merah melanjutkan kalimatnya, "Aniki melaporkan bahwa dari hasil penyelidikannya pada kejadian terakhir, dia curiga kebocoran gas itu adalah sesuatu yang disengaja. Dan dia juga menyadari, bahwa pola kecelakaan ini mirip seperti yang terjadi 17 tahun lalu, yang berujung sebuah ledakan besar yang memporak-porandakan town square--"
Suara sumpit patah terdengar. Kilat kemerahan mata Amatsuki begitu tajam menusuk matanya. "Stop disitu, Sakata."
"Sudah kuduga, kau juga sudah tau. Sasuga God Sushi Master," Sakata melengos. Ekor matanya lantas beralih ke Mafumafu, yang tampak sudah tahu kemana arah pembicaraan ini menuju.
"Jadi, maksudmu ada kecurigaan bahwa orang di balik kecelakaan-kecelakaan itu adalah orang yang sama di balik kematian ayahku dan ayahnya Amachan?" Si albino menyimpulkan.
Sakata mengangguk, "Aku ngga tahu kenapa mereka tiba-tiba berulah lagi setelah 17 tahun berlalu. Bisa jadi, ini ulah orang yang berbeda. Tapi, Oyaji menginginkan hal ini untuk segera dibereskan, karena dia memprediksi hal ini akan memberikan pengaruh besar dan mengacaukan dunia bawah, termasuk ke organisasi juga."
"Mereka belum tentu orang yang sama, kan?" Potong Amatsuki judes. Ia membuang pandang dengan mimik tak suka, "Paling ini cuma ulah peniru bodoh yang sok terinspirasi atau sok mengaku untuk cari sensasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Family under the Umbrella [MafuSora]
FanfictionBook Lanjutan dari "Two of Us, Walking Trough the Rain" Setting: Omegaverse AU Boyxboy. gak suka? yodah gausah baca:v ribet amat idup [Alpha] Mafumafu x [Omega] Soraru include segelintir pasangan lain dan keluarga masing-masing update tak menentu, s...